IDEO : Perusahaan Ide yang Revolusioner, Mau Bergabung ?


Sejatinya ini adalah tugas kuliah Manajemen Industri B yang saya ambil semester 5 lalu. Ini adalah tugas akhir dimana kami diminata untuk menganalisis sebuah perusahaan berdasarkan materi perkuliahan yang sudah didapat.

Tugas ini disusun oleh :
Chandra Nurohman / Aeronotika dan Astronotika 
M. Hirzan Arrifqi / Aeronotika dan Astronotika
Fatuh Jamallubis / Aeronotika dan Astronotika




    

IDEO
IDEO adalah sebuah firma yang bergerak di bidang desain produk. IDEO dibentuk pada 1991 melalui kerjasama David Kelley Design, Moggridge Associates and San Fransisco’s ID Two, dan Matrix Product Design. IDEO didirikan di Palo Alto, California dan saat ini telah mempunyai cabang di Chicago, London, Munich, New York City, San Fransisco, Shanghai, Singapura, dan Tokyo. Saat ini IDEO dipimpin oleh Tim Brown sebagai CEO yang membawahi lebih dari 600 pegawai.

Tim Brown, CEO IDEO    |     http://idealog.co.nz/
tambahan : Tim Brown menulis buku top berjudul Change By Design, Anda bisa lihat reviewnya di  http://www.zhriftikar.com/2016/10/change-by-design-review_25.html
IDEO mendesain produk dengan mempertimbangkan psikologis manusia. Produk yang diselesaikan bermacam-macam seperti sikat gigi, kereta belanja, komputer, bahkan ‘paus’ yang digunakan dalam film Free Willy. Menurut David Kelley, yang dilakukan IDEO bukanlah membuat produk melainkan mencari kemungkinan inovasi dan proses yang bisa diterapkan pada produk agar sesuai bagi kebutuhan manusia.

David Kelley    |    http://g.fastcompany.net/
Pembuatan inovasi dilakukan dengan brainstorming. IDEO menyatukan banyak orang dengan latar belakang dan disiplin ilmu berbeda dalam satu ruangan. Dalam IDEO ada insinyur, psikolog, ahli marketing, ahli bahasa, ahli biologi, jurnalis, dan berbagai disiplin ilmu lain. Proses brainstorming dilakukan dengan santai, fleksibel, tetapi fokus. Dalam setiap proyek dipilih pimpinan proyek secara bergiliran dan tidak ada senioritas.
Prinsip yang diterapkan IDEO adalah one conversation at a time, stay focus on topic, encourage wild ideas, don’t judge, dan build up the ideas of others. Kerja sama dalam tim di IDEO sangat baik sehingga dapat menghasilkan ide cemerlang dalam waktu singkat. Setelah ide yang dianggap terbaik dipilih melalui brainstorming, pegawai membuat prototype produk yang akan diberikan kepada customer.
Informasi lebih jauh mengenai IDEO dapat dilihat di www.ideo.com atau youtube


