Ngledok Community : Kurang Satu


Senin siang, kemarin, saya agak kelelahan karena beberapa aktivitas selama weekend. Siang itu saya tidur cukup lama. Ketika terbangun, salah sati grup WA telah ramai, akibat postingan ini :
"Innalillahi wainnailaihi rajiun, telah berpulang ke haribaanMu ya Allah saudara kita Mas Bin. Semoga khusnul khotimah. Dan semua amalannya diterima Allah. Amin"
Grup ini bernama "Ngledok Community". Grup kami, generasi cucu-cucu mbah Dollah Winarno, Ngledok adalah sebutan daerah tempat tinggal simbah dulu, dimana sekarang rumah saya di Bantul juga disana, bukan nama wilayah administratif tapi cukup terkenal di daerah sekitar.
Semua kaget dan tidak menyangka karena sangat mendadak. Almarhum juga masih berusia 38 tahun, tapi maut siapa yang tahu. Karena ikatan persaudaraan yang kuat, tidak hanya memberi ucapan bela sungkawa, diantara kami yang mempunyai akses ke rumah duka berusaha segera datang. Termasuk kami yang berdomisili di Bandung. Saya segera janjian dengan mas sepupu saya yang lain yang ada di Bandung untuk segera berangkat ke Bekasi, tepatnya Jatiwarna.
Sambil terus memantau informasi, kami ngebut menuju Jatiwarna, semua serba rapid. Ada info bahwa almarhum akan dimakamkan di Ciamis (daerah asal istrinya) dan akan dibawa kesana senin malam setelah isya. Karena beberapa alasan, saya dan mas yang hanya bermobil berdua ini tetap mengarah ke Jatiwarna secepat mungkin agar tiba sebelum isya.
Sementara, keluarga besar di Bantul berangkat ke Ciamis langsung dan tiba selasa dini hari tadi.
Almarhum dimakamkan di Ciamis selasa pagi.
Mas Bintoro Wisnu
Beliau adalah salah satu role model diantara kami. Beliau yang memicu terbentuknya koloni Ngledok Community di Bandung. Dulu beliau kuliah di teknik sipil ITB, angkatan '96. Dan kini beberapa orang mengikuti kuliah atau bekerja di Bandung.
Orangnya baik, kalem. Dan yang cukup terkenang di kalangan Ngledok Community mungkin ketika pernikahannya dengan Mbak Ratih. Saat itu saya dan sepupu-sepupu ikut ke Ciamis and being very happy ! Piknik keluarga besar !
Selamat jalan Mas Bin, doa kami Ngledok Community untukmu, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Kurang Tidur
Sisi lain dari peristiwa, di hari-hari melelahkan ini saya harus begadang lagi. Selesai urusan di rumah duka sekitar jam 20:30, kami (berempat, bersama 2 mbak yang kerja di jakarta) makan malam, lalu mengantar mereka ke kos masing-masing dan mampir. Akhirnya saya dan mas baru jam 00:30 menuju Bandung.
Karena sepanjang perjalanan berangkat dan pulang hanya berdua. Terpaksa satu orang driver dan satu lagi jadi navigator, alhasil tak ada kesempatan tidur ketika lewat tol yang nyaman untuk tidur itu. Ketika pulang ke Bandung, saya coba tahan ngantuk, tapi tak bisa, akhirnya tidur dari km 20an sampai rest area km 57 tol Jkt Cikampek. Setelah rest area, karena merasa segar, saya gantian nyetir sampai Bandung. Tidur cuma sekitar 40 menit, dalam kondisi awal sudah lelah. Pengalaman lah, siang tadi masih agak oleng -_-
Sekian
Chandra

Sabrang Mowo Damar Panuluh


Matahari pagi dan embun yang dingin hari ini oh indahnyaKu harus memulai kerinduan lagi hari ini karenaKangenku memang tak tau malu apalagi kalu sedang di racun maduTolong aku

