Mungkin Tidak Terjadi Lagi



Pandemi benar-benar sudah berakhir ya? Bukan karena pemerintah mengubahnya menjadi endemi (saya skeptis dengan istilah-istilah buatan pemerintah), tapi tampaknya kekhawatiran atas covid sudah kalah dengan urgensi aktivitas sehari-hari, bahkan yang sifatnya tersier. Pakai masker terlanjur jadi kebiasaan, which is good, tapi berapa orang sih yang masih takut keluar rumah?

Ada beberapa pola perilaku yang erat ikatannya dengan waktu. Misal karena banyaknya commuter, jalan menuju pusat kota padat tiap pagi, lalu berbalik sore harinya ketika orang-orang menuju pulang. Menit-menit sebelum berbuka, jalan di daerah pemukiman dipadati orang jual beli jajanan. Sebaliknya siang harinya lengang karena orang menghemat energi dengan tidak keluar siang-siang.

Pola-pola seperti itu akan terulang lagi nanti sore, besok, tahun depan, dan seterusnya. Kita boleh suka boleh tidak, tapi ya kemungkinan besar akan kejadian lagi. Kita bisa berinisiatif menggalakkan WFH sehingga tidak perlu commute ke tempat kerja tiap hari. Tapi pada level globalnya ya kemacetan itu tetap akan ada, apalagi di Jakarta ya.

Lebaran ditunggu-tunggu karena jadi kesempatan berkumpul dengan keluarga, dapat libur agak lama, dan mungkin THR. Tapi konsekuensinya tiket mudik kadang harus rebutan, semakin dekata hari raya semakin susah dapatnya. Kalau pakai kendaraan sendiri ada resiko macet di Bekasi. 

But we accept the fact, and be ready bcs we expect it to be happening again and again, like it or not. Embrace the happiness, resist the inconvenient. 

Lalu bicara soal pandemi dan segala perubahan yang diakibatkannya, semua itu mungkin tak akan terjadi lagi. Jalanan yang lengang, minimum interaksi, banyak tempat ditutup, beberapa aktivitas tidak bisa dilakukan, di dalam rumah sepanjang hari, dll are becoming things of past probably. Saya nyaman dengan lengangnya jalan, bebas macet dan rendah polusi. Tapi sesenang-senangnya saya, saya tidak expect itu akan terjadi lagi. Untungnya kita juga nggak perlu tiap bulan tes covid lagi.

Cukuplah pandemi disimpan dalam ingatan saja dan dijadikan cerita, semoga tidak terjadi lagi, terlalu mahal harganya. Move on.

Mall



Saking banyaknya mall di Jakarta, dulu saya pikir landmark-nya Jakarta selain monas ya mall-mall ini. Jadi saya memang tertarik untuk tahu kaya apa mall di sini. Saya coba untuk buat list di sini mall yang sudah saya kunjungi berurutan dari yang paling favorit buat saya sampai yang no-go. 

Banyak yang jadi pertimbangan saya dalam menilai mall: kenyamanan (not necessarily kemewahan ya), kemudahan akses dan seberapa effortless untuk dijangkau termasuk seberapa strategis lokasinya, tenant yang tersedia terutama makanan, dan general impression.

Sebagian mall yang ada disini sudah saya kunjungi beberapa kali dengan niat, tapi ada juga yang hanya mampir sebentar misal untuk COD sesuatu atau vaksin. Ada yang saya datangi waktu masih SMP, ada yang baru minggu lalu. Ada yang sangat mewah, tapi sekelas PGC juga saya masukkan. Meskipun saya bilang Jakarta tapi saya masukkan juga yang di BoDeTaBek. 

