Shark Fin pada mobil Formula 1


Musim Balap Formula 1 2017 akan segera dimulai. Hari-hari ini tim-tim kontestan merilis mobil yang akan digunakan pada musim balap 2017. Sauber, Renault, dan Force India telah menggelar launching mobil terbaru. Tim-tim lain segera menyusul dalam beberapa hari ke depan. 

Force India VJM 10

Renault RS 17

Sauber C 36

Formula 1 2017 mengalami cukup banyak perubahan regulasi. FIA terus melakukan perubahan aturan sehingga balapan Formula 1 menjadi lebih kompetitif, aman, dan menarik. Perubahan regulasi memaksa tim-tim peserta membuat terobosan-terobosan baru pada mobilnya. Dengan begitu diharapkan F1 tidak didominasi oleh tim tertentu. Sebagai bisnis, tingkat attraction dalam balapan F1 harus dijaga agar tetap 'laku'. Saya pernah menulis tentang itu di sini.

Meninggalnya Ayrton Senna dalam balapan musim 1994 membangkitkan kesadaran bahwa selain faktor ekonomi urusan keamanan juga harus diperhatikan. Salah satu cara membuat mobil lebih aman adalah dengan mengurangi top speednya. Terobosan aerodinamika yang semakin mutakhir menghasilkan mobil yang lebih canggih dan cepat. Akhirnya ukuran mesin mobil lah yang harus dikurangi agar tidak terlalu cepat. Tahukah Anda berapa ukuran mesin mobil F1 musim 2017 ? Mesinnya 'hanya' 1600 cc. Itu lebih kecil daripada Innova dan hanya sedikit di atas Avanza.

Perbandingan mobil F1 2016 dan 2017, tampak mobil dan ban baru lebih lebar, sayap depan memiliki swept back angle, dan sayap belakakng lebih rendah tapi melebar.


Shark Fin

Jika dilihat dari mobil-mobil di atas, mungkin ada hal yang agak asing. Ada sesuatu seperti papan pipih memanjang ke belakang hingga hampir mencapai rear wing (sayap belakang). Komponen itu dinamakan shark fin atau fin tail. Teknologi ini pernah digunakan di musim 2010 dan kini digunakan lagi di musim 2017.

Shark fin ini menjadi menarik untuk dibicarakan karena bentuknya yang mungkin dianggap 'aneh', rasa penasaran tentang fungsinya, dan variasi bentuknya. Coba perhatikan, tim yang sudah meluncurkan mobil memiliki bentuk fin yang berbeda. Ada yang dipuji ada pula yang dicaci. Sempat beredar di internet gambar yang diduga mobil tim Mercedes untuk F1 2017. Netizen ribut karena tidak tampak adanya shark fin di sana.

Shark fin milik Mclaren

Lalu apa fungsi alat ini ? Walaupun tampak sederhana, alat ini memegang peranan penting secara aerodinamika. Bentuknya 'papan' memanjang dan terletak pada sumbu longitudinal mobil. Berkaitan erat dengan fungsi rear wing.

Mobil F1 masuk ke tikungan pada kecepatan tinggi. Pada kondisi ini bisa muncul side slip angle. Side slip angle adalah sudut antara orientasi mobil dan arah angin. Kondisi ini dijelaskan sebagai berikut (pada pesawat terbang) :

Side slip disturbance
Meski begitu, efek pada mobil F1 tidak separah pada pesawat terbang. Masalah terbesar yang muncul pada mobil F1 adalah udara yang melalui rear wing (sayap belakang) tidak datang dari depan tetapi agak menyamping. Hal ini tentu saja mengurangi efektivitas rear wing. Shark fin berperan mencegah udara mengalir ke samping ketika akan memasuki daerah rear wing sehingga tidak 'menyeberang' dari satu sisi engine cover ke sisi lainnya. Selain itu, aliran udara disejajarkan untuk mengurangi turbulensi di belakang airbox unit. Faktor lain, permukaan shark fin dapat berperan mencegah yawing (tail slide). Itulah mengapa shark fin akan menambah stabilitas bagian belakang mobil ketika berbelok dalam kecepatan tinggi. Lebih dari itu, permukaan shark fin tentu cocok untuk menaruh logo sponsor dan ini dilakukan beberapa tim.

Jadi itulah penjelasan mengenai shark fin pada mobil F1. Pada tahun 2010 shark fin pernah dikombinasikan dengan sebuah teknologi yang disebut F-Duct. Mungkin saya akan membahasnya lain kali.

Jadi tidak sabar menunggu musim 2017 dimulai. Siapa jagoanmu ?



Salam,
Chandra



0 comments :

Post a Comment