Ku tak tahuOoohh ku tak mau tauTapi memang senyummu selalu hantuikuWalau ku tak tahu hatimuOh please jangan pernah kau berhenti hantui aku
Kamar nomor 8, lantai 2 kos Bapak Haji Olih, seorang mahasiswa tengah mengerjakan salah satu dari sekian tugas kuliahnya. Pernah membaca info dari akun-akun pencari dan penyebar fakta di medsos (FaktaWow, Indozone, dll) bahwa mendengarkan musik dapat meningkatkan efisiensi kerja, dia mencobanya dan lama-lama jadi kebiasaan. Kali ini dia tulis 'Letto' di kolom pencarian dan muncullah lagu di atas itu, berjudul Hantui Aku, lagu yang sudah cukup lama.
*autoplay ONKepada hati itu aku terlenaDimana kau berada aku terbawaKepada hati itu ku terus mencoba...Letto - Kepada Hati Itu
Musik dari youtube + cemilan, lama lama selesai juga tugasnya. Save, close Word dan Excel, kembali ke Google Chrome, youtube, klik kolom pencarian. Iseng browse Emha Ainun Najib. Keluarlah video Maiyahan, Kenduri Cinta, Ceramah Cak Nun, dan Sabrang.
Muncul salah satu video "Sabrang @ Kenduri Cinta Ruwet jadi anaknya Cak Nun". Lah ini kan Noe... Browse "Sabrang", ketemulah nama Sabrang Mowo Damar Panuluh. Nama yang seolah kejawen ini ternyata vokalis band, salah satu profesinya.
Jika meninjau tulisan Malcolm Gladwell di buku Tipping Point, mungkin Mas Sabrang ini yang disebut Maven, wawasannya luas dan bijak. Lebih dari itu, ada yang menarik tentang beliau, saya bilang dia seperti bunglon. 
Putar saja video clip lagu Truth, Cry, and Lie lalu bandingkan dengan ketika ceramah di forum maiyah. Yang satu dia begitu enerjik, modis, ceria, dll sedangkan di video yang lain dia santai, tampil seadanya, merokok, tapi sangat membumi. Bandingkan video lain juga kalau perlu, hasilnya tidak jauh dari itu. Sangat berbeda antara sedang menjadi vokalis band dengan menjadi pembicara forum kenduri cinta, sangat berbeda antara sedang berkarier di industri musik dengan sedang menjadi 'guru' di masyarakat.
Inilah Sabrang Mowo Damar Panuluh alias Noe, pribadi yang unik. Berkepribadian ganda. Tapi bukan ganda antara ketika di depan kamera dan di kehidupan pribadi seperti banyak selebritis lain. 
Mungkin agak telat baru tahu nama aslinya Noe, tapi tak apa lah karena mungkin banyak juga yang belum tahu hehe..Sekarang, mahasiswa itu mendengarkan musik untuk meningkatkan efisiensi kerja dan memutar video Cak Nun dan Sabrang jika ingin klangenan.
https://www.youtube.com/watch?v=5fZlKWD2lss

sumber https://i.ytimg.com/vi/0EwzkV_OSmk/hqdefault.jpg

Chandra, sedang mengerjakan tugas, sambil muter lagu Letto

Tech : Drag Reduction System (DRS)


Sebelumnya saya pernah membuat tulisan mengenai penerapan teknologi aerodinamika dalam beberapa cabang olahraga yaitu sepakbola, golf, balap Formula 1, dan balap sepeda. Anda bisa lihat di sini

Minggu lalu saya menonton siaran race Formula 1 dan muncul ide di kepala saya untuk menuliskan sesuatu yang lebih detil mengenai penerapan teknologi dan ilmu aerodinamika di jet darat ini. Sebuah teknologi yang cukup baru dan masih menjadi perbincangan hangat adalah DRS (Drag Reduction System). 

DRS adalah sebuah sistem yang diciptakan untuk mengurangi gaya hambat mobil sehingga mampu melaju lebih cepat. Fitur ini pada balap F1 diberikan kepada pembalap yang akan melakukan overtaking di tikungan. Tujuannya adalah meningkatkan probabilitas terjadinya overtake. Masih ada pro-kontra mengenai teknologi ini, pihak yang setuju menganggap DRS akan membuat balapan semakin menarik, namun pihak yang tidak setuju menganggap teknologi ini 'memanjakan' pembalap.

