Allah Menunjukkan Jalan, Manusia Menjalani


Sebuah kisah nyata...

Entah hanya di kampus ini atau kampus lain juga, ketika rekrutmen suatu organisasi ada proses tes wawancara yang salah satu pertanyaannya "apa yang kamu harapkan akan kamu dapat di sini ?". Pertanyaan ini juga saya dapatkan sekitar 2 tahun yang lalu ketika ingin bergabung dengan unit kegiatan ini. (Ca-Kru URO angkatan 2015, siapkan jawaban kalian untuk pertanyaan ini :)) )

Samar-samar saya masih ingat waktu itu apa yang saya katakan, "Pengalaman, ilmu tentang robotika, teman, dan kesempatan berprestasi atas nama ITB". Saya belajar formal di program studi teknik penerbangan, saya ingin melengkapi hardskill yang diperoleh dari kelas dengan skill elektrikal dan programming dari URO. Cukup itu yang saya harapkan. Tapi ternyata ada hal lain di luar perkiraan...


Masa kelam..

Tujuan saya masuk URO adalah untuk ikut mewakili kampus di lomba-lomba robotika. Tapi ternyata ketika baru masuk saya menemukan bahwa kesempatan lomba untuk angkatan saya masih lama, sekitar setahun yang akan datang. Akibarnya saya banyak nganggur, semangat yang tadinya membara jadi redup. Karena merasa kurang bermanfaat dan kurang mendapatkan manfaat, saya sempat terpikir untuk mencari tempat lain dalam belajar softskill. Bukan berarti keluar, tapi mencari lembaga lain untuk diprioritaskan.


Titik balik !

Saat itu sedang rapat penentuan penerimaan Kru URO angkatan 7 (saya angkatan 6). Di tengah rapat saya diajak ngobrol oleh Mas Aznan (Ketua URO) dan Mbak Alinda (Kadiv Manajemen Lomba URO). Mereka menawari saya untuk menjadi manajer lomba tim robot ITB dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) 2015 tingkat nasional. Alasan posisi itu ditawarkan kepada saya cukup sederhana, yaitu karena saya berasal dari D.I. Yogyakarta dan kebetulan KRI 2015 diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Singkat cerita, saya menerima posisi itu. Saya mengajak beberapa teman (Umam, Inayah, Erya) untuk mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan tim yang akan berlomba. Mulai dari mengurus surat ijin tidak masuk kerja praktek untuk beberapa orang, mencari sewaan bis, mencari hotel. dll,..banyak pengalaman berkesan lah. Lomba pun berjalan, alhamdulillah rombongan ITB pulang membawa piala melalui kategori KRAI (Kontes Robot ABU Indonesia). Alhamdulillah juga kerja keras tim manajerial diapresiasi oleh beberapa pihak. 

Kemenangan tim KRAI ITB memberikan kesempatan pada tim untuk mewakili Indonesia di kompetisi tingkat internasinal. Ya, internasional..dan Anda tahu tempat lombanya dimana ?? di Indonesia, Yogyakarta lagi, UMY lagi...
Pencarian manajer kembali dilakukan, namun karena beberapa hal akhirnya saya menjadi manajer lagi, bersama teman saya Risanti. Seperti sebelumnya, kami menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan oleh tim. 
Alhamdulillah, tim Dagominton ITB berhasil mencetak prestasi membanggakan di kompetisi ABU ROBOCON 2015 ini, posisi 2nd Runner Up berhasil diraih.
Alhamdulillah juga urusan non-teknis yang diatur oleh manajer berjalan lancar dan mendapat apresiasi dari beberapa pihak.

Alhamdulillaaah, lega rasanya, saya tidak menyangka akan mendapat pengalaman berharga di 2 kesempatan itu. Ketika wawancara penerimaan kru yang saya ceritakan di atas saya juga ditanya apakah siap mengurus hal-hal semacam ini, dan saya jawab saya ragu.


Terjerumus

Saya makin terjerumus di bidang manajerial. Selang beberapa waktu saya dilobi untuk menjadi kadiv manajemen lomba BP URO 2015/2016 yang membuat kegiatan saya saat ini menjadi semakin berbau manajerial. 
URO itu bersifat bikameral , saya beraktivitas di 2 posisi saat ini, yaitu di bagian mekanik Tim Roket ITB  dan kadiv manajemen lomba BP URO. Niat saya untuk mendapatkan skill di bidang elektrikal dan programming tidak begitu sukses karena sebagai tim mekanik roket saya lebih banyak berurusan dengan hardware, lagi-lagi berkaitan dengan aerodinamik, kestabilan, dll seperti dalam kuliah, sedangkan di divisi manajemen lomba saya dan teman-teman berurusan dengan hal-hal non-teknis lomba, yang sering kali menjadi faktor krusial terhadap kesuksesan tim
.

"Manusia boleh berencan, Allah yang menentukan", quote ini agak bernuansa pasrah dan menyerah. Saya lebih suka yang ini :
"Allah sudah menentukan, kita harus patuh..Allah menunjukkan jalan, kita yang harus menjalani." 

Terima kasih,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


03032016, H-2
Sambil bingung mikirin : memberangkatkan 50 orang ke Surabaya naik apa (baca : KRI 2016, PENS)



Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat berkaitan tulisan ini:
Ketua URO
Pembimbing URO
Seluruh Kru URO
Tim robot ITB : Dagominton | Viva La Ganesha | Cakra Ganesha | Dago Concordia | Dago Hoogeschool | Roket ITB
Mbak Andi Citra, LO ITB, KRI 2015
Mabk Hasna, LO ITB, ABU ROBOCON 2015
P.O. Grande Star
P.O. Trijaya Trans
Hotel Kinasih, Nitipuran, Yogya
Hotel Putra Jaya, Prawirotaman, Yogya
Mas Kunto, yang bantu muter-muter cari hotel



0 comments :

Post a Comment