Tersesat di Jalan yang Benar



Sama-sama sumber informasi, apa bedanya buku dan google ?

Google (mesin pencari) melakukan indexing sehingga yang muncul di hasil pencarian sesuai dengan kata kunci yang kita masukkan. Dengan kata lain, google adalah sumber informasi yang menganut konsep on-demand. Apa yang kita cari itu yang kita dapatkan.

Berbeda dengan ketika kita membaca buku. Buku bukan sumber informasi on-demand. Ketika membaca kita akan menemukan informasi-informasi yang sebelumnya tidak kita niatkan untuk kita cari. Seolah kita tersesat di jalan yang benar, tersesat di hutan ilmu.

Baik mesin pencari maupun buku punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Keduanya saling melengkapi. Jadi jangan hanya jago menggunakan internet atau shortcut Ctrl + F, baca juga buku cetak ya :)

Bagaimana dengan blog pribadi ?
Blog pribadi bisa menjadi seperti keduanya. Blog menjadi sumber informasi on demand jika ada informasi tertentu yang memang ingin kita cari di sana. Tapi blog bisa menjadi seperti buku jika kita sengaja blog walking tanpa tujuan spesifik. Saat itulah kita menemukan banyak hal dari tulisan-tulisan yang ada di sana. Knowing every particular object alias KEPO.

Yok membaca :)


Salam,
Chandra


sumber gambar : Pixabay

Idiot Man Pursuing Excelence



Saya malu ketahuan baru nonton film 3 Idiots sekarang hahaha. Saya maklumi keheranan mereka, itu film bagus dan booming pada jamannya. Saya browsing, itu adalah film keluaran 2009 dan memiliki rating tinggi. Saya telat 8 tahun nonton film itu. Teman-teman bertanya, kemana aja saya selama ini.

Tentang ke-kudet-an saya ini dibicarakan nanti saja, saya ingin lebih dulu berkomentar tentang film 3 Idiots. Bukan review atau resensi karena percuma sebagian besar dari Anda pasti sudah nonton film ini. Kalaupun ada yang belum, semoga ini ada manfaatnya.

3 Idiots adalah sebuah kritik terhadap sistem pendidikan kita. Yaitu sistem pendidikan yang mendewakan nilai dan grade. Sistem dimana siswa (dan mahasiswa) dirangsang untuk berkompetisi, instead of berkolaborasi.

Alasan kesetaraan dan efisiensi menjadi alasan digelarnya sistem pendidikan yang menyamaratakan input dan metode pengajaran. Kekhawatiran mulai muncul dari berbagai pihak mengenai hal ini. Tentang sistem yang dikatakan 'pendidikan modern' ini. Saya sempat menulis tentang itu di sini .

Ada 3 tokoh utama dalam 3 Idiots yang berperan sebagai mahasiswa teknik mesin Imperial College of Engineering (ICE). Pertama, Ranchodas Chanchad, seorang genius yang memiliki alur berpikir agak aneh. Sangat cerdas tapi anti sistem rangking. Kedua, Farhan Qureshi, mahasiswa yang dipaksa kuliah di bidang teknik padahal passionnya adalah fotografi alam. Ketiga, Raju Rastogi, mahasiswa yang memiliki krisis kepercayaan diri.

Dipersatukan di asrama, ketiganya menjadi sahabat karib. Konflik-konflik muncul karena ketidakcocokan mereka dengan sistem yang ada dan ditambah hubungan kurang baik dengan 2 orang, Dr. Viru Sahastrabuddhi (Director) dan Chatur Ramalingam (mahasiswa gila rangking).

Jalan cerita film ini berkelok-kelok serta dibumbui komedi, wisdom, cinta, dan plot twist tak terduga. Namun, pada akhirnya Rancho berhasil membantu kedua sahabatnya sekaligus membuktikan kata-katanya yaitu :
Never study to be successful, study for self efficiency. Don’t run behind success. Follow behind excellence, success will come all way behind you - Rancho 
 Beberapa quote menarik dari film 3 Idiots :