1. Minggu 2 : Manajemen klasik
IDEO menerapkan salah satu point dalam manajemen klasik yaitu Behavioral/Human Resource Approach. Semua pekerja diberikan keleluasaan dalam hal menyampaikan ide, gagasan dan segala sesuatu yang ada dalam pikiran mereka tanpa adanya penekanan atau treatment yang berlebih kepada semua pekerjanya. Hal ini akan berdampak positif kepada para pekerja karena dengan adanya kebebasan maka segala kreativitas dan inovasi dari para pekerja dapat tersalurkan dengan baik. Selain itu dengan Behavioral/ Human Resource Aproach ini semua pekerja akan merasa lebih nyaman dalam menyelesaikan segala proyek yang diberikan kepadanya sehingga mereka dapat menyelesaikan proyek tersebut dengan cepat.
Selain itu untuk melakukan research dan development pada suatu permsalahan dimasyarakat akan lebih menyenangkan dan cenderung akan sedikit berbeda dengan research biasanya. Dalam tahapan ini psikologi yang paling penting yang akan berdampak besar pada para pekerja. Jika seseorang mendapat tekanan yang berat maka seseorang itu akan bergerak dan berfikir selalu membawa beban sehingga effort yang diberikanpun kurang maksimal. Sedangkan jika seseorang merasa nyaman dan bebas dalam melakukan sesuatu yang ingin dia kerjakan maka seseorang itu akan bergerak dan berfikir secara maksimal yang akhirnya proyek yang sesulit apapun dapat diselesaikan.
Namun kebebasan dalam Behavioral/ Human Research Aproach itu kebebasan  yang dapat dipertanggungjawabkan. IDEO menerapkannya dengan membiarkan semua pekerjanya bergerak dan berfikir secara bebas. Agar semua ide, kreativitas dan inovasi akan keluar dari semua fikiran yang bekerja maskimal. Hal inilah yang membedakan IDEO dengan perusahaan yang lainnya. Respone dari pekerjapun sangat senang dengan metode yang dilakukan oleh IDEO.



2. Minggu 3 : Manajemen Modern
IDEO sebagai perusahaan consulting dalam bidang organizational design and development menerapkan prinsip-prinsip manajemen modern. Sebagai contoh, IDEO pernah mendapat order untuk mendesai shopping cart. Dalam proses desain shopping cart tersebut, IDEO selalu menerapkan manajemen science dan manajemen operasi yang bagus. Pendefinisian masalah apa dan bagaimana kenyamanan dan kepuasan pengguna shopping cart, mereka lakukan dengan analisa secara matematis dengan memperhatikan, lalu menanyakan lalu mencoba bermacam-macam konfigurasi shopping cart sebelum benar-benar diluncurkan di pasar di California.
Setelah proses Brainstorming, penggalian ide-ide yang brillian, mereka mulai menyeleksi satu per satu ide dan / atau menggabungkannya. Dalam pembahasan ide tersebut, IDEO juga benar-benar memperhatikan desain ergonomis shopping cart (Tata letak) dan selalu memaksimalkan sumber daya dan waktu sehingga sesuai jadwal dan rencana. Dalam penggalian ide,  contingency thingking  selalu dikedepankan dan didoktrinkan presiden IDEO kepada karyawannya. Dengan motto “No idea means no creativity, don’t stop people’s ideas cause it stops their creativity” IDEO menerapkan sebegitu pentingnya pola pikir yang harus ada solusi pada semua masalahnya. 
Walaupun membebaskan seluruh ide, namun manajemen kualitas yang diterpkan oleh presiden menjadikan IDEO sebuah perusahaan terpercaya dan professional. Selalu belajar dari kesalahan ide atau pada saat implemntasi menunjukkan IDEO sudah telah menjadi Learning Organisation. Dan dari cara presiden memberlakukan karyawannya sebagai human being , IDEO layak disebut High performance Organisation.


3. Minggu 4 : Perencanaan dan Peramalan
Dalam menjalanakan perusahaannya IDEO telah menentukan visi misinya yang telah dijelaskan dibagian pendahuluan. Setelah dari visi misi perusahaan maka IDEO menentukan tujuan untuk  segala proyek yang dikerjakan. Hal ini bertujuan ketika semua pekerja menuangkan ide dan menentukan design dari suatu objek maka akan sesuai apa yang menjadi tujuan diawal. Ketika itu semua pekerja mempresentasikan semua design dari objek yang telah ditentukan design diawal. Setelah itu pekerja akan melakukan analisis S.W.O.T untuk tiap desain objek dari masing-masing pekerja sehingga akan dipilih beberapa yang terbaik dan selanjutnya akan dipresentasika kembali berupa protoype. Setelah itu prototype akan digabung dan menjadi sebuah objek atau produk jadi yang sesuai dengan tujuan. 
Setelah melakukan atau menyelesaikan suatu proyek IDEO akan selalu memikirkan teknologi yang terjadi dimasa yang akan datang setelah alat atau produk yang dibuat ini selesai karena mereka menilai bahwa teknologi akan berkembang sangat cepat sesuai dengan pengaruh Globalisasi dan tingkat SDM yang semakin banyak yang menggunakan tekonlogi. Mereka berprinsip pada kurva S dimana teknologi 1 akan mengalami 4 fasa yaitu  penemuan baru (observasi), perbaikan produk, produk mengalami masa dewasa, dan Mengalami masa decline. Pada saat masa decline maka IDEO akan langsung menggantinnya dengan design dan teknologi yang baru agar produk ini tetap banyak digunakan oleh masyarakat.


