Being Football Fan



Saya lupa sejak kapan mulai ngerti dan suka sepakbola. Yang jelas sampai saat ini sepakbola masih menjadi olahraga favorit saya sebagai tontonan maupun untuk dimainkan. Walaupun belakangan saya juga suka MotoGP.

Kalau tidak salah saya ngerti bola sejak TK. Saat itu saya belum sampai pada level begadang nonton bola. Tapi saya sudah tahu beberapa nama pemain bola terkenal. Saat itu yang saya kenal adalah Pavel Nedved, Alesandro Del Piero, dan Buffon.

Pavel Nedved    |    https://blog-blogmediainc.netdna-ssl.com

Juventus dan pemain-pemainnya memang menjadi yang pertama saya tahu karena waktu itu Serie A Italia masih ngetop. Selain dari TV, saya dengar nama-nama mereka dari kakek, om, dan saudara-saudara lain. Tentu saja juga karena foto mereka menjadi sampul buku tulis.

Setelah sedikit lebih besar, mungkin SD, saya makin familiar dengan liga-liga lain. Saya tahu lebih banyak pemain top seperti Beckham, Casillas, Ronaldo (Brazil), Kahn, dan idola saya sampai sekarang Steven Gerrard.

Sejak tahu Steven Gerrard, saya berpaling dari Juventus ke Liverpool. Apalagi saat itu tayangan Liga Inggris lebih bagus dan jamnya lebih friendly bagi penonton Asia Tenggara. Sampai saat ini Liverpool menjadi sport club favorit saya.

Memasuki era PS 1, ketika Winning Eleven booming - nostalgic banget ya - jagoan saya adalah AC Milan. Alasannya sederhana, saya jadi sering menang pakai tim itu melawan teman-teman hahaha. Kala itu pemain andalan saya Shevchenko, speed-nya 19, anak WE pasti paham.

Setelah itu, seperti mayoritas remaja laki-laki saya masih suka bola. Sampai tahun 2008 saya biasa main bola di lapangan SD dekat rumah. Saat budaya futsal masuk pindahlah kami ke tempat yang lebih bersih, rata, lapangan persegi panjang, indoor, tapi berbayar. Sementara itu idola saya tetap Liverpool dengan Gerrard di dalamnya. Gerrard adalah pemain sepak bola paling kharismatik menurut saya.
Steven Gerrard    |    http://thesportsquotient.com/


Fans Liverpool memang harus bersabar, setelah memenangkan UEFA Champions League 2005 seperti sulit sekali tim ini meraih gelar. Keluar masuknya pemain berkelas macam Xabi Alonso, Fernando Torres, sampai Luis Suares hanya mampu mengantar tim ini mentok di peringkat 2 liga Inggris. Saya pernah menulis tentang penantian gelar ini di sini

Btw, tak ada salahnya kita lihat lagi final dramatis Liverpool - AC Milan di final liga Champion 2005 di Istanbul :



Saat ini Liverpool diasuh oleh Jurgen Klopp (Jerman). Permainan Liverpool mulai menjanjikan dengan tidak terkalahkan dalam 10 pertandingan terakhir (8 menang 2 imbang). Pertandingannya pun enak ditonton. Harapan saya pada Liverpool yang sekarang pernah saya tulis di sini

Seminggu yang lalu saya menghubungi admin BigReds regional Bandung. Bigreds adalah official fans club Liverpool di Indonesia. Kalau ada waktu nanti saya akan urus pendaftaran menjadi member. Saya ingin cari kawan dan koneksi di luar ITB sekaligus supaya ada agenda olahraga rutin tiap minggu.

If you love football we're friends, if you love Liverpool we're family
You'll Never Walk Alone
#YNWA

Chandra,
di kost, nonton Liverpool vs Crystal Palace
sementara unggul 3-2


0 comments :

Post a Comment