If I pass, it'll be because of my own ability. Otherwise it's okay if I fail. - Raju 
Do you know why I come first ? Why ? Because I'm in love with machines. Engineering is my passion! - Rancho
Give me some sunshine. Gove me some rain. Give me another chance. I wanna grow up once again - Joy Lobo
Pursue excellence and success will follow you - Rancho
Today my respect for that idiot shot up. Most of us went to college just for degree. No degree meant no plum job, no pretty wife, no credit card, no social status. But none of this mattered to him, he was in college for the joy of learning, he never cared if he was first or las - Farhan, about Rancho

Okay, masuk ke topik : Idiot man pursuing excelence

Saya termasuk orang yang sensitif terhadap film, mudah tersentuh. Andai saya nonton film ini tahun 2009 - kelas 3 SMP -  mungkin saya menjadi orang yang berbeda sekarang. Bukan saya tidak mensyukuri keadaan saya saat ini, tapi entah jadi lebih baik atau lebih buruk, pasti akan berbeda.

Saya seperti memakai kacamata kuda selama sekolah. Terlalu banyak belajar. Tidak setiap waktu memang, tapi tetap terlalu banyak. Organisasi di sekolah masih ikut tapi tidak terlalu aktif. Di rumah agak lebih sibuk beraktivitas di organisasi pemuda dan TPA.

Tapi fokus utama saya saat itu hanya belajar untuk mendapatkan rangking. Sangat bureng (pemburu rangking). Susungguhnyalah saya hanya menikmati beberapa bidang pelajaran seperti matematika dan fisika. Tapi demi rangking saya kejar semua as good as possible. Dan baru saya tahu setelah lulus, it's not always good.

Ada benarnya juga perkataan salah satu teman. Bahwa saya bisa masuk ITB salah satunya karena keputusan itu. Ini alasan mengapa saya tidak bisa menyimpulkan keputusan saya dulu sebenarnya baik atau buruk. Sebab dalam pendidikan formal, perguruan tinggi adalah tahap paling puncak.

Saya berusaha mensyukuri keadaan saya saat ini dengan melihat bahwa yang telah saya lakukan kemarin-kemarin semasa sekolah adalah sebuah investasi. Masa SD biarlah, pada tahap itu orang belum cukup dewasa untuk memahami konsep benar-salah, baik-buruk, penting-tidak penting. Tapi 6 tahun di SMP-SMA berbeda.

Di SMP dan SMA selayaknya seseorang sudah bisa mengambil keputusan untuk hidupnya. Dan saya juga sudah mengambil keputusan. Keputusan yang dalam pikiran saya pun masih debatable, abu-abu mengenai benar-salahnya.

Okay, saya putuskan mengambil tempat sebagai orang yang bersyukur.

Kalaupun dulu saya mengambil keputusan yang salah, saya ikhlaskan. Setidaknya keputusan itu juga lah yang melemparkan saya ke kampus ini. Saya belajar dan belajar, walaupun mengejar sesuatu yang agak semu. Tapi Allah tidak pernah ingkar janji, siapa berusaha akan berhasil. Sekarang Allah memberikan kesempatan kepada saya untuk memperbaiki keputusan-keputusan masa lalu yang sekiranya salah.

Tidak ada yang salah dengan belajar. Masalahnya adalah saya over-focused. Saya hanya melihat ke depan, tepat seperti memakai kacamata kuda. Akibat buruk over-focused ? Tidak melihat hal-hal baik yang berseliweran di kiri kanan.

Contohnya, blog sudah berkembang di Indonesia sejak awal 2000an. Tapi saya baru mengerti apa itu blog tahun 2013, saat awal kuliah. Sampai akhirnya jadi hobi menulis sampai sekarang. Saya dulu tidak tahu ada buku-buku bagus, sekarang setelah tahu jadi sering baca. Inilah kenapa saya bilang saya kudet. Selain waktu itu akses terhadap informasi belum seperti sekarang, saya sendiri kurang inisiatif dalam mencari informasi. Saya jadi tidak banyak tahu.

Masih banyak contoh lain dimana saya telat mengerti. Akibatnya sekarang sering bertanya-tanya, "loh kok aku baru tahu sekarang ya?". Makanya, 3 Idiots saja baru nonton sekarang. Hahaha

Saya memakai kacamata kuda. Memang tampak sukses, tapi tidak excelent (unggul). Tajam secara teori tapi tumpul dalam praktek. Bahkan pernah saya dulu saat awal-awal lulus tidak dipercaya untuk memegang amanah penting dalam acara alumni. Saya tidak dipercaya mempunyai kapabilitas.
Give me another chance. I wanna grow up once again
Bandung dan kampus di Jalan Ganeca ini memberikan kesempatan kedua. Saya merubah haluan. Ingin rasanya menjadi orang yang berguna dan dipercaya. Sedikit-sedikit saya merubah cara menjalani proses belajar.