Fitur DRS melibatkan rear wing. Rear wing adalah komponen di bagian belakang mobil F1 yang berfungsi menciptakan downforce sehingga traksi roda mobil ke lintasan lebih baik. Contohnya milik Ferrari berikut
sumber : https://formula1techandart.files.wordpress.com/2011/01/f150-rear-wing-15-f.jpg

Bentuk rear wing terus berkembang dari yang awalnya sederhana menjadi semakin kompleks. Rear wing juga menjadi aktor bekerjanya sistem DRS karena pada bagian tengah rear wing disematkan aktuator DRS. Silakan perhatikan gambar rear wing McLaren ini.



sumber : http://www.f1fanatic.co.uk/wp-content/uploads/2014/09/mclaren-rear-wing.jpg

Aktuator DRS membuka rear wing sehingga proyeksi permukaan yang terkena aliran udara menjadi lebih kecil. Hal ini akan mengurangi besarnya gaya hambat dan bisa meningkatkan kecepatan mobil. Berikut perbedaan bentuk rearwing ketika DRS aktif dan tidak aktif
sumber : https://qph.is.quoracdn.net/main-qimg-34deee01f65105f11c8e52f4457b8ce9?convert_to_webp=true

Tampak jelas bedanya bukan ?

Inilah F1, dimana teknologi aerodinamika sangat kental penerapannya dan terus berkembang penggunaannya hingga memaksa regulasi terus diperbarui untuk membuat mobil tetap aman, dengan meperkecil kapasitas mesin misalnya. Jika Anda ingin melihat indahnya aplikasi ilmu aerodinamika di F1, silakan googling dengan keyword "aerodynamics in F1", maka akan muncul gambar-gambar cantik.

Mengenai DRS, ada sebuah video ekplanation dari Caterham F1 Team berikut


Sekian sharing dari saya, semoga bermanfaat. Selanjutnya saya ingin menulis tentang penerapan KERS di F1, apa itu KERS ? Tunggu ya

Terima kasih, selamat dan sukses untuk Rio Haryanto, pengguna DRS



Chandra - mahasiswa yang suatu saat ingin jadi engineer di tim F1


Revolusi Industri 4.0



Dunia terus berubah dan semakin cepat. Memaksa manusia untuk ikut dalam putaran roda perkembangan yang semakin rapid. Mungkin ada benarnya kata-kata seorang ahli 'revolusi', siapa yang paling fit yang akan mampu bertahan. Tidak ada pilihan lain, semua orang di dunia harus menyesuaikan diri, siapa yang tidak bergerak akan tertinggal. Ironis, karena himpitan itu diakibatkan oleh ide manusia sendiri yang ingin memenuhi kebutuhannya dan dinamika terjadi karena sistem ingin berada pada kondisi setimbang.

Dunia telah mengalami tiga revolusi industri. Revolusi industri 1.0 terjadi dipicu ditemukannya teknologi mesin uap yang mampu melakukan hal-hal yang sebelumnya sulit dilakukan oleh tenaga atau skill manusia. Revolusi industri 2.0 diinisiasi oleh ditemukannya listrik. Sebuah penemuan luar biasa yang mengubah hidup manusia bahkan hingga sekarang dan masa yang akan datang. Revolusi industri 3.0 terjadi ketika komputer, teknologi informasi, dan otomasi berkembang. Kini, dunia mulai aware dengan Revolusi Industri 4.0 yaitu ketika research melibatkan unsur digital, phisical, dan biological sekaligus. Kondisi yang diyakini akan memunculkan hal-hal yang sebelumnya tidak diperkirakan akan ada. 



Ubiquitous, mobile supercomputing. Artificially-intelligent robots. Self-driving cars. Neuro-technological brain enhancements. Genetic editing. The evidence of dramatic change is all around us and it’s happening at exponential speed.

Previous industrial revolutions liberated humankind from animal power, made mass production possible and brought digital capabilities to billions of people. This Fourth Industrial Revolution is, however, fundamentally different. It is characterized by a range of new technologies that are fusing the physical, digital and biological worlds, impacting all disciplines, economies and industries, and even challenging ideas about what it means to be human.


