Jakarta, 25-26 September 2016


Kemarin hari minggu sampai senin saya kembali berkunjung ke Jakarta, untuk kesekian kalinya. Faktanya, setiap saya kesana, semakin saya ingin berkarir di Jakarta.

Cerita Perjalanan
Sungguh dadakan perjalanan saya kemarin. Dadakan karena saya ada keperluan yang sudah saya tangguhkan sejak minggu lalu dan baru sadar harus segera dibereskan. Pukul 10.00 saya baru ada niatan untuk pergi mengingat weekday minggu ini akan padat. Saya segera kontak teman yang disana menanyakan transportasi paling mudah untuk kesana (Rawamangun). Awalnya saya coba cari travel namun akhirnya disarankan untuk pakai kereta saja. 

Saya cek online dan ternyata tiket kereta yang masih ada hanya Serayu Pagi dari Kiaracondong tujuan Jatinegara berangkat pukul 13.30. Karena mepet saya harus membeli tiket secara go show alias beli tiket langsung berangkat. Pukul 12.30 saya berangkat dari Dago menuju Kiaracondong, parkir motor, dan antri di loket layanan go show. Fyi, harga tiketnya Rp67.000,-. Kereta Serayu Pagi adalah kereta jurusan Purwokerto - Pasarsenen. Kereta datang tepat waktu saat itu. Salut untuk reformasi di tubuh KAI.

Pemandangan di Stasiun Purwakarta
Saya sudah salat dulu tentunya ketika masuk ke kereta. Saya cari kursi 18A di gerbong paling belakang. Ketemu, sebelah saya laki-laki berumur kira-kira 30 tahunan. Setelah sepertiga perjalanan saya habiskan dengan makan dan duduk-duduk di gerbong restorasi, singkat cerita pukul 17.15 kereta sampai di Stasiun Jatinegara. Saya segera salat Ashar lalu keluar stasiun menuju tempat janjian dengan teman yang menjemput.
Setasiun Jatinegara
Tak lama kemudian teman saya datang dengan motor pinjaman. Kami menuju ke kontrakannya yang tak jauh dari stasiun. Agenda berikutnya salat Maghrib, Isya, lalu nonton MotoGP sambil menuju hujan reda sebelum keluar makan. Sekitar pukul 20.15 MotoGP sudah selesai dan hujan sudah reda, kami keluar makan. Kami disini terdiri dari 4 orang : Saya, Tria dan Irul mahasiswa Bea Cukai STAN yang sebentar lagi wisuda, dan Brian yang sudah jadi abdi negara. Brian beritikad mentraktir kami makan. Alhamdulillah :) tentu dia yang memilih akan makan dimana.

Tujuan pertama : Bamboo dimsum. Kami hujan-hujanan lagi di jalan menggunakan 2 motor. Sampai di tempatnya yang tidak terlalu jauh dalam kondisi agak basah. Sayang, kami 'ditolak', malas menceritakannya. Switch ke Hokben di dekat sana. Jadilah kami makan disana. Sayangnya Tria dalam kondisi kurang sehat jadi harus segera pulang.

Malamnya, Brian berpisah karena kembali ke kontrakannya sendiri. Di tempat saya nginap, Tria tidur karena sakit, Irul nonton AC Milan, saya ngerjakan tugas Aerodinamika, kepepet besoknya deadline. Pagi kami bangun untuk salat subuh. Setelah itu masih ngantuk dan kami tertidur lagi, jam 8 saya dan Tria sudah bangun sementara Irul masih tidur. Perlu diingat, saya sudah membeli tiket kereta untuk balik ke Bandung. Tiketnya Serayu Pagi, Pasar Senen - Kiaracondong, jam 9.00. Jadilah saya segera berkemas dan berangkat pulang.

Saya diantar ke St. Jatinegara untuk selanjutnya naik KRL ke Pasar Senen. Karena Jatinegara adalah stasiun hub, KRL nge-time (ngetem) cukup lama disini. Ini pengalaman pertama saya naik  KRL dan alhamdulillah tidak salah naik. KRL melaju menuju St. Pasar Senen. Guess what, saya sampai di Pasar Senen jam 9.05 padahal kereta yang ke Bandung berangkat jam 9.00. Baru kali ini saya dirugikan oleh kereta tepat waktu...

Rute KRL, mirip-mirip lah konsepnya sama MRT Singapura
Tiket hangus, saya coba cari travel Jakarta-Bandung yang berangkat tidak jauh dari St. Pasar Senen. Saya temukan Daytrans yang pool-nya di Plaza Atrium dan bertujuan Dipatiukur, Bandung. Saya berjalan kali kira-kira 15 menit ke tempat itu dari stasiun. Tiket 120 ribu saya beli dan berangkat pukul 10.15.

Tiga jam kemudian saya sudah tiba di Bandung dengan keadaan sehat alhamdulillah. Saya perlu ke stasiun Kiaracondong lagi untuk mengambil motor. Gojek saya pilih untuk mengantarkan saya kesana. Akhirnya pukul 14.00 saya sudah di kos. Alhamdulillah perjalanan saya selesai.

Tanggal 19 Oktober saya ingin ke Sentul kalau ada kesempatan, ikut berbahagia atas wisuda teman-teman di D3 STAN.

Kantor Pusat Bea dan Cukai


Pelajaran
Banyak pelajaran yang saya petik dari teman-teman saya disana dan cerita-cerita mereka. Kesimpulan yang saya ambil adalah definisi sukses itu berbeda-beda bagi setiap orang, makanya jangan sombong.


Terimakasih :
Tri Ahmad Rudiasta (Tria)
Muhammad Fahrurrizal (Irul)
Brian Aryo Wicaksono (Brian)
kutulis nama kalian siapa tahu jadi beken. See you on top



Salam,
Chandra

0 comments :

Post a Comment