Alhamdulillah, saya merasa beruntung. Pertama, karena kondisi kampus dan lingkungan sesuai dengan yang saya inginkan. Saya bukan anak manja, tidak ada masalah bahwa saya harus mengurus makan dan kebutuhan lainnya sendiri. Tapi dengan berada di perantauan, saya lebih bebas mengambil keputusan. Tak perlu ijin jika akan pulang pagi atau bahkan tidak pulang, lebih bebas bersosialisasi, lebih bebas mengatur diri.

Lingkungan kampus juga begitu, mungkin ini salah satu kampus dengan budaya paling 'bebas' di Indonesia. Pergaulan dengan dosen dan staf yang bersahabat, definisi 'rapi' yang fleksibel dalam hal berpakaian, heterogennya bahasa, dll telah mengeluarkan saya dari kekakuan lingkungan selama ini.

Kedua, saya berada di bidang yang menjadi passion saya : teknik penerbangan. Akibatnya saya bisa mengeksplor diri, menekuni hobi, dan berorganisasi. Alhamdulillah saya jadi bisa menyelami dunia robotika, menggeluti pesawat remote control, mencari ilmu dari buku, menulis dan mendesain blog, menjadi pemain futsal, dan bersenang-senang membuka mata lebar lebar bagi setiap kemungkinan, dengan tetap mempertahankan kondisi akademik pada level baik.

Alhamdulillah lagi dan lagi...

Ya Allah, ampuni saya jika selama ini terlalu banyak mengeluh. Bawasannya baru saya pahami bahwa setiap orang punya jalan dan masanya masing-masing. Membandingkan kelemahan diri dengan kelebihan orang lain adalah senjata perusak kedamaian paling mutakhir.

Posisi kita sekarang adalah buah keputusan kita 10 tahun yang lalu. Dan keputusan kita hari ini menentukan menjadi apa kita 10 tahun yang akan datang.

Sekian cerita saya mengenai kesadaran yang dipicu hal sederhana : film 3 Idiots. Maaf kalau agak panjang, saya lega telah menuliskannya dan semoga bermanfaat buat Anda.

Hikmahnya, banyak-banyak bersyukur. Ilmu masuk ke tempat yang bersih :)



Salam,
Chandra Nurohman

Ini Ayat Gue Banget



Pernah nggak sih ketika dengar lagu kita merasa, "ini lagu gue banget". Sering malah yaa. Kedekatan dan kelekatan sama lagi itu membuat kita susah lepas. Diulang-ulang terus itu lagu.

Faktanya, stickiness lebih kuat daripada kekuatan nada. Lama-lama kalau satu lagu didengarkan terus kita jadi muak. Tapi kalau baca liriknya tetep aja tergerak untuk merenung..

Kenapa bisa lekat ? Karena kita paham isi lagu itu. Coba dengarkan lagu Thailand atau Vietnam yang bukan hanya bahasa tapi hurufnya saja beda. Kalaupun suka paling cuma sebentar.

Tapi coba bayangkan, bagaimana kalau yang melekat itu ayat-ayat Al-Quran ? Ketika kita tahu artinya pasti kita lebih tersentuh. Lalu kalau nemu ayat yang relatable dibaca berulang-ulang karena "ayat ini gue banget, ayat ini gue banget". Coba salat pakai bahasa Indonesia. Bukan salat beneran, hanya untuk tes seberapa persen kita tahu makna bacaan salat.

Tidak perlu memikirkan tafsir yang terlalu dalam untuk sampai pada tahap rasa ini. Tapi sebagai orang yang masih awam dalam bahasa Arab saya juga belum sampai di sana. Seperti kebaikan lainnya, butuh energi aktivasi untuk memulai. Bagaimana caranya ?

Astaghfirullah..


Chandra
170317

Pegiat Kreativitas




p.s. baca urut dari atas yaa!