4. Minggu 5 : Information and Decision Making
Karyawan-karyawan IDEO terdiri dari berbagai macam variasi bidang ahli, dari mulai ahli desain, ekonomi, psikologi, enjiniring dsb. Semua karyawan menjadi ahli di bidangnya namun ditekankan harus tetap bekerja secara tim dan menghargai pendapat orang lain, apapun itu. Prseiden menekankan bahwa karyawan harus menjadi knowledge worker namun tetap mau mengapikasikan dan bekerja sama. Namun, agenda pengumpulan informasi dengan menggunakan IT tidak terlalu menonjol di IDEO, karena bila mencari suatu desain produk pada  mesin pencari, mereka takut ide yang akan keluar dari pikiran  mereka akan ter-constraint oleh ide-ide yang sudah ada. Namun presiden tetap menyempatkan untuk tetap stay tuned dengan perkembangan shopping cart dengan mengadakan sedikit pencarian sumber-sumber yang dapat diaplikasikan. Lalu, presiden mengajarkan bahwa semua problema ada untuk diselesaikan. Dengan kebebasan dan kesamaan hak yang dimiliki oleh karyawan untuk mendapatkan idenya, gaya pemecahan masalah adalah problem seekers namun juga problem solver
Terkadang kebebasan mendapatkan ide mebuat IDEO banyak tertahan oleh hambatan dan harus segera diselesaikan. Pendekatan pola pikir yang digunakan pun merupakan pola pikir gabungan sistematik dan intuitif, karena semua yang dilakukan IDEO dekat dengan desain yang selalu mengindahkan estetika dan ergonomis. Keputusan-keputusan yang dihasilkan pun memiliki semacam SOP. Awalnya dengan cara semua karyawan diberikan semua kasempatan intuk berpendapat. Namun, bila sudah terasa terhenti di suatu tahap, presiden akan mendiskusikan dengan para peting-petinggi atau karyawan yang sangat berkontribusi untuk menentkan keputusan. Hal ini menunjukkan keterstrukturan pengambilan keputusan pada IDEO. 
Alur yang juga diterapkan oleh IDEO adalah, Identifikasi masalah, Pencarian sumber, Merumuskan alternatif, lalu dicobakan pada prototype dan melakukan check & recheck secara iteratif.


5. Minggu 6 : Organizing
            Dalam analisis organisasi, IDEO adalah organisasi dengan bentuk legal firma atau partnership antara David Kelley Design, Moggridge Associates and San Fransisco’s ID Two, dan Matrix Product Design. Selain karena adanya lebih dari 1 partner, bentuk firma kemungkinan dipilih karena cara kerjanya yang mengandalkan kreativitas dan inovasi membutuhkan fleksibilitas, organisasi yang sederhana, dan pengendalian yang mudah.
            IDEO telah tersebar di banyak negara, oleh karena itu bentuk struktur organisasi yang sesuai adalah divisional berdasar geografis. Hal ini dikarenakan perbedaan negara akan memiliki perbedaan kebutuhan pula yang harus dipenuhi oleh IDEO. Namun, dalam satu kantor cabang bentuk yang sesuai adalah struktur organisasi fungsional mengingat bentuknya sebagai business firm.
            Pengambilan keputusan dalam IDEO menggunakan prinsip desentralisasi dan employee empowerment mengingat sangat demokratisnya proses internal IDEO. Para top manager hanya mengawasi agar proses berjalan di dalam batasan. Tim-tim dalam IDEO bersifat fleksibel dan berganti-ganti tergantung proyek yang ditangani. Pimpinan tim pun berubah-ubah secara bergiliran.
            Terakhir, secara  organisasi IDEO bisa dikategorikan dalam adaptive organization bukan bureaucratic organization karena sifatnya yang fleksibel, tidak banyak aturan, prinsip desentralisasi, dan banyaknya pembagian tugas.

