TVRI Sport



Saya akhirnya menyerah dan memutuskan beli Set Top Box agar TV analog saya bisa dipakai lagi. Sebelumnya saya menolak untuk pasang STB karena merasa pemerintah membuat kebijakan yang tidak perlu dengan mematikan jaringan TV analog dan beralih digital only. Lagipula sebelumnya saya jarang nonton TV, tidak banyak tayangan yang saya konsumsi. Jadi ya saya pikir, buat apa STB?

Tapi sekarang saya tarik kata-kata saya. Ternyata setelah pasang STB saya jadi sering menyalakan TV. Selain gambarnya bersih dan HD, dengan masuk ke jaringan digital saya jadi punya dua channel favorit yang dengan senang hati saya tonton yaitu TVRI Sport dan MOJI TV HD. Dua kanal ini tidak ada di jaringan analog, atau setidaknya tidak tertangkap di area saya. Sebagai penggemar tayangan olahraga, saya juggling antara dua kanal ini. Mostly tayangan olahraganya internasional, cabang olahraganya beragam, dan kualitas brodcastingnya bagus.

TVRI Sport punya sajian yang berbeda-beda tiap minggunya tergantung event apa yang sedang berjalan. Kemarin mereka menyiarkan LIVE World Cup of Pool dimana Filipina keluar sebagai juara. Kemudian ada seri golf JLPGA, US Border Patrol Bull Riding, liga sepak takraw Malaysia (STL), IFSC Climbing World Cup, Extreme E, World Surfing League, Mobile Legend Professional, bahkan NBA Play-offs. Tadi malam TVRI Sport menayangkan Fistball, untuk pertama kalinya saya nonton olahraga gabungan dari tenis, voli, dan sepakbola ini. Kalau pagi sampai sore sekarang sedang ada World Aquatics 2023 di Fukuoka dengan bermacam cabor airnya.

MOJI TV satu grup dengan Vidio, sehingga tayangan olahraga yang tayang di Vidio bisa jadi juga ada di MOJI. Mereka beli hak tayang SEA V League, turnamen voli Asia Tenggara yang tadi malam dimenangkan oleh Indonesia untuk cabang Putra. Turnamen pra musim Premier League Series yang diselenggarakan di Amerika juga mereka tayangkan. Agak beda ya jam 6 pagi nonton tim Inggris main. Kemarin Brighton vs Chelsea, sekarang saat tulisan ini dibuat saya sambil nonton Newcastle vs Aston Villa, lumayan untuk scouting pemain FPL.

Dari dua itu saya prefer TVRI Sport karena olahraganya lebih banyak, jarang bisa ditonton di platform lain, dan tanpa iklan. Kalau di satu waktu tayangan MOJI selevel lebih baik baru saya switch. Selagi dua stasiun TV ini masih menyuplai tayangan olahraga berkualitas, rasanya TV berbayar belum perlu-perlu amat. Semoga ini bukan honeymoon period yang nanti kalau sudah berakhir mereka berhenti membeli lisensi tayangan-tayangan ini. 

Thanks,
Chandra

Waspada Penipuan Segitiga



Beberapa kali di timeline saya muncul berita atau obrolan tentang modus penipuan jual beli mobil yang satu ini. Modus ini jadi perhatian karena untuk bisa pull off penipuan model ini pelakunya harus cukup lihai. Penipu jalanan kelas teri saya rasa belum tentu bisa. Untuk bisa menjalankannya perlu kemampuan komunikasi dan timing yang pas. Semoga kita tidak jadi korban, dan dengan memahami cara kerja mereka semoga bisa sedikit membantu. Berikut saya tuliskan step by step modus penipuan jual beli mobil yang sedang marak ini.

Step 1: Pelaku, sebut saja Barong, mencari iklan mobil bekas di internet. Selanjutnya dia akan mencuri iklan itu dengan cara menyalin detail produknya, mengambil fotonya, lalu diupload ulang olehnya. Untuk menarik calon korban, dia akan pasang harga yang jauh lebih murah. Ambil contoh misalnya mobil Avanza yang oleh pemilik asli bernama Bara diiklankan 180 juta, dia repost dengan harga 120 juta. Mungkin juga Barong sudah minta foto STNK dan BPKB untuk membuat tawarannya tampak lebih legit.

Step 2: Calon korban, sebut saja Badu, melihat iklan itu dan tertarik karena harganya murah. Badu menghubungi Barong untuk janjian survey, jadilah mereka janjian hari Minggu jam 10 pagi. Untuk tempatnya, Barong memberikan alamat Bara karena memang mobilnya ada di Bara, bukan di Barong. Barong juga bilang semacam "nanti lihat mobilnya dibantu adik saya ya, tapi jangan ngomongin harga sama dia soalnya dia nggak tahu, kalau sudah cocok dananya ditransfer saja ke rek 01234xxxx a.n. Barong, kalau sudah nanti silakan mobilnya dibawa".

Step 3: Barong akan ngomong ke Bara bahwa ada orang saya mau survey mobilnya pada hari Minggu jam 10 pagi. Kepada Bara, Barong bilang semacam "nanti orang saya akan survey ya, tapi dia ngecek kondisi mobilnya aja, masalah harga dan dana nanti transfernya dari saya".

Step 4 (*hari Minggu jam 10 pagi*): Badu datang ke rumah Bara untuk cek mobil. Bara mengira yang datang adalah orang suruhan yang hanya akan cek kondisi, Badu mengira yang menemuinya adalah adik penjual. Kedua sisi berpikir bahwa yang penting cek kondisi, masalah harga nggak perlu dibahas, sesuai skenario Barong.