Ada seorang public figure yang beberapa waktu yang lalu menerima penghargaan di bidang social entrepreneur dari salah satu institusi perbankan di Indonesia. Dia menjadi salah satu dari finalis yang tampil menyampaikan pengabdiannya. Di antara finalis-finalis itu, dia lah yang keluar sebagai pemenang utama. Uang puluhan juta yang menjadi hadiah digunakan untuk memperbesar sekolah bakat yang digawanginya.

Dia menjadi 'kepala sekolah' sebuah sekolah bakat yang mewadahi anak muda yang memiliki minat dan potensi di bidang animasi, web developer, dan programming. Sekolahnya ini sudah memiliki puluhan murid dan saat terus bertambah. Anak-anak yang bernaung di dalamnya menjadi produktif melalui proyek-proyek yang dikerjakannya.

Dia juga saat ini sedang aktif mengusahakan pelaku industri kreatif mendapatkan hak-haknya secara adil. Dia merasa tidak puas dengan sistem royalti yang ada di Indonesia saat ini. Masih banyak penggunaan karya, musik misalnya, untuk keperluan komersil yang tidak memberikan jatah royalti yang layak untuk seniman.

Sebagai frontman sebuah grup band yang berbasis di Yogyakarta, dia memimpin manajemennya untuk terus menelurkan karya. Tujuan utamanya bukan untuk meraup keuntungan, tapi untuk mengembangkan komunitas. Grup band-nya menjadi mandiri, mampu merilis album secara indie dan sukses. Di tengah gempuran musik digital portable, musiknya dalam bentuk CD fisik tetap berjaya, tentu karena ada sentuhan kreativitas.

Dia juga memiliki skill di bidang cinematografi dan cinematografi underwater. Skill-nya ini menjadikan dia juga mendapat job sebagai produser rekaman musik. Dia juga berbagi kisah melalui video blogging (vlog) terkait aktivitasnya sebagai musisi, produser, sutradara, penyelam profesional, penghobi motor trail, dll.

Dia juga aktif dalam mempopulerkan lagu anak-anak dan lagu perjuangan. Lagu-lagu itu diaransemen ulang dan dinyanyikan dengan nuansa yang lebih berterima di era sekarang. Bersama timnya dia juga membuat serial animasi untuk anak-anak. Prinsip yang dipegang teguh adalah pengembangan komunitas. Dia tidak ingin posisinya sebagai public figure hanya mengeruk duit masyarakat, dia ingin mengembalikan manfaat kepada banyak orang.


Membaca deskripsi di atas, bisakah Anda menebak siapa dia ? :)

Mungkin ada yang sudah tahu, tapi saya pikir banyak yang belum. Banyak yang belum tahu karena barangkali ketika melihat orangnya akan banyak yang anti. Tatto di hampir sekujur tubuh, piercing, gigi logam, rambut dicat, kata-kata 'kotor', dll memang membuat citranya tidak baik-baik amat.

Dia adalah : Eric Kristianto a.k.a. Erix Soekamti



Tapi tahukah Anda ?

Dia adalah vokalis-bassist grup band Endank Soekamti. Band yang berdiri sejak 2001. Dia juga memimpin manajemen Euforia.id, yaitu tim di belakang Endank Soekamti yang tidak hanya bergelut di bidang musik tapi juga komik, buku, video edukasi, dll. Program-program seperti #SaveLaguAnak juga lahir di sini. Video-video edukasi diupload secara gratis di YouTube, silakan cari.

Dia rutin membuat video kerehariannya berjudul DOES (Diary Of Erix Soekamti). Seiring naiknya nama DOES, dia mendirikan sekolah bakat yang diberi nama DOES University yang berlokasi di Ungaran. Sekolah ini mengantarkannya mendapat beberapa penghargaan di bidang social entrepreneur dan sering diwawancara oleh media mengenai sepak terjangnya.

Untuk menghidupi DOES University, timnya membuka usaha seperti catering dan angkringan, penjualan merchandise, hotel, serta proyek-proyek animasi dan web. Peserta di sekolah ini gratis bahkan mendapat fasilitas tempat tinggal bahkan kesempatan liburan gratis.

Kegiatan Mas Erix sangat padat, mobilitasnya tinggi, tapi dia masih sempat mengedit video yang menggambarkan kesehariannya. Teman-teman bisa cari videonya di YouTube berjudul DOES. Video dan editingnya sangat bagus, karena memang dia punya skill di bidang itu. Rapi, berbobot, tidak alay, dan apa adanya tidak ada yang ditutup-tutupi. Saat ini DOES sudah sampai episode 420an. Hampir tiap hari di upload video baru.