6. Minggu 7 : Teamwork
IDEO mengedepankan teamwork antara pekerja. Dalam perusahaan ini semua pekerja mempunyai latar belakang disiplin ilmu yang berbeda dengan begitu mereka dapat berkerja sama dengan baik. Teamwork merupakan faktor yang paling penting menjalankan suatu perusahaan tanpa adanya teamwork maka dapat dipastika perusahaan tersebut tidak akan maju. Teamwork ini juga dapat mengembangkan sifat saling peduli, menghargai, dan menghormati segala apa yang dilakukan orang lain. Selain itu temawork dapat melatih jiwa kepemimpinan pekerja untuk mengatur rekannya dalam artian dalam teamwork harus dan yang memimpin dan dipimpin agar proses teamwork dapat berjalan dengan baik.
Selain itu dengan mengandalkan kerjasama IDEO merekrut orang-orang (SDM) yang memiliki latar belakang yang berbeda mulai dari civil engineering, orang ahli bisnis/ekonom, electro engineering, mechanical engineering, dan lain-lain. Dengan begitu para petinggi IDEO dapat mengkolaborasikan semua disiplin ilmu yang ada agar tercipta suatu sinergis dan efektivitas team dalam menyelesaikan segala permsalahan yang dihadapi. Untuk IDEO masalah yang kerap terjadi dalam kerjasama team ini adalah terkadang munculnya rasa ego dalam pribadi pekerja dalam mempertahankan argument tentang designnya. 
Dalam menyelesaikan satu proyek IDEO akan membagi semua pekerjanya menjadi beberapa kelompok secara acak. Kelompok tersebut akan membuat suatu design produk yang nantinya akan dijadikan produk jadi. Dari kelompok yang dibagi akan ada beberapa ide dari ilmu disiplin yang berbeda. Ide gila dan brilliant itu akan menjadi produk yang luar biasa jika dalam pengerjaan dilakukan bersama (teamwork) 