World Economi Forum 

It's happening at exponential speed. Dunia akan semakin cepat berubah. Pendekatan '5 tahun lagi apa karier yang popular" semakin tidak relevan karena dalam beberapa tahun ke depan sesuatu hal bukan lagi berdilema antara popular dan tidak popular, tetapi mengenai ada dan tidak ada. Raja telepon selular tahun 2000an asal Finlandia telah mengalaminya. Revolusi industri 4.0 nyaris tak bisa dihindari. Arus ini akan memengaruhi kehidupan hampir semua orang. 

3D printing adalah tanda-tanda nyata datanngnya Revolusi Industri 4.0. Kita memasuki era dimana semakin banyak entitas yang dapat dibuat oleh tangan manusia. Tidak tanggung-tanggung, mungkin nanti hutan dapat dibuat secara artificial, name it artificial forest dan organ tubuh akan bisa dibuat sangat mirip dengan aslinya. Above all, tidak ada yang akan mampu menyamai ciptaan Allah SWT.

Beberapa tahun yang akan datang akan berbeda dengan hari ini. Apa yang ada saat ini belum tentu ada besok. Apa yang belum ada saat ini, mungkin akan segera muncul, dan kita belum tahu apa itu. Saat ini produk teknologi didominasi oleh logam, dalam waktu dekat akan digantikan oleh plastik dan komposit. Saat ini banyak jenis pekerjaan dilakukan oleh manusia, pada waktunya akan diakuisisi oleh robot. Otomasi tidak lagi hanya ada dalam industri, suatu saat akan masuk ke rumah kita. Luar biasa.

Ingin percaya atau tidak, optimis atau pesimis, tetap teknologi sudah ada dan akan terus berkembang.



-Chandra-

Revolusi industri, ketika seorang dosen menyisipkan wawasan ini di sela-sela kuliah setelah materi kuliah habis, yang teringat oleh saya adalah kejadian di Inggris yang menyebabkan kupu-kupu hitam populasinya booming. Wawasan memang harus selalu diperluas.


Tanggapan Terhadap Polemik Pendirian Mall di Bantul


mal4 n gedung atau kelompok gedung yang berisi macam-macam toko dengan dihubungkan oleh lorong (jalan penghubung) - KBBI


Sekarang saya berdomisili di Bandung tetapi saya berasal dari Bantul, D.I. Yogyakarta. Saat ini di Bantul sedang terjadi perdebatan tentang perlu tidaknya pantas tidaknya didirikan mall di kabupaten ini. Kebanyakan orang menolak dengan beberapa alasan antara lain akan mematikan perekonomian akar rumput, menyebabkan masyarakat menjadi konsumtif, dan tidak sesuai dengan budaya Bantul. Honestly, saya belum menemukan orang awam yang mendukung rencana ini.
Saya sendiri tidak menolak dan tidak mendukung rencana ini karena sama-sama mempunyai alasan untuk menolak dan menerima kehadiran mall di Bantul

Alasan menolak :

1. Membahayakan ekonomi masyarakat, karena akan menjadi pesaing bagi para pemodal dan pengusaha lokal kecil dan menengah.

2. Adanya mall bisa menyebabkan kesenjangan di masyarakat.

3. Pembangunan mall bisa mengurangi kualitas lingkungan, meliputi air, tanah, dan polusi visual.

4. Mall memungkinkan pemodal besar bahkan internasional masuk ke Bantul.


Alasan menerima (bukan mendukung yaa..) :

1. Segmen mall berbeda dengan pasar tradisional dan usaha menengah. Selama ini sudah ada 'golongan mall' di Bantul yang jika ingin nge-mall pergi ke Amplaz, JCM, Mall Malioboro, dll. Artinya mall di Bantul akan merebut pasar mall-mall yang sudah ada sedangkan konsumen pasar tradisional akan setia karena pertimbangan harga dan kedekatan lokasi. Saya pikir yang lebih mengganggu pasar tradisional malah Ind*maret dan Al*amart yang banyak tersebar dan memiliki segmen konsumen dari kalangan masyarakat awam.