Mendapat award di bidang social entrepreneur


Don't judge the book by its cover.

Beberapa orang mempertanyakan mengapa saya yang seperti ini bisa cocok dengan Endank Soekamti. Sepertinya ada image 'anak baik-baik' yang menempel pada saya hehehe

Saya juga dulu awalnya nggak suka. Apasih ini band urakan banget. Orangnya tampak 'kotor', beberapa lagunya kasar, dll.

Tapi setelah saya lebih tahu tentang siapa Erix, apa itu DOES University, apa itu Euforia Music Ecosystem, dan cerita di balik layar Endank Soekamti ternyata banyak yang bisa dipelajari dari mereka. Banyak sekali. Disiplin, komitmen, kerja keras, kesantunan, dan kerja sama adalah beberapa point penting yang bisa digali dari mereka.

Memang tidak semua baik untuk dicontoh. Tapi ada pepatah "emas keluar dari mulut anjing tetaplah emas". Terlalu sering kita merasa sudah cukup 'bersih' sehingga tidak mau berdekatan dengan yang tampak 'kotor'.

At the end, semua kembali pada keputusan masing-masing. Dalam dunia akademik modern segala hal selalu diharuskan menyertakan alasan dan sumber. Menurut A dalam buku aaa, menurut B dalam jurnal bbb. Tapi, dalam hidup yang sebenarnya kita harus berani mengatakan : menurutku!

Untuk bahasan tentang Soekamti, coba deh buka di YouTube video Kamtis Babies The Series, Kamtis Babies School, VlogFest 360 degree film, video musik Soekamti berbahasa isyarat, #SaveLaguAnak, dan video-video lain. Saya rasa ada manfaat yang bisa diambil dari sana :)

#SaveLaguAnak
Kamtis Babies The Series
Video klip Rayuan Pulau Kelapa

Video musik bahasa isyarat untuk kaum tunarungu


Salam,
Chandra
160317



Tech Insight : Hyperloop



Akhir-akhir ini banyak artikel mengenai sebuah sarana transportasi revolusioner yang disebut Hyperloop. Hyperloop dikatakan bisa bergerak dengan kecepatan 1200 km/jam, ini hampir 2 kali lipat kecepatan pesawat terbang. Dengan kecepatan setinggi itu jarak Jakarta - Jogja dapat ditempuh hanya dalam 25 menit. 

Tapi apa sih Hyperloop itu ?

Orang pertama yang mencetuskan ide mengenai Hyperloop adalah Elon Musk. Ide ini disampaikan pertama kali pada bulan Juli 2012. Elon Musk memang dikenal dengan gagasan-gagasan ekstrem. Saat ini Musk tengah menjalankan proyek-proyek ambisius di perusahaannya, Tesla Motors dan SpaceX. 

Elon Musk    |     www.ted.com

Ide pembuatan Hyperloop adalah untuk menciptakan sarana transportasi darat yang super cepat dan efisien. Hyperloop menggabungkan konsep kerja kereta api dan pesawat terbang. Teknologi tingkat tinggi seperti magnet levitation dan aero-propulsion digunakan dalam operasinya.

Masalah dalam transportasi kecepatan tinggi saat ini adalah besarnya faktor gesekan (friction) dan gaya hambat udara (drag / resistance). Konsep hyperloop berusaha menghilangkan masalah ini sehingga diperoleh sarana transportasi yang cepat, efisien, dan silent. Untuk itulah digunakan teknologi magnet levitation dan airless tube.

Pods Hyperloop berupa kapsul yang meluncur pada kecepatan tinggi di tabung lintasan   |    www.interestingengineering.com

Magnetic levitation (maglev) adalah metode untuk memberikan gaya angkat pada suatu benda memanfaatkan medan magnet. Berkat maglev sebuah benda dapat ditahan pada posisinya tanpa ada sentuhan fisik, obyek seperti mengapung di udara. Hal ini tentu akan sangat mengurangi gaya gesekan.