Sebuah proses kerja yang dilakukan di IDEO   |    http://b.fastcompany.net/


7. Minggu 8 : Motivasi dan Kepemimpinan
IDEO sebagai organisasi pembelajar dan organisasi penyedia jasa konsultasi, memiliki motivasi yang cukup kuat. Seperti quotes yang mereka gunakan “We help Organisations : Catalyse Change Through Tangible Design, Use Design to Realize Change, Lead with pupose to Postive Impact, Put the people at The cenaer of Innovation, Design meaningful products, Services and Experiences” membuat seluruh karyawan IDEO memiliki misi tinggi untuk manjadi organisasi bermanfaat dan pemberi manfaat. Dalam teori dua faktor oleh Herzberg, presiden memfokuskan pada satisfier factors dengan sangat manghargai setiap orang dalam human being. Kemudian IDEO mengedepankan selalu memiliki nAch (Nedd of Achievement) yang tinggi. Selain itu Job Alternatf yang dipakai adalah Job Enlargement , seperti saat pengambilan keputusan. Setelah IDEO menyeleksi ide yang baik-baik, itulah saatnya masa dimana orang dengan bidang ahli yang berbeda akan bekerja sama mengembangkan beberapa ide terpilih. Hal ini membuat pembagian kerja antar karyawan menjadi pembebanan horizontal. Selain itu, IDEO menerapkan prinsip  Work Sharing yang membuat pekerja tetap berusaha memberikan yang terbaik dan berkualitas.
Kepemimpinan yang dibawakan oleh presiden secara langsung dan tidak langsung menjadikan IDEO mejadi organisasi visioner yang tepat waktu dan berkualitas dalam menjalankan tugasnya dan tetap perhatian antar sesama. Dari awal kala, presiden IDEO bersama-sama mendefinisikan tugas dengan baik , mendelegasikan dengan baik, dan selalu memamntau hasil kerja.  Di sisi lain, akan kebebasan berpendapat yang dimiliki oleh karyawan IDEO, presiden IDEO selalu berusaha peka terhadap anggotanya dengan melakukan komunikasi - komunikasi internal , menghargai perasaan anggota yang idenya tidak terlalu bagus dengan meng-encourage nya dan memberikan kepercayaan pada anggotanya. Presiden IDEO pun melihat kondisi SDM yang sekarang ada apakah tingkat kesiapan untuk menjalankan proyek demi proyek sudh bagus. Dapat terlihat dalam proyek shopping cart design tersebut telah diteankan di awal bahwa presiden memastikan kesiapan anggota-anggotanya untuk melakukan hal tersebut. Gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh presiden adalah Participating yang berpengaruh langsung pada motivasi karyawan dan fungsi control yang ia miliki. Dengan gaya participating, dia bisa lebih dekat dengan karyawan dan lebih mudah mengkontrol progress proyek IDEO.

8 . Minggu 9 :Controlling
Dalam sebuah video di YouTube https://www.youtube.com/watch?v=M66ZU2PCIcM , IDEO mendapat permintaan dari perusahaan perdangan ritel untuk mendesain kereta belanja yang inovatif. Beberapa masalah yang selama ini dikeluhkan adalah maraknya kereta belanja hilang, kesulitan konsumen mencari barang, tempat duduk anak yang kurang aman, dan antrian di kasir. Pimpinan proyek membagi anggotanya menjadi beberapa tim untuk mengumpulkan ide. Saat itu ide yang didapat terlalu banyak sehingga para top manager dipimpin David Kelley mengadakan rapat informal untuk mengendalikan proses brainstorming. Pada saat yang lain, sebelum dibuat mock up para top manager juga melakukan hal yang sama.
Proses controlling di IDEO adalah screening control. Proses controlling dilakukan bersamaan dengan aktivitas produksi. Screening control sesuai karena setiap proyek hanya berlangsung beberapa hari jadi jika diterapkan feedback control akan menjadi tidak efisien secara waktu. Selain itu, proyek IDEO tidak repetitive sehingga feedback control tidak sesuai karena proyek berikutnya akan berbeda-beda. Forward control juga kurang sesuai karena akan membatasi proses kreatif.

9. Minggu 10 : Manajemen fungsi penelitian dan manajemen produk
Hasil proses produksi IDEO bukanlah produk yang dihasilkan perusahaan pada umumnya. IDEO  menerapkan improvement terhadap berbagai macam produk. Oleh karena itu, IDEO tidak terlalu dipengaruhi adanya siklus teknologi namun justru mampu memperpanjang ‘umur’ suatu teknologi karena inovasi yang dilakukannya.
Penelitian bukan hal utama di IDEO dalam menghasilkan produk karena mengandalkan inovasi dan kreativitas. Penelitian lebih banyak terbatas pada pendalaman kondisi yang diinginkan masyarakat mengenai suatu produk. 