2. Sebagai perbandingan, link berikut menunjukkan daftar mall di Indonesia, tampak bahwa banyak kabupaten (abaikan kota besar) sudah memiliki mall. Saya ambil data dari wikipedia karena bukan untuk keperluan akademis. https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pusat_perbelanjaan_di_Indonesia
orang Bantul pasti tahu Mulia dan Purnama itu sebesar apa, tidak masuk kategori mall jika melihat definisi KBBI.

So, jika ada refendum mengenai pembangunan mall, saya abstain. Saya tidak menolak dan tidak mendukung, jika dibangun dan sudah jadi saya juga ingin kesana, jika pun tidak bukan masalah. 

Kepada pemerintahan yang baru saja dilantik, tolong lebih memerhatikan suara masyarakat. Saya sudah 3 tahun di Bandung jadi mungkin sudah terpengaruh bau metropolitan. Bahkan saya tidak mencoblos ketika pilkada kemarin. Jangan kecewakan pemilih Anda. Jika boleh memberi saran, saya sarankan untuk membangun pusat perbelanjaan seperti Balubur Town Square (Baltos) di Bandung. Baltos menyatukan brand 'kota' semacam Ace Hardware, Dunkin Donuts, Hokben, bahkan kadang ada pameran mobil, dengan kios UMKM dan pasar tradisional. Seperti ini Baltos Bandung







Bandung bisa kenapa Bantul tidak ?

Saya berharap yang terbaik untuk Bantul. Kemarin salah satu teman mengirim pesan :

"Chan, Bantul butuh kita"

Entah apa maksudnya, tidak saya tanggapi. Tapi yang saya tahu teman saya ini frustasi karena tidak bisa mengakses internet dari rumahnya di daerah Bantul selatan. Bantul perlu dimajukan.

Bantul Projo Taman Sari


Salam,
Chandra







ITB dan Pengembangan Karakter


Akhir-akhir ini, isu pengembangan karakter menjadi epidemi di kampus ITB. Masukan dari dalam dan luar kampus menjadi pertimbangan untuk melakukan perbaikan, salah satunya dalam hal karakter mahasiswa.

Mahasiswa ITB sombong-sombong
Alumni ITB kutu loncat di perusahaan
Alumni ITB jual mahal
Beberapa citra anak muda kampus ganesha di masyarakat. Entah benar atau tidak

Sepertinya ITB ingin berbenah. Memperbaiki karakter mahasiswanya sehingga lebih sesuai dengan masyarakat di luar dinding yang mengelilingi kampus. Pagi ini saya menemukan beberapa propaganda menarik tentang pengembangan karakter ini saat menuju kelas Aerodinamika II. Cekidot


Dibentuk oleh sistem ?




hmmm dibandingkan sama MIT



menurut saya ini agak lucu



HARMONI



membangun karakter

Seleksi


Selamat Ya..Anda peresentasi keenam, waktu 20 menit, selamat berjuang semoga sukses

Sebuah tulisan dari kertas undian urutan presentasi di kampus. Dalam rangka (alhamdulillah) seleksi mahasiswa berprestasi tingkat fakultas, FTMD ITB. Seminggu yang lalu saya dan beberapa teman menjalani kegiatan ini. Kamu melakukan presentasi ilmiah membawakan topiknya masing-masing yang berkaitan dengan "iptek dan inovasi untuk meningkatkan daya saing bangda", presentasi dilakukan di depan sekitar 7 atau 8 dosen dan menggunakan bahasa asing. Sejujurnya ini adalah salah satu momen paling grogi yang pernah saya alami selama kuliah di kampus ganesha ini.

Perjalanan seleksi

Alhamdulillah saya sangat bersyukur mendapat kesempatan untuk menjalani rangkaian seleksi mawapres ini. Pedoman seleksi mawapres, oleh dikti, ditetapkan untuk tingkat nasional tetapi pada tingkat di bawahnya 'disarankan' untuk mengikuti pedoman tersebut. Alhasil, di ITB sendiri, proses seleksi di tingkat program studi dan fakultas berbeda-beda. Ada prodi yang langsung menunjuk mawapresnya tetapi ada pula yang seleksi tingkat prodi sudah berlangsung sejak November lalu.