Airless tube adalah tabung terisolasi yang udaranya dikurangi sehingga hampir vakum. Dengan tekanan dan densitas udara yang rendah maka gaya hambat udara dapat direduksi secara signifikan. Sebagai catatan, tabung tidak boleh 100% vakum karena untuk dapat bergerak Hyperloop perlu memindahkan momentum dan partikel udara.

Tabung-tabung yang akan menjadi jalur kapsul Hyperloop    |    www.hyperloop-one.com

Hyperloop bergerak dalam lintasan berbentuk tabung panjang berupa airless tube yang berfungsi seperti 'rel' pada kereta api. Penumpang berada di dalam kapsul yang biasa disebut 'pods'. Interaksi antara tabung dan pods menggunakan efek maglev. 

Pods yang berperan sebagai gerbong memiliki mesin baling-baling (fan) pada bagian depan. Udara yang ada di depan pods akan disedot. Sebagian udara akan disemburkan ke belakang untuk memberikan gaya dorong. Sebagian yang lain dikeluarkan melalui sisi-sisi pods untuk memberikan efek apung pada pods. Akibatnya pods terdorong ke depan dan berada di tengah tabung tanpa menyentuh dinding.

Sketsa awal oleh Elon Musk menunjukkan cara kerja Hyperloop    |     www.greenoptimistic.com

Pada operasinya akan ada stasiun-stasiun dimana Hyperloop menaikkan dan menurunkan penumpang. Lintasan Hyperloop ada yang berada di bawah tanah dan apa pula yang ditopang tiang-tiang di atas tanah. Sistem track-nya jalur ganda sehingga sebuah jalur dapat dilayani secara bolak-balik dalam waktu yang bersamaan.

Sejak ide ini dicetuskan hingga saat ini sudah ada 3 perusahaan yang mendanai proyek ini. Ketiga perusahaan itu adalah Hyperloop One, Hyperloop Transportation Technologies (HTT), dan Transpod. Di Amerika telah dibuat prototipe dan pengujian pods serta tube Hyperloop. Beberapa waktu yang lalu juga diadakan kompetisi prototipe Hyperloop untuk mahasiswa. Kontes ini dimenangkan oleh tim dari TU Delft, Belanda.

Hyperloop TU Delft    |     www.twitter.com

Wacana yang beredar di Indonesia, HTT akan membangun sistem transportasi ini antar wilayah di Indonesia. Namun hal ini masih dalam tataran wacana. Feasibility study baru akan dilaksanakan. Tentu ini akan menjadi investasi yang sangat strategis bila benar terlaksana.

Namun, kondisi saat ini Indonesia masih jauh dari siap untuk produk seperti ini. Beberapa waktu yang lalu muncul wacana mengenai kereta cepat Jakarta-Bandung. Kereta cepat yang dikatakan bisa menempuh jarak 150 km dalam 45 menit saja menghadirkan kontroversi besar. Apalagi sebuah peluru dengan kecepatan 1200 km/jam. 

Masalah klasik pembangunan infrastruktur di Indonesia seperti sulitnya pembebasan lahan, korupsi, dan mark up juga mengancam kelancaran proyek. Belum lagi kestabilan politik dan toleransi antar ras dan agama di Indonesia yang belum stabil tentu membuat investor berpikir seribu kali untuk menggelontorkan mega budget.

Di sisi lain, teknologi Hyperloop sendiri masih memerlukan banyak pengembangan dan validasi. Membawa penumpang dengan kecepatan setinggi itu pasti mensyaratkan reliability yang sangat tinggi. Alat transportasi semacam ini tidak boleh errorprone dalam operasinya. 

Mungkin ketika kita berbicara mengenai transportasi masa depan, Hyperloop adalah salah satu di antaranya. Hyperloop memang masih utopis untuk sekarang. Tak perlu mengharapkan ada kapsul-kapsul meluncur di kota kita dalam waktu dekat. But, still, ini adalah sesuatu yang patut ditunggu dan diupayakan. Ketika tiba saatnya nanti, Hyperloop akan menjadi engineering masterpiece yang luar biasa.



