Prospek Kerja Lulusan Teknik Penerbangan




Sebagai program studi yang agak langka di Indonesia, memulai karir sebagai lulusan teknik penerbangan itu gampang gampang susah. Saingan memang nggak banyak karena hanya beberapa perguruan tinggi yang punya S1 Teknik Penerbangan. Beberapa PTN punya bidang ini namun masih sebagai sub jurusan Teknik Mesin.

Meski saingan nggak banyak, tapi lowongan juga terbatas. Jarang ada pengumuman lowongan pekerjaan yang mencantumkan syarat lulusan Teknik Penerbangan, Teknik Dirgantara, atau Aeronotika dan Astronotika. Nama jurusannya memang asing, bahkan dulu ada lembaga pemerintah yang tidak tahu ada jurusan ini. Ketika ijazah teknik penerbangan mendaftar dianggap tidak memenuhi syarat administrasi, spesialisasi penerbangan dicarikan dari teknik mesin.

Disini saya mau sharing tentang kelanjutan karir teman-teman saya sesama lulusan Teknik Penerbangan. Tentu akan banyak pendapat sotoy dan samplingnya saya ambil dari angkatan saya plus satu angkatan atas dan bawah. Semoga kalau ada yang googling prospek kuliah di Penerbangan tulisan ini muncul dan berguna. Aamiin.


1. Maskapai Penerbangan

Golongan yang paling linear antara studi dan pekerjaan adalah yang masuk ke maskapai penerbangan. Persebarannya lumayan merata mulai dari Garuda (termasuk GMF), Lion, Batik, Sriwijaya, dan Citilink setau saya ada semua. Kebanyakan ada di divisi maintenance dan planning. Sebelum pandemi, setiap tahun maskapai-maskapai ini buka lowongan dan biasanya diutamakan untuk lulusan PN ITB dulu.

Untuk GMF, biasanya ada 2 jalur rekrutmen, ada yang langsung staff dan ada yang via magang dulu. Lion juga ada jalur staff dan jalur MT. Di jobfair kampus dulu ada juga lowongan dari AirAsia (penempatan Malaysia) dan beberapa perusahaan penerbangan privat/tak berjadwal, tapi saya belum nemu ada teman yang masuk kesana.

2. PNS

Walaupun tidak banyak, tapi tiap tahun ada lulusan S1 dan S2 PN yang masuk menjadi abdi negara. Instansi yang biasanya buka untuk lulusan Teknik penerbangan antara lain Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), BPPT, dan kemenhub. Formasinya sebenarnya terbatas, tapi peluang masuknya gede karena saingan juga nggak banyak.

Selain itu, tiap tahun ada juga bukaan formasi CPNS Dosen ITB, jadi ngajar di kampus sendiri. Kalau untuk jadi dosen syaratnya harus S2 dan biasanya bersaing sesama alumni. Kalaupun tidak masuk dosen jalur PNS, setau saya ITB punya jalur lain untuk rekrutmen dosen. Sebulan yang lalu ada teman yang masuk ke Bappenas juga lewat jalur non-CPNS.

3. Swasta

Kelompok yang besar jumlahnya adalah yang menjadi pekerja swasta. Kebanyakan dari mereka berkarir di perusahaan konsultan, ada yang linear dan ada pula yang pindah bidang.

Untuk yang pekerjaannya masih sesuai studi ada perusahaan-perusahaan macam Worleyparson, Chroma, 3S, dan Gexcon yang bergerak di bidang engineering simulation. Untuk yang lompat bidang kebanyakan jadi kerja di IT. Perusahaan-perusahaan yang saya tahu ada teman saya disana antara lain Gojek, Formulatrix, Multipolar, Infineon, Voltras Group, dll. Selain IT, ada teman yang bekerja di perusahaan alat-alat kesehatan di Sidoarjo. 

4. BUMN

PTDI and Angkasa Pura jadi BUMN yang paling banyak dimasuki lulusan Teknik Penerbangan. Tapi selain itu ada juga yang bekerja di PT INKA (kereta api), PT LEN, WIKA, dan Rekind. Akses untuk masuk bekerja di PTDI lumayan gampang karena ada beberapa dosen yang juga memegang peran di perusahaan itu, jadi ada orang dalam.

5. Mendirikan Start-Up

Beberapa alumni saya tahu mendirikan/membesarkan start-up. Kebanyakan di bidang mapping dan monitoring. Diantaranya ada Aeroterrascan (ATS), Bentara Tabang (Beta), Terradrone Indonesia, dan Diverentia. Kalau mau masuk ke perusahaan-perusahaan itu bisa kontak alumni yang ada di dalamnya, insyaAllah kalau ada lowongan mudah masuknya. Tapi di luar dunia penerbangan juga ada, ada teman yang mendirikan wedding organizer dan bisnis kuliner.

6. Bank

Alumni teknik kerja di bank kayanya sekarang makin biasa, tidak terkecuali dari Teknik Penerbangan. Teman seangkatan saya ada yang di Bank Mandiri dan Danamon. Jalurnya semacam officer/management development program. Biasanya ada pelatihan dulu setahun. Kata teman saya yang di dalam, alumni teknik biasanya akan diplot jadi credit analyst.

7. Studi Lanjut

Beberapa teman saya saat ini sedang menjalani studi S2. Ada yang langsung lanjut setelah lulus ada pula yang berjeda. Beberapa ada yang S2 di ITB, tapi ada juga yang keluar negeri. Negara yang menjadi tujuan diantaranya Inggris (Cranfield dan Imperial College), Perancis (ISAE Supaero), Amerika (Georgia Tech), Italia (Politecnico di Milano), Jerman (RWTH Aachen), dan Australia (Unimelb).

Sekian sharing tipis-tipis dari saya, semoga ada manfaatnya. Kadang yang jadi pertanyaan masyarakat itu apakah kuliah teknik penerbangan lulusnya jadi pilot? Jawabnya, bisa aja sih tapi harus ambil pendidikan pilot dulu :)

Salam,
Chandra

gambar: https://pustekhan.itb.ac.id/pelatihan-operator-pilot-uav-drone-berjenjang/

0 comments :

Post a Comment