Prodi saya, teknik penerbangan, termasuk yang agak serius. Tahapan seleksi dimulai dengan sosialisasi, dosen kami yang mengurusi bagian kemahasiswaan memberikan informasi dan ajakan untuk mendaftar seleksi kepada mahasiswa dengam IPK minimal 3,0. Kemarin, akhirnya ada 11 orang yang mendaftar, 5 dari angkatan 2012 dan 6 dari angkatan 2013 (termasuk saya). 11 orang ini diminta untuk mengumpulkan CV dan sertifikat-sertifikat yang dimiliki. Prestasi dan kemampuan bahasa asing menjadi pertimbangan. Selanjutnya, kami bersebelas menjalani proses wawancara dengan kaprodi dan seorang dosen lain.

Seleksi tingkat prodi belum selesai, dari 11 orang tersebut dipilih 3 orang untuk melanjutkan ke tahap berikutnya dan alhamdulillah saya termasuk di dalamnya. Seleksi berikutnya terhadap 3 orang ini adalah seleksi karya tulis. Dalam waktu yang singkat, kami diminta untuk membuat karya tulis yang berhubungan dengan peningkatan daya saing bangsa. Karya tulis juga dilengkapi ringkasan berbahasa asing untuk menilai kemampuan mahasiswa.

Tiga orang terakhir kembali dipotong menjadi 2 orang melalui seleksi karya tulis tersebut. Tahap selanjutnya adalah seleksi tingkat fakultas. Di FTMD terdapat 3 program studi dan dalam seleksi mawapres ini setiap program studi diwakili oleh 2 orang mahasiswa. Seleksinya adalah mempresentasikan karya tulis yang dibuat. Pengalaman yang sangat berharga untuk saya. Terima kasih

Grogi

Grogi itu baik atau buruk ? Grogi adalah tanda bahwa kita naik 'kelas'. Kita grogi karena harus melakukan sesuatu yang belum pernah kita lakukan sebelumnya dan itu adalah tanda-tanda bahwa kualitas kita naik. Kita perlu khawatir jika lama tidak grogi karena artinya hidup kita stagnan. Bukankah hari ini harus lebih baik daripada kemarin dan besok harus lebih baik daripada hari ini ?
---------------------------------------------------------------
Ini ada dalam salah satu tulisan di dinding kamar saya, yang ketika saya tulis sama sekali belum ada gambaran di benak saya tentang bagaimana mencapainya dan apakah akan mampu mengusahakannya (sekali lagi, sekedar mengusahakan) di tempat ini.
Alhamdulillahhirrobbil 'alamin, segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam
Chandra Nurohman

Ujian Nasional : Gak Ngerti Lagi deh


Ketidakteraturan - akibat pembiaran - akan memicu masalah yang lebih besar. Contoh, rumah yang jendelanya pecah dan dibiarkan, jika dilihat orang akan dianggap rumah yang tak diurus, akibatnya orang tidak ragu lagi untuk mencoret temboknya, membuang sampah di depannya, dll. Pemikiran yang saya baca dari buku karangan Malcolm Gladwell.

Ujian Nasional (UN), awalnya saya tidak tertarik menulis tentang yang satu ini karena toh sudah lewat bagi saya. Tapi setelah membaca berita di okezone tentang bocoran UN yang menyangkut SMA saya, emosi saya terpancing. Ini beritanya  http://news.okezone.com/read/2016/04/07/65/1356975/siswa-di-bantul-temukan-kebocoran-un-biologi

Saya kenal si B ini dan ketika membaca berita ini kok saya pikir dia terlalu polos, atau mungkin pemberitaannya yang membuat tampak begitu karena orang ini sama sekali tidak polos menurut saya -_-. "Menemukan kebocoran UN Biologi", dibuat bombastis seolah tidak ada bocor-bocor yang lain. Bagus jika ini memang satu-satunya kasus, tapi jika ada lagi.. gak ngerti lagi deh!