Salam,
Chandra

Ngributers




Saya punya geng sejak awal-awal SMA. Mereka adalah RanggaPhutut BayuRonaaIntan, dan Tria. Kebetulan kami satu sekolah tapi bukan itu yang menjadikan kami akrab. Kelas dan kegiatan kami beda-beda. Persamaan diantara kami adalah sama-sama suka makan mie jawa Pak Ribut, absurd ya, agak. Btw, lokasi tempat makan ini ndhelik, di Kecamatan Sanden, Bantul. Tapi ini langganan punggawa-punggawa Bantul loh, sering kami ketemu aspri-nya tokoh Bantul.



Saya awalnya kenal Ronaa karena sekelas waktu SMP. Kalau Intan saya sama sekali belum kenal sebelum masuk SMA. Phutut dan Tria adalah kawan main badminton sejak SMP walaupun beda sekolah. Sedangkan Rangga akrab karena ikut tonti (peleton inti) di SMA, Tria ikut ini juga. Ngobrol-ngobrol lalu terkuak bahwa masing-masing dari kami suka makan di Pak Ribut (saya biasanya sama keluarga). Akhirnya kami kumpul-kumpul di sana dan berlanjut kemana-mana sampai sekarang.

Dulu WA, LINE, dan semacamnya belum populer. Komunikasi hanya mengandalkan SMS dan telepon. Setelah muncul chat apps, komunikasi makin rame. Walaupun kadang nggak penting juga, sekadar buat hiburan.

Ya, hiburan. Karena kami sekarang beda-beda tempat aktivitasnya dan jarang ketemu secara fisik. Saya di Bandung. Tria sudah lulus D3 STAN dan sekarang sedang OJT di Malang. Ronaa di Teknik Geodesi UGM. Rangga di Pendidikan BK UNY. Intan di Pembangunan Wilayah Fak. Geografi UGM. Phutut di Fak. Hukum UGM.

Ini beberapa momen main-main kami. Sayang nggak nemu foto yang lengkap berenam. Ini cuma sebagian. Selain karena agak repot kalau harus cari foto yang dulu-dulu, page ini juga jadi berat nanti kalau terlalu banyak gambar.

Di sand dune Parangtritis, minus Chandra dan Tria, plus beberapa teman lain
Katanya mau nyekripsi.lokasi : Ekspresso Internet Cafe, Jogja. Minus cewek-cewek. Waktu itu dari Ekpresso kami makan di Mie Ayam Kamehame di Jalan Solo, tengah malam
Abhayagiri, minus Tria dan Rangga
Pinus, Imogiri...saya, Rangga, Phutut

Yah makan-makan biasa..saya, Phutut, Intan, plus Umi, kawan kami
Jalan-jalan di Malioboro, minus Intan

Demi senja dan secangkir teh hangat
Kusempatkan berkunjung pulang
Kawan aku pulang 
Kawan Aku Pulang - Jikustik

Kalau saya mudik, jika saya perjalanan malam maka sampai di Jogja dini hari. Seharian saya akan bersama keluarga lalu malamnya keluar dengan mereka. Kalau perjalanan siang sampai di Jogja sore. Saya langsung pulang, di rumah dengan keluarga. Besok paginya biasanya ketemu sama mereka. Walaupun tidak selalu full team.

Kami sudah menjelajahi pantai-pantai selatan Jogja hingga kawasan Kaliurang di utara. Keluar masuk mall, bioskop, sampai pasar. Mulai dari pameran makanan, gadget, sampai pameran beasiswa ke luar negeri. Mulai dari mbolang ke Wonogiri hingga Jepara dan Semarang. Dari sunmor sampai sekaten. Dari jalan-jalan susur pantai sampai menyusuri malioboro di malam hari. Dari bermalam di Masjid Gede Kauman dan Jogokaryan hingga nyasar ke kawasan prostitusi. Hahaha tapi kami nggak tergoda kok, kapok malah

Tapi hari-hari ini kami berduka. Ibunda dari Rangga, Ibu Tri Idayati telah mendahului kita menghadap Allah SWT pada hari Selasa pagi tanggal 7 Maret kemarin. Mari kita doakan semoga dosa-dosanya diampuni dan diterima amal ibadahnya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Aamiin. Sing kuat yo, Ngga.

Saya tipe orang yang tidak mudah akrab dengan banyak orang. Tapi dengan mereka saya nyaman untuk guyon dan berbagi. Semoga berkenalan kita bermanfaat dan berkah ya. Semoga semua lancar skripsi, tugas akhir, dan kariernya. Aamiin :)


Salam,
Chandra