Mie Oven, Tapi Tetap Direbus
Sangat sulit atau bahkan tidak mungkin untuk menembus dominasi Indomie dan Mie Sedaap di pasar mie instan saat ini. Tapi mungkin Mayora berpikir kalau mereka bisa mengasapi Teh Botol Sosro dan Frestea-nya Coca Cola Company di pasar teh kemasan lewat Teh Pucuk Harum, bukan tidak mungkin mereka juga bisa berbicara di dunia mie instan. Lahirlah Mie Oven yang saat ini sedang gencar-gencarnya promo dimana-mana. Tapi ada satu hal pada Teh Pucuk yang masih jadi PR untuk Mie Oven kalau benar-benar ingin bersaing dengan market leader.Short Post: 2012
Founders
Sate Ambal Dalam Kemasan
Ambal adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Kalau dari Jogja, perjalanan ke Ambal memakan waktu 1.5 jam melewati jalur Daendels pantai selatan. Untuk yang belum pernah lewat, jalur ini lurus (beneran lurus berpuluh kilometer) dan sepi. Dulu ini adalah pilihan jalur yang lumayan populer untuk pergi ke Bandung atau Jakarta dari daerah Jogja selatan, namun banyak penggunanya kini beralih ke tol trans jawa.Kijang Doyok, Mercy Kebo, dan Kawan-Kawannya
![]() |
Daihatsu Tuyul |
![]() |
VW Kodok |
![]() |
Kijang Kapsul |
![]() |
Karimun Kotak |
![]() |
Kijang Kotak |
![]() |
Starlet Kotak alias Starko |
![]() |
Suzuki Truntung |
![]() |
Civic Koper / Civic Bongkok |
![]() |
Civic Setrika |
![]() |
Rush Konde |
![]() |
Yaris Bapao |
![]() |
Kijang Buaya |
![]() |
Mercy Kebo |
![]() |
Yaris Lele |
![]() |
Toyota Crown Lele |
![]() |
Datsun Curut |
![]() |
Fiat Kupu-kupu |
![]() |
Galant Hiu |
![]() |
Galant Lele |
![]() |
Taft Kebo |
![]() |
Crown Jojon |
![]() |
Everest Bagong |
![]() |
Kijang Doyok |
![]() |
Mercy Batman |
![]() |
Yaris Joker |
![]() |
Corolla Betawi |
![]() |
Corolla Veteran |
![]() |
Corona Pesek |
![]() |
Crown Selendang |
![]() |
Mercy Kentang |
![]() |
VW Camat |
![]() |
Crown Robot |
My Favorite World Cup
Anyone's favourite World Cup is the first one they remember as a kid. Begitu juga saya dengan Korea Jepang 2002. Waktu itu saya masih 7 tahun dan sedang di kelas 2 SD. Itu exposure pertama saya dengan turnamen besar sepakbola. Disitu pertama kalinya saya tahu pemain macam Oliver Kahn, Ronaldo, David Beckham, Alessandro Del Piero, Ahn Jung-Hwan, dan nama-nama besar lainnya.
Oliver Kahn salah satu pemain bola favorit saya saat tumbuh dewasa, meskipun saya tidak terlalu suka timnas Jerman. Menurut saya Kahn adalah proper keeper. Skillnya bagus, nggak punya takut, badan guedhe, dan tampak galak. Carilah foto-fotonya di google, mirip Hulk tapi nggak ijo. Meskipun Jerman gagal juara Kahn dinobatkan sebagai pemain terbaik sekaligus kiper terbaik Piala Dunia 2002. Satu-satunya pemain setelahnya yang ada di level yang sama menurut saya hanya Alisson Becker-nya Liverpool/Brazil sekarang.
Karena faktor usia saya belum kuat begadang waktu itu. Beruntung karena tuan rumahnya di Asia waktu tandingnya cukup ramah anak. Saya lupa jamnya, tapi seingat saya dari siang sudah ada pertandingan. Sampai finalnya pun masih di awal malam. Betapa bahagianya waktu itu sepulang sekolah setelah makan dan istirahat setiap keluar rumah ada rame-rame bola. Seolah aktivitas cuma ada dua, nonton bola dan main bola.
Pertandingan paling memorable tentu saja final Brazil vs Jerman. Match ini yang menjadikan saya sempat yakin bahwa timnas paling hebat di dunia ya dua itu, yang lain numpang. Brazil memang unggulan karena trio Ronaldo Rivaldo Ronaldinho seperti nggak ada lawan, wajar kalau menang. Oh ya another iconic stuff dari PD 2002 yaitu potongannya Ronaldo ini.
Dari Piala Dunia 2002 pula saya tahu ada negara-negara seperti Denmark, Kroasia, Slovenia, Costa Rica, Senegal, dan duo -guay (Paraguay dan Uruguay). Waktu itu ada saudara yang dapat suvenir bola entah dari mana, yang di bola itu tergambar emblem negara-negara yang tampil di Piala Dunia. Kaos, poster, dan produk bernuansa PD ada dimana-mana, saya ingat pernah punya puzzle yang gambarnya bukan tokoh kartun atau hewan, melainkan foto pemain Uruguay Alvaro Recoba.
Waktu itu di Indonesia sedang booming kartun Kapten Tsubasa. Saya sangat terinfluence dengan kartun itu sampai suatu waktu di sekolah ada event dari Milo untuk membuat gambar tokoh favorit, saya gambar Tsubasa. Kalau ingat waktu itu juga diputar sebuah TV series berjudul Spheriks yang dibintangi oleh tiga maskot Piala Dunia 2002 yaitu Ato, Kaz, dan Nik. Terimakasih untuk stasiun TV yang sangat serius menghadirkan pesta sepak bola waktu itu sebelum adanya internet.
Buat saya memori Piala Dunia 2002 lebih banyak tentang atmosfernya daripada pertandingannya itu sendiri. Sesungguhnya Piala Dunia 2006 sama memorable-nya karena datang ketika kami sedang butuh hiburan pasca gempa Jogja. Ada satu film pendek buatan Ifa Isfansyah yang berlatar situasi saat itu, yang kalau ditonton sekarang masih bikin mbrebes mili: Harap Tenang Ada Ujian