Let's go most favorite to least favorite:

  1. AEON Mall BSD, super good impression
  2. Central Park, David Gadgetin kalau ngetes kamera suka disini
  3. Blok M Plaza, ringkas, kecil, banyak tempat makan, nyambung MRT langsung, masjid bagus
  4. AEON Mall Tanjung Barat
  5. Bintaro Xchange
  6. IKEA Alam Sutera, yaa saya anggap mall
  7. Kota Kasablanka
  8. AEON Mall Jakarta Garden City, I'm a fan of AEON mall
  9. Pondok Indah Mall 3
  10. Pondok Indah Mall 2
  11. Pondok Indah Mall 1
  12. Setiabudi One, masuk, nonton, keluar
  13. Lotte Shopping Avenue
  14. Ashta District 8
  15. Grand Indonesia
  16. Pacific Place, kesini terakhir 2008 sih, masih SMP...
  17. Mall Ambasador
  18. ITC Kuningan, destinasi cari kaos murah
  19. Mall Taman Anggrek, kesini karena giant LED-nya
  20. FX Sudirman
  21. Senayan City, branded
  22. Transpark Mall Bintaro
  23. Lotte Mall Bintaro
  24. Ciledug Plaza
  25. Epicentrum, kesini buat vaksin
  26. Plaza Kalibata, bukan yang Kalcit ya ini, yang Kalcit di bawah
  27. Living Plaza Alam Sutera
  28. Gandaria City
  29. Kuningan City
  30. Pejaten Village
  31. Mall of Indonesia
  32. Blok M Square, ada kabah di rooftopnya
  33. Atrium Senen
  34. Ratu Plaza, beli monitor komputer
  35. Plaza Festival
  36. City Plaza Jatinegara
  37. ITC Fatmawati, toko HP
  38. Summarecon Mall Serpong
  39. Cilandak Town Square, tempat makan
  40. Tangerang City Mall
  41. Bintaro Plaza
  42. Plaza Slipi Jaya, 1x kesini nonton Conan
  43. Lippo Mall Karawaci
  44. Lippo Mall Puri
  45. Lippo Plaza Ekalokasari
  46. BTM Bogor
  47. Mall Kelapa Gading
  48. Summarecon Mall Bekasi
  49. Arion Mall, parkir karena mau nyobain naik LRT
  50. Kalibata City Square, bener kata orang segala ada di Kalcit
  51. Mangga Dua Square
  52. Bellagio Boutique Mall, masuk cuma mau ke JNE-nya
  53. ITC Roxy Mas
  54. LTC Glodok, kukira tempat makan/belanja ternyata jualan alat pertukangan
  55. Pusat Grosir Cililitan (PGC), pusatnya Jaktim Cyber kalo kata @apossssss
  56. CBD Ciledug
  57. ITC Cempaka Mas
  58. D-Mall Depok, mending ke UI
  59. Gajah Mada Plaza
  60. Poins Square
  61. ITC Permata Hijau
  62. Roxy Square
  63. Season City, simply No-Go
  64. Mall @ Alam Sutera, simply No-Go
Mall-mall yang ada di deretan atas itu biasanya sudah saya kunjungi beberapa kali. AEON group jadi favorit saya karena kuliner jejepangannya. Central Park dan IKEA saya taruh sana karena experiencenya. Blok M Plaza dan Kokas jadi andalan kalau buat janjian. PIM, you know lah. Setiabudi One bukan mall beneran sih, tapi saya pernah kerja dekat sana jadi lumayan jadi destinasi after office.

Mall yang di bagian tengah lebih ke nice to know lah. Mallnya oke, tapi mungkin saya tidak terlalu tertarik kesana berulang kali karena aksesnya susah dari tempat aktivitas saya. Ada yang memang saya datangi karena penasaran isinya seperti apa dan ternyata biasa aja/tidak lebih baik dari mall lain.

Harus diakui penetrasi marketplace online mengikis pangsa pasar pusat perbelanjaan. Inilah yang terjadi pada beberapa mall yang ada di ujung bawah daftar. Mall yang sepi dengan tenant banyak yang tutup tidak asyik dikunjungi, biasanya karena revenue manajemen berkurang perawatan fasilitas juga tidak maksimal.