Sebagai siswa yang cukup sering berurusan dengan Dikmenof Bantul semasa sekolah, saya juga menyayangkan jika tanggapan dinas hanya seperti yang diberitakan media. Karena kasus terjadi di Bantul, pasti ada sesuatu yang bisa dilakukan untuk membuat perubahan. Minimal melakukan investigasi dan memberikan laporan untuk bahan evaluasi oleh jajaran yang lebih tinggi. UTS dan UAS di SMA dulu sepertinya lebih angker daripada UN jika bocoran tersebar kemana-mana. Kecurangan dalam UTS dan UAS mungkin hanya kerjasama orang per orang, yang jika pengawasnya tahu bisa ditegur.

Berita tentang kebocoran UN terdengar setiap tahun. Mengindikasikan lemahnya sistem pengawasan dalam sebuah proyek skala nasional. Perbaikan seperti penambahan jumlah paket tetap saja bisa diakali. Karena masalahnya mungkin bukan pada teknis pelaksanaannya, tetapi adanya persepsi di masyarakat bahwa ada celah terbuka untuk melakukan kecurangan. Sistem ini berjalan tidak sesuai dengan yang dikehendaki, dan jika dibiarkan semakin lama akan semakin jauh dari desired track. Sistem ini memiliki ketidakteraturan akut.

UN adalah, kesempatan bagi para pendidik untuk BENAR-BENAR MENDIDIK. Bagi adik-adik yang menjalankan UN, jalani saja apa adanya dulu. Karena walaupun rusak, jika itu satu-satunya jalan yang harus dilewati ya lewati saja. Belajarlah lebih tinggi dan mari buat perubahan. 

Kelulusan UN ditentukan sekolah, right ? Berarti tidak perlu khawatir :)

Bonus gambar dari dedidwitagama.files.wordpress.com



Chandra
Alhamdulillah sudah lulus UN

Keluarga Cemara


Harta yang paling berharga
Adalah keluarga
Istana yang paling indah
Adalah keluarga
Puisi yang paling bermakna
Adalah keluarga
Mutiara tiada tara
Adalah keluarga
Selamat pagi Emak
Selamat pagi Abah
Mentari hari ini berseri indah
Terima kasih Emak
Terima kasih Abah
Restu sakti perkasa
Bagi kami putra putri yang siap berbakti
OST Keluarga Cemara
Dinyanyikan ulang dengan indah di :
https://youtu.be/EvZWgT5sIOw

Kerja Praktek : Tantangan


Salah satu beban pikiran mahasiswa ITB semester 6 adalah mencari kerja praktek. Banyak yang bingung memilih mau KP dimana, di sisi lain perusahaan kadang kurang aware jika ada surat masuk. Alhasil, banyak yang mendapat kerja praktek karena bantuan koneksi pribadi. Setidaknya itu di lingkungan saya.

Sudah minggu ke-10 semester 6 dan beberapa teman belum mendapat tempat KP (semoga segera ketemu jodohnya teman-teman). Alhamdulillah nasib saya cukup baik, saya memproses administrasi di fakultas sekitar 2 hari, lalu kirim email suatu di siang jam 12 dan dibalas pukul setengah 2 : diterima KP !

Itu tidak lepas dari faktor koneksi pribadi. Saya punya kenalan di sebuah perusahaan swasta di Bandung, orang  yang juga menyarankan saya masuk teknik penerbangan, dan jadi seperti ini...
Sebelumnya kami pernah ngobrol beberapa kali tentang proyek-proyek yang tentu masih termasuk dunia aeronautics.

Sepertinya KP ini akan menarik, semoga !! Saya dan 3 teman yang InsyaAllah akan KP di perusahaan itu adalah yang pertama dari jurusan kami. Perusahaan belum punya 'kurikulum' KP yang porsinya sudah terukur untuk dikonsumsi mahasiswa seperti kami. Akhirnya saya diskusi-diskusi sendiri untuk membahas apa yang mau dikerjakan. Sepertinya, mahasiswa KP nanti akan terlibat banyak dalam proses produksi, bukan hanya dalam tataran penelitian. Berikut percakapan yang agak 'lucu' jika diketahui ini adalah komunikasi antara mahasiswa calon peserta KP dan perusahaan









Doakan kami berhasil :)


Bandung, 00:40