Pemantik Kecil




Queen of the sky julukannya. Keluarga Boeing 747. Jumbo jet yang mampu menempuh jarak lebih dari 15000 kilometer sekali terbang dengan 400 penumpang di dalamnya. Salah satu pesawat terbang paling populer dan fenomenal yang pernah dibuat.

Airbus dari Eropa berusaha mengganggu hegemoni B747 melalui A380-nya, pesawat jet yang bahkan lebih besar lagi, full double decker dengan kapasitas lebih dari 500 penumpang. Tapi pertimbangan efisiensi dan kesesuaian fleet menguntungkan pabrikan asal Amerika. A380 mulai melambat, sebaliknya keluarga B747 melahirkan generasi termudanya yang dilengkapi teknologi lebih segar, B747-8 (dibaca Boeing 747 dash eight).

B747 dan A380 melayani ratusan penerbangan tiap harinya. Status dan spesifikasinya sebagai pesawat terbang long range membuatnya hilir mudik antar negara bahkan benua. Dari Asia ke Amerika, Amerika ke Eropa, setiap hari, singgah di bandara-bandara besar di seluruh dunia.

Tapi saya ingin menunjukkan sesuatu. Pernahkah berpikir bagaimana mesin pesawat dinyalakan ? Kita selalu naik ke pesawat dalam kondisi mesin sudah menyala, jadi tidak begitu memerhatikan bagaimana mesin diaktifkan. Sebenarnyalah, baik B747 maupun A380, jumbo jet dengan maximum take-off weight mencapai sekitar 500 ton tidak bisa beroperasi tanpa sebuah perangkat yang hanya seberat Toyota Innova. [1]

Pesawat terbang komersial menggunakan sebuah perangkat yang disebut Ground Power Unit (GPU) untuk proses starting engine. Seharusnya tidak berlebihan kalau saya samakan GPU dengan Innova karena dari segi berat dan bentuk hampir sama. GPU ini lah yang memberikan power untuk mengaktifkan salah satu engine pesawat untuk selanjutnya satu engine itu memberikan power pada engine yang lain. Thrust (gaya dorong) ini menyebabkan pesawat bergerak ke depan. Kecepatan dan bentuk sayap yang unik membangkitkan gaya angkat yang cukup untuk mengangkat beban seluruh pesawat. Jadilah pesawat udara bisa terbang.

Itu tadi sekilas info soal bagaimana pesawat terbang di-starter.

Saya cuma mau bilang bahwa kadang-kadang ada hal kecil yang bisa memantik sebuah perubahan besar. Dalam pelajaran kimia SMA dulu kita diajari bahwa reaksi-reaksi kimia membutuhkan energi aktivasi untuk bisa terjadi. Kita sendiri juga menjadi saksi atas diri masing-masing bahwa yang sulit hampir dalam segala hal adalah bagian permulaannya.

Status quo adalah kondisi paling nyaman. Kalau bisa nggak usah ada perubahan. Karena perubahan sering membutuhkan energi.

Dalam beberapa kesempatan saya mengalami 'pemantik kecil' ini. Pemantik itu bisa sesederhana bertemu orang baru atau teman lama, ikut dalam sebuah seminar atau komunitas, mambaca buku atau tulisan orang di internet, atau hal-hal kecil lain. Dalam kondisi biasa itu akan memunculkan motivasi untuk beberapa hari ke depan kemudian hilang. Tapi jika kondisinya pas motivasi itu bisa memicu perubahan berkepanjangan yang efeknya mengagumkan. Banyak cerita 'hijrah' dipicu sesuatu yang sederhana bukan?

Sebagai anak muda yang punya cita-cita dan mengejar banyak hal, belum saatnya untuk mencari tempat aman. Sekarang adalah masanya mencari sebanyak mungkin pemantik-pemantik kecil yang karenanya kita bisa jadi lebih menyala. Tidak semua pemantik itu bersahabat, ada juga yang tajam, sadis, dan panas. Seorang pimpinan perusahaan penghasil traktor di Italia punya masalah dengan Enzo Ferrari lalu memutuskan masuk bersaing di industri mobil sport. Dialah Ferruccio Lamborghini, pendiri Lamborghini.

Walau begitu, perasaan saya lebih banyak pemantik itu menyenangkan. Langkah yang dimulai dengan senyum optimisme mungkin memang lebih bisa sustain.


Aku sedang berpetualang menantang jiwa yang tenang
Menikmati anugrah indahnya alam
Sungguh senang berpetualang membakar semangat juang
Mewarnai hidup yang takkan terulang
Endank Soekamti - Berpetualan


Yok menyala bareng-bareng!!


Chandra


[1] Normalnya pesawat distarter menggunakan GPU, namun jika tidak tersedia (atau perlu menyalakan pesawat di udara) starter bisa dilakukan menggunakan APU (Auxiliary Power Unit) yang tertanam pada pesawat.

0 comments :

Post a Comment