Step 5 (*hari Minggu jam 10.45 pagi*): Badu selesai memeriksa mobilnya, semua sesuai, dan dia makin bersemangat karena setahu dia harganya jauh di bawah pasaran, logika makin lepas. Badu transfer ke rekening yang diberikan Barong, mengira itu rekening yang benar milik penjual. 

Step 6 (*hari Minggu jam 10.50 pagi): Kepada Bara, Badu menunjukkan bukti transfer dan minta untuk diberikan surat-surat dan kunci mobil terkait. Tapi tentu di rekening Bara tidak ada uang masuk, karena transfernya ke rekening Barong. Barong pergi dengan transferan yang dia dapat dan segera mem-block kontak Badu dan Bara. Badu kehilangan uang dan Bara tidak mau menyerahkan mobilnya. 

Upaya penipuan ini sebenarnya akan gagal kalau dari awal Bara dan Badu saling mengkonfirmasi identitas sehingga impostornya ketahuan, atau Bara casually menyebut harga asli penawarannya yang berbeda dengan yang dilihat Badu. Saat akan transfer, andai Badu mengonfirmasi rekeningnya lebih dulu ke Bara, penipuan ini juga akan gagal. Sebenarnya contoh-contoh yang lewat di timeline saya kebanyakan juga survivor yang berhasil selamat dari upaya tipu-tipu ini, dalam banyak kasus antara penjual atau pembeli ada yang sadar duluan bahwa ada yang salah.

Success ratenya mungkin tidak banyak, tapi karena angka uangnya besar jadi modus ini tidak boleh diremehkan. Semoga kita terhindar dari orang-orang jahat seperti ini. Ada beberapa hal yang jika dilakukan akan memperbesar peluang kita selamat dari modus serupa:

- Saat mendapat kontak orang yang akan bertransaksi, lakukan background check dulu secara menyeluruh. Lanjutkan transaksi jika dan hanya jika nomor kontaknya valid dan sudah dipakai lama (see app GetContact), lalu nama orangnya jelas dan bisa dicari sosmednya, ketahuan kuliah/kerja dimana (researchgate, linkedin, blogs, etc), syukur-syukur kalau ada fotonya di google. Profiling lah pada intinya, makin lengkap makin baik karena jadi tahu siapa yang akan ditemui. Untuk transaksi besar ya terutama, kalau COD jual lepas barang-barang kecil ya disesuaikan aja.

- Saat akan transfer, pastikan barangnya ada dan lengkap beserta surat-surat, orangnya ada di tempat, dan nama yang tertera di rekening sama dengan orang yang ada di sana. 

- Sebagai pembeli, jangan tergiur harga super murah

- Sebagai penjual, kalau ada orang mau beli barang besar tapi nggak nego itu malah aneh, pastikan konfirmasi atau malah batalkan sekalian. 

Sekian, semoga bermanfaat, dan semoga kita terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.



Terimakasih

Crime-y


Salah satu film favorit saya sepanjang masa adalah The Shawshank Redemption. Bercerita tentang mengapa dan bagaimana seorang narapidana kabur dari penjara dengan cara yang sangat brilian dan tak diduga oleh siapapun. Kisah Andy (diperankan Tim Robbins) dan Red (diperankan Morgan Freeman) selama di penjara sangat menguras emosi. Sudah itu lalu ditutup dengan ending yang menurut saya salah satu terbaik yang pernah saya tonton dari sebuah film.


Untuk serial, beberapa yang saya ikuti seperti White Collar, Prison Break, OMITB, dan Suits. Beberapa season atau episode bahkan saya tonton berulang. Not necessarily saya suka atau terinspirasi dengan sosok yang terlibat kejahatan. Yang membuat saya tertarik adalah trik-trik cerdik yang dilakukan oleh pemainnya, siapapun itu dan apapun posisinya. Tokoh yang paling moncer pikirannya dan paling luas wawasannya biasanya yang jadi favorit saya. Misal Mozzie di White Collar yang menurut saya sama pentingnya dengan Neal, meskipun kocak dan lebih sering di belakang layar, tapi terobosan-terobosannya sering jadi kunci pemecahan kasus. Scofield di Prison Break dengan masterplan-nya yang sangat rapi juga dapat dua jempol dari saya.

Baca juga: Crime Series XI

Sebenarnya sejak kecil saya sudah suka tokoh detektif, dimulai dengan Conan, sudah mengoleksi komiknya sejak SMP. Kini saya juga baca beberapa buku bertema crime. Tahun ini saya sudah baca The Bomber Mafia dan Heist. Yang pertama itu lebih tentang sejarah, tapi juga ada cerita soal perangnya, a kind of violence. Heist itu ditulis berdasarkan kisah nyata perampokan perusahaan pengirim uang di Amerika. Terbaru kemarin saya ke BBW Bandung beli Bit of a Stretch: The Diaries of a Prisoner.


Kalau di YouTube ada channel yang saya sangat suka tapi lama tidak upload, kabarnya karena creatornya sakit, nama channelnya Kento Bento. Saya juga ikuti channel The Infographic Show, terutama bahasan soal crime atau heist. Film adaptasi novel Agatha Christie? mainkan. I saw Hercule Poirot then I clicked. Knives Out dan Glass Onion juga saya kasih nilai tinggi. 

Membaca atau menyimak cerita-cerita detektif atau kriminal membuat saya merasa berperan menjadi tokohnya. Walking on their shoes. Bisa sebagai pahlawannya, bisa sebagai villainnya. Seperti anak kecil yang berpikir berurusan sama penculik seru gara-gara nonton film Sherina, tapi tahu bahwa akan repot kalau mengalaminya di dunia nyata.

Jadi yok kalau ada tontonan atau bacaan serupa dengan any yang saya sebutkan di atas, tolong beri tahu saya.

Chandra

pict: 
1. themoviedb.org
2. instagram @chandranrhmn