Personal Blog

Membandingkan NU Online dan MASA Muhammadiyah

December 06, 2025 Posted by Chandra Nurohman No comments

Dulu saya mengandalkan Muslim Pro sebagai aplikasi sapu jagat untuk ngecek jam salat, memastikan arah kiblat, dan membaca Quran. Tapi sejak iklannya jadi banyak sekali dan muncul isu soal keamanan data, saya merasa harus mencari alternatif lain. Awalnya saya belum tahu ada aplikasi NU Online dan MASA, saya cuma kepikiran di era yang serba aplikasi ini mosok dua ormas Islam terbesar di Indonesia tidak merilis sesuatu. Maka saya menuju Play Store dan sekedar menuliskan 'NU' dan 'Muhammadiyah', yang keluar adalah NU Online dan MASA ini. Saya install dua-duanya.

Kini saya mau coba membandingkan fitur yang ditawarkan dua aplikasi tersebut. Ada beberapa hal yang mau saya coba yaitu: halaman utama, jadwal salat, arah kiblat, Al-Quran, kumpulan doa, dan fitur lain. Pengujian saya lakukan di handphone Samsung dengan koneksi internet aktif serta ijin akses lokasi diberikan. Versi aplikasi yang saya gunakan adalah yang latest available untuk perangkat saya pada tanggal tulisan ini dibuat, yaitu NU Online versi 2.18.6 dan MASA versi 2.3.1. Setingan aplikasi pada kondisi standar saat pertama diinstall tanpa saya melakukan perubahan apapun.

Halaman Utama

Ada perbedaan antara dua aplikasi ini yang langsung nampak begitu aplikasi dibuka. NU Online mengedepankan menu-menu yang tersedia di aplikasinya, sementara MASA menempatkan jadwal salat sebagai centralnya. Untuk saya yang use case paling umum membuka aplikasi adalah untuk mengetahui jam salat, informasi yang diberikan MASA di halaman utama lebih berguna karena saya bisa tahu jadwal salat seharian tanpa perlu klik apa-apa lagi. MASA memungkinkan untuk ngecek maghrib hari ini jam berapa walaupun saat itu masih pagi (berguna sekali di bulan puasa saya pikir). Sementara NU Online menampilkan waktu salat berikutnya saja beserta countdown. Selain informasinya minimal ini juga kurang intuitif karena ketika sedang waktu dzuhur justru tulisan yang tertampil di layar adalah 'Ashar'.

Secara desain NU Online dominan berwarna putih-hijau sementara MASA putih-biru tua. Tapi bagusnya NU Online bisa disetting mode gelap sementara MASA tidak. Secara estetika desain menurut saya NU Online unggul karena tampak lebih modern dan dinamis dibandingkan MASA yang lebih sederhana. Kedua aplikasi sama-sama punya kolom berita di halaman utamanya tapi NU Online sedikit lebih unggul dengan klasifikasi beritanya, sementara MASA hanya simple list saja.

Jadwal Salat

Kedua aplikasi menunjukkan waktu salat yang akurat walaupun di luar wilayah Indonesia. Asalkan ijin akses lokasi diberikan, keduanya bisa otomatis mencari waktu salat setempat menurut zona waktu lokal. Informasi yang ditampilkan kurang lebih sama: waktu salat seharian, countdown ke jam salat berikutnya, lokasi, dan direct link ke pencarian arah kiblat. Keduanya juga memungkinkan untuk melihat waktu salat hari-hari ke depan dan belakang. Indikator waktu NU Online sedikit lebih lengkap dengan adanya waktu Imsak dan Dhuha, tapi selain itu kurang lebih dua aplikasi ini sama fiturnya.

Arah Kiblat

Saya tidak menilai akurasi kiblat karena itu terkait sensor di perangkatnya. Pun saya posisinya jauh dari kabah dan tidak punya golden standard untuk pembanding. Tapi keduanya sama-sama menampilkan derajat kemiringan yang benar yaitu 126 derajat. Andai saya punya military-grade compass mungkin saya bisa dapat arah kiblat yang cukup akurat kemudian dengan data itu. Saya bisa dapat informasi arah kiblat baik dari NU Online maupun MASA walaupun lagi-lagi tampilan di MASA tampak lebih sederhana. NU Online juga punya fitur tambahan yaitu menemukan kiblat dengan kamera tapi menurut saya ini tidak terlalu meaningful karena serve the same purpose dan akurasi juga bergantung kompas di handphone. 