10. Minggu 11 : Perencanaan Aktivitas Produksi
Pada konsep ini, karena IDEO adalah bukan sebuah perusahaan penghasil barang produk, maka konsep manajemen aktivitas produksi tidak terlalu berhubungan. Kami akan menekankan pada manajeman personalia yang digunakan oleh IDEO. IDEO memberikan kepercayaan khusus kepada karyawannya untuk bebas berpendapat. IDEO menurut referensi yang kami dapatkan, melakukan seleksia ketat dari mulai dasar keilmuan, ketangkasan, dan komitmen. Dari itu IDEO telah menerapkan manajemen personalia yang bagus untuk menjamin kompak dan berkualitasnya kinerja IDEO untuk client. Selain itu, bila disambungkan degan manajemen aktivitas produksi, terdapat perancangan tata letak tempat kerja yang cukup baik. Untuk tim berukuran 20 an orang, IDEO menggunakan satu ruangbesar yang disekeliling ruang terdapat spot-spot untuk berkumpul mambahas satu topic dan di tengah ruangan terdapat satu meja besar dan tempat berkumpul untuk mendiskusikan hasil dan mempresentasikannya. Pada masa berkumpul di tengah, semua karyawan IDEO akan berikteraksi langsung mendapatkan berbagai macam sudut pandang dalam menyelesaikan masalah,dan akhirnya diputuska bersama keputusan yang tepat. Selain itu, untuk mendukung proses produksi, fasilitas penunjang desai dan diskusi terlengkapi. 
Untuk menghindari lokasi berkumpul menjadi tidak nyaman untuk digunakan, IDEO menggunakan satu ruangan khusus di luar ruangan tersebut untuk melakukan pekerjaan berat seperti manufaktur prototype dan uji-uji kelayakan. Selain itu, misalkan kita menganalogi parameter-parameter performansi jasa dengan produk, IDEO mengedepankan kualitas advice dengan berkomunikasi langsung dengan client atau pihak ketiga. Untuk parameter Cost, tidak diterangkan fee resmi yang dikeluarkan IDEO namun diihat dari proses produksi yang dikerjakan, IDEO selalu mengoptimasi apa yang dibutuhkan dengan teknologi yang hendak diterapkan. 
Oleh karena itu, IDEO selalu berusaha memberikan cost produksi dan fee yang tepat dengan hasil yang didapatkan. Sementara dengan delivery time, IDEO selalu memastikan jadwal pelaksanaan bekerja dengan sesuai dan tidak molor.  
 
Sebuah sudut kantor IDEO    |     http://images.fastcompany.com/
11. Minggu 12 : Pengelolaan Operasi Produksi
Produk yang dihasilkan oleh IDEO adalah prototype produk. Sedangkan inputnya adalah masalah yang ada di masyarakat yang ingin diselesaikan oleh customernya. Waktu produksi IDEO tergantung pada jenis pesanan customernya. Sebagai contoh, untuk membuat kereta belanja inovatif IDEO membutuhkan waktu 5 hari. IDEO bukan perusahaan yang membuat produk secara massal sehingga tidak dapat dihitung dengan waktu baku seperti pada industri manufaktur.
Kualitas hasil kerja menjadi fokus IDEO. Mengingat tujuan IDEO adalah menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan orang banyak, salah satu metode IDEO dalam mencari ide adalah dengan bertanya langsung pada segmen masyarakat yang bersangkutan. Hal ini dilakukan untuk menjamin customer satisfaction.
Manajemen pemeliharaan, material, dan pembelian adalah faktor pendukung kerja IDEO. Core bisnis IDEO adalah untuk menciptakan ide. Namun ide yang dihasilkan juga harus dibuat dalam bentuk prototype. Ketersediaan material dan fasilitas akan mendukung proses kerja IDEO secara keseluruhan.

