Time Dilation


Masih jadi perdebatan apakah time travel mungkin untuk dilakukan. Salah satu keyakinan yang saat ini banyak dipegang adalah time travel ke masa lampau tidak bisa, tapi ke masa depan mungkin bisa. Dasarnya adalah teori time dilation atau dilatasi waktu, dimana dikatakan orang yang bergerak dengan kecepatan sangat tinggi akan mengalami waktu lebih lambat daripada orang yang diam. 

t: waktu menurut orang diam di bumi
to: waktu menurut orang yg terbang kec tinggi
v: kecepatan si orang yang bergerak
c: kecepatan cahaya (dalam vacuum)

Misal ada dua anak umur 10 tahun, salah satunya diajak keliling luar angkasa dengan pesawat berkecepatan 0.8 kecepatan cahaya lalu balik lagi ke bumi. Coba kita hitung, komponen di bawah akar jadi akar(1-0.64c^2/c^2) = akar(0.36) = 0.6. Maka t = to / 0.6, atau to = 0.6t. Maka jika menurut orang bumi penerbangan itu memakan waktu 10 tahun, orang yang pergi hanya menua 6 tahun. Ketika anak yang di bumi umur 20 tahun, anak yang baru balik dari terbang itu baru berumur 16 tahun.

Jika definisi time travel ke masa depan adalah menjalani suatu masa pada usia yang lebih muda, maka skenario di atas masuk. Si anak ini bathi 4 tahun. Tapi apakah beneran mungkin? Masih sangat jauh kalau mau sampai seekstrem itu. Saat ini masih lebih ke thought experiment. Tapi kalau maju sepersekian detik, sudah terjadi pada orang-orang yang bekerja di ISS (International Space Station). Tapi...ambil hikmahnya aja..

===

Walaupun mungkin jarang, kita pasti pernah sesekali salat dengan khusyuk. Khusyuk yang benar-benar khusyuk. Tuma'ninah dan pelan bukan karena secara fisik dipelan-pelankan, tapi memang ingin berlama-lama bertaut sama Allah. Posisi hati sedang sangat terbuka, mungkin karena sedang ada beban, masalah, kedukaan, kecewa, atau justru harapan yang sangat. Momen ibadah yang benar-benar nikmat, tak peduli dimana, di sekitar ada apa, betapapun banyak suara di sana.

Kalau ada waktu dimana momen macam itu lebih mungkin terjadi, ya di Ramadhan begini. This month is just built different.

Kalau diijinkan dapat momen seperti ini, ibadah yang dirasa hanya sebentar ternyata sudah berlangsung lama. Terasa hanya 20 menit, tapi ternyata waktu sudah maju satu jam. Sama saja dengan ilustrasi 6 tahun vs 10 tahun tadi. Time dilation? Don't know, silakan persepsi masing-masing. Tapi fakta bahwa ini bisa dirasakan sendiri, meyakinkan bahwa banyak hal bukan magic, cuma kita yang belum mengerti.

Thanks,
Chandra


0 comments :

Post a Comment