Al-Quran

Kedua aplikasi bisa menampilkan Al-Quran dalam format ayat per ayat maupun halaman. Tampilan dalam mode ayat per ayat kurang lebih sama, tapi mode halaman yang jadi pembeda. Dalam mode halaman posisi portrait tampilan keduanya serupa, tapi ada limitasi pada aplikasi MASA di mana dia tidak bisa mengubah tampilannya ke posisi landscape. Padahal membaca halaman dalam posisi horizontal lebih nyaman (setidaknya buat saya) karena huruf-hurufnya jadi lebih besar. NU Online seamlessly mengakomodir perubahan dari portrait ke landscape dan sebaliknya. Karena NU Online juga support dark mode, tampilannya jadi lebih enak lagi untuk dibaca (lihat gambar di bawah ini). Jadi kalau mau membaca Al-Quran dari HP, saya akan cenderung pakai NU Online.


Kumpulan Doa

Jadwal salat, arah kiblat, dan Al-Quran adalah fitur-fitur yang sudah sewajarnya ada dan generik. Tidak ada perbedaan di sana karena salat ya sama-sama di jam segitu dan sama-sama menghadap kiblat. Perbedaan hanya masalah estetika dan delivery saja. Tapi untuk doa kita tahu NU dan Muhammadiyah punya sikap yang agak berbeda dan ini tercermin dari aplikasinya. NU Online memuat lebih banyak wirid dan doa termasuk asmaul husna, istighotsah, dalailul khairat, dan manaqib Syekh Abdul Qadir. Sementara MASA menampilkan library yang lebih standar: dzikir pagi-petang, dzikir setelah salat, doa harian, doa pilihan, dan doa ketika sakit. 

Fitur Lain

Bicara soal fitur-fitur lain, NU Online lebih lengkap karena dia punya fitur seperti kalkulator zakat, tutorial ibadah, tasbih, qurban, sampai kalkulator waris out of the box. Di NU Online juga ada fitur NU Filantropi yang bisa jadi pintu untuk sedekah ke berbagai pilihan tujuan via LAZIZNU. Saya coba untuk sedekah lewat sana dan ternyata sangat mudah. Saya tinggal pilih which cause yang saya inginkan, pilih nominal sedekah, lalu bayar pakai QRIS. Tidak perlu login, tidak perlu ngisi email atau nomor handphone, hanya isi nama saja yang itupun bisa disembunyikan. 

Sementara untuk MASA, saya tidak menemukan fungsi ini. Out of the box aplikasi MASA ini 'hanya' menampilkan fitur-fitur yang saya sebut di atas plus kalender Islam which is probably Muhammadiyah's advantage karena metode hisabnya. Ada button 'Lainnya' yang sepertinya mengarah ke berbagai menu lain. Tapi saya tidak bisa mengaksesnya karena harus login dulu dengan Muhammadiyah ID. Masalahnya walaupun saya biasa tarawih 11 rakaat tapi saya tidak punya KTA Muhammadiyah.

Saya pikir ini design decision di balik pembuatan aplikasinya. NU Online dibuat untuk menjangkau sebanyak mungkin pengguna dan menawarkan warna NU di sana. Sementara MASA lebih dibuat untuk melayani warga Persyarikatan Muhammadiyah sambil tetap bisa dipakai oleh masyarakat umum. Jadi buat saya ini bukan kelemahan melainkan fitur juga. 

Kesimpulannya, dua aplikasi NU Online dan MASA ini cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk muslim pada umumnya. Ada sedikit perbedaan detail di mana untuk sekedar ngecek waktu salat MASA lebih cepat tapi pengalaman tadarusan pakai NU Online lebih nyaman. Selanjutnya kalau Anda warga Muhammadiyah Anda bisa memaksimalkan fungsi MASA secara keseluruhan dengan Muhammadiyah ID, tapi kalau tidak NU Online punya fitur umum yang lebih banyak.

Berhubung saya tidak ada afiliasi apapun, jadi saya tidak punya beban moril untuk menginstal atau tidak menginstal salah satunya. Toh keduanya memberikan manfaat buat saya sesuai kegunaannya masing-masing. Ini sekedar personal opinion dan strictly terbatas hanya soal aplikasi handphone, saya tidak menilai Muhammadiyah dan NU sebagai organisasi dan aliran, bukan juga sebagai respon isu-isu terkait ormas apapun akhir-akhir ini. 

Terimakasih,
Chandra.