12. Minggu 13 :  Enginer Dalam Pemasaran dan Aktivitas Jasa
IDEO merupakan perusahaan yang bergerak pada design produk dengan teknologi yang belum digunakan sebelumnya. Maka dari itu untuk proses pemasarannya enginer IDEO akan memmbantu dalam proses pemsarannya misalkan dengan cara try at place maksudnya engineer akan mengggunakan produk yang dibuat pada tempat yang sesuai. Misalkan dengan membuat shopping cart maka akan dilakukan proses tersebut dimall, supermarket, dan lain-lain. Hal ini dapat membantu mengenalkan produknya dan langsung meminta para calon pelanggan untuk melihat dan mencoba sehingga seketika itupula enginerr akan dapat langsung menjual produknya kepada konsumen. Setelah itu tugas enginer tak hanya dalam pemsaran namun juga memperbaiki produk apabila produk tersebut mengalami kegagalan maka engineer dari IDEO akan memperbaikinya. IDEO juga menyediakan installasi produk dengan bantuan engineer agar dapat berfungsi dengan baik. Dalam memasarkan teknologi IDEO selalu berfikir visioner tentang segala sesuatu yang telah ada diapasaran. Contohnya shopping cart. Shopping cart yang dibuat IDEO itu berbeda. Hal ini menandakan IDEO selalu menawarkan teknologi yang berbeda dengan teknologi yang dipakai pada pasaran.  Perbedaan yang paling meloncok adalah pada tempat menyimpan barang shopping cart IDEO memiliki 4 wadah sehingga memungkinkan konsumen memisahkan barang belanjaan sesuai jenisnya. Dan dilengkapi juga alat pendeteksi jenis barang dan harga sehingga konsumen tidak akan terjebak kemacetan mengantri di kasir karena konsumen tinggal menyerah kan hasil scan berang-barangnya. Selain itu juga bayi dapat diletakkan dan duduk nyaman dibagian belakang shopping cart.

Desain shopping cart IDEO    |     http://1.bp.blogspot.com/


13. Minggu 14 : Etika Engineering
IDEO sebagai peneyedia jasa selalu mengedapankan kepentingan public,(menurut referensi yang kami dapatkan). Pada salah satu mottonya “We help organization : Design meaningful products, services and Experiences , Lead wit purpose to positive impact”, menunjukkan bahwa IDEO selalu ingin memberikan pelayanan yag baik dan menghasilkan rspon positif public. IDEO melakukan riset dengan narasumber masyarakat, uji coba hasil juga dengan masyarakat agar memastikan seberapa sesuainya produk yang dihasilkan dengan kebutuhan masyarakat. Seperti contoh pada proyek desain shopping cart , saat memulai proyek IDEO mendefinisikan keluhan dan masalah yang dihadapi oleh pembeli langsung ke toko dan bertemu dengan pengelola dan pembeli. Tentunya dari itu IDEO mendapatkan banyak sekali masukan bahwa yang dikehendaki oleh publik adalah seperti itu dan saat hasil sudah tercapai IDEO memastikan kesesuaian produk dengan apa yang dikerjakan. Pada kasus shopping cart akhirnya IDEO harus melepaskan komponen pemindai barcode karena dianggap terlalu kompleks dan tidak terlalu dibutuhkan oleh pembeli. IDEO sendiri melakukan manajemen kualitas dengan mempertimbangkan sisi ergonomis, keamanan shopping cart dan bekerja secara terbuka dan jujur terhadap client. Dapat terlihat juga, cara kerja IDEO profesional dengan menepati waktu target produk jadi, dan memuaskan pengelola took dan pembeli.

Kesimpulan
IDEO adalah perusahaan berbentuk firma yang bergerak di bidang desain produk yang fokusnya adalah mendesain sesuatu dengan mempertimbangkan psikologis dan kebiasaan manusia. Hal-hal rutin dalam perusahaan produksi pada umumnya seperti peramalan, penelitian, dan perancangan produksi bukan metode yang biasa digunakan IDEO. IDEO lebih mengandalkan kerjasama, inovasi, dan kreativitas. Manajemen di IDEO fleksibel dengan aktivitas yang tidak banyak aturan namun menuntut fokus untuk meningkatkan produktivitas.


Sekian, semoga bermanfaat, Alhamdulillah saya sih dapat A di kuliah ini..
Salam, 

0 comments :

Post a Comment