Cerita Ambil Rush 2011


Kombinasi dari kembali padatnya jalanan ibukota selepas pandemi, macet dan polusi, kebutuhan mengakses banyak tempat, serta naiknya tarif taksi online dan tiket kereta/pesawat, membuat saya dan keluarga memutuskan untuk ambil mobil akhir tahun kemarin. Alhamdulillah kesampaian Toyota Rush 2011. Ini ceritanya dari sebelum beli hingga 4 bulan pemakaian.




Sebelum beli kami ngobrol-ngobrol dan diskusi dengan orang tua serta kenalan yang mengerti mobil, didapatlah kriteria-kriteria berikut yang akan kami gunakan untuk memfilter mobil apa yang mau dipinang. 
1. Harga masuk secara cash karena tidak ingin memikirkan angsuran bulanan, budget untuk mobil diputuskan maksimal 130 juta all in termasuk dandan-dandan.
2. Karena di harga segitu sudah pasti dapatnya second, prioritas kami beli dari pemilik langsung bukan showroom. Walaupun mobil showroom biasanya lebih kinclong karena sudah dipoles, tapi saya ingin kenal langsung dengan pemiliknya, syukur-syukur pemilik tangan pertama dari baru.
3. Mobil jenis SUV karena muat banyak dan ground clearance tinggi. Sehingga kalau dibawa ke luar kota termasuk mudik nyaman dan bisa bawa banyak barang. My inner child sih inginnya sedan wkwk tapi yang rasional ya SUV. Kalau MPV memang agak kurang suka.
4. Mobil dari merk yang umum sehingga perawatan mudah dan murah. 
5. Matic, karena Jakarta macet.

Ada tiga mobil yang memenuhi kriteria tersebut, yaitu Toyota Rush, Daihatsu Terios, dan Suzuki Grand Vitara kisaran tahun 2011-2013. Grand Vitara saya coret karena menurut info konsumsi BBM-nya boros. Terios memang lebih murah untuk tahun dan kondisi ya sama. Tapi secara merk Toyota lebih kuat. Akhirnya kami putuskan untuk memilih Toyota Rush. CRV, XTrail, Pajero, Fortuner masih kemahalan, ya harap maklum middle class.

Kami pelototi banyak iklan mobil dan datang ke showroom sambil belajar metode inspeksi dasar sebelum membeli mobil. Kami sadar namanya mobil bekas pasti tidak ada yang sempurna, tapi juga jangan sampai terkecoh. Setelah beberapa waktu mencari, kami menemukan iklan mobil Rush 2011 yang sepertinya menarik. Pengiklannya pemilik langsung tangan pertama. Kondisi mobilnya baik karena rawatan rutin dealer dari baru sampai sekarang. Harga yang ditawarkan standar harga pasar dan masih bisa nego.

Saya lakukan background check dan hasilnya legit. Pemilik bekerja di perusahaan alat berat/tambang sekaligus dosen di sebuah kampus swasta. Profil dan nomor yang digunakan asli. Berbekal informasi awal dari penjual, saya dan istri meluncur ke Jakarta Timur untuk cek unitnya langsung. Panas-panas kesana berharap kondisi mobilnya baik seperti yang diiklankan.


Alhamdulillah sampai di sana saya cek mobilnya tidak tampak bekas insiden tabrak atau banjir. Suratnya lengkap dengan nomor rangka dan mesin tembus. Eksterior kondisinya baik, tidak ada lecet atau dent besar. Interior utuh, hanya agak kotor kena bulu kucing karena pemiliknya punya banyak kucing ras. Yes I guess mobil ini ditawarkan murah biar segera laku saja, harga nggak terlalu ambil pusing kayanya. 

Saya ijin test drive sambil ngrobrol-ngobrol dengan pemilik. AC dingin, mesin halus, transmisi responsif. Mobil ini sebelum dijual ternyata sudah diganti oli mesin, transmisi, dan gardannya. Aki juga baru diganti Juni 2022 dan masih bagus. Pajaknya pun baru dibayar. Minusnya hanya kaca film yang sudah agak pudar karena belum diganti dari baru dan ban yang sudah berumur 5 tahun. Itu pun pemiliknya ngasih tahu, tidak ada upaya menutup-nutupi agar laku. Kami DP langsung hari itu, kemudian transaksi pelunasan di bank beberapa hari kemudian. Bismillah


***

Alhamdulillah mobil bisa langsung dipakai tanpa harus servis-servis dulu. Barulah ketika mobil ini mau kami bawa ke Jogja saya masukkan ke Auto2000 untuk memastikan kondisi keseluruhan mobil. Waktu itu saya ke Auto2000 Alam Sutera, biaya untuk general check-up 300 ribu. Dari sana saya dapat catatan lengkap apa saja yang perlu diservis menurut standar bengkel resmi.

Pertama saya ganti ban langsung 4 biji, ini tanpa check-up sudah tahu kalau harus ganti sih, dan sudah diperhitungkan ketika nego. Saya pasang ban GT Radial Savero SUV 236/60 R16 habis sekitar 3,5 juta termasuk spooring dan balancing 4 roda. Bengkelnya Eka Mandiri Jaya di dekat bundaran Alam Sutera. Kaca film juga saya ganti dengan merk CPF1. Setahu saya ini kaca film yang dipakai Toyota dan Daihatsu di mobil barunya (mid level). Saya pasang di Rapi Auto Film di Pamulang.





Untuk bagian mesin saya ada ganti engine mounting dan baut oli di Bunda Jaya Motor Alam Sutera. Lalu saya ganti seal packing dan O-ring serta kuras radiator di Cahaya Motor Ciledug. Total biaya untuk dandanin permesinan ini sekitar 1,1 jutaan sudah kering sehat enak. Kemarin karena sudah sampai waktunya ganti oli mesin, saya ganti di Shop & Drive kena 312 ribu, olinya Rush pakai 3 liter.

Waktu di Jogja saya bawa mobil ini ke bengkel langganan bapak karena merasa ada bunyi-bunyi dari remnya. Ternyata pistonnya agak seret. Biaya servis rem depan sekaligus ganti kampasnya habis 590 ribu. Bengkelnya Dwi Jaya Motor Bantul, dekat SMA saya. Agar semakin nyaman saya sekalian masukkan ke bengkel kaki-kaki dan per. Untuk kaki-kaki perlu ganti bearing ban depan kanan, biaya part dan jasa pasang kena 500 ribu di bengkel kaki-kaki Mitra Sejati, Sewon Bantul. Untuk per depan saya ganti di One Spring Jogja, 700 ribu kanan kiri termasuk pasang.

FYI untuk yang di Bantul dan sekitarnya, kalau mau cek atau servis kaki-kaki mobil saya sangat rekomendasikan bengkel Mitra Sejati. Lokasinya di Gabusan, kecamatan Sewon, Bantul. Lokasinya gampang dicari karena di pinggir jalan Parangtritis. Pemiliknya langsung yang garap dan benar-benar pekerja keras. Diagnosanya akurat dan diganti yang perlu saja, kelihatan banget sudah berpengalaman. Biaya jasanya relatif murah untuk kerja yang dilakukan. Review googlenya belum banyak karena sebelum disini sepertinya bapaknya buka di tempat lain. 


***

Beli mobil berumur lebih dari 10 tahun bukanlah keputusan yang populer. Mobil tahun 2011 sudah pasti ada PR-nya, makanya saya spare 5-10 juta untuk dandan-dandan. Karet dan seal mulai getas karena pemakaian dan umur, beberapa part perlu diganti. Karena itulah awal-awal saya general check-up mobil ini di Auto2000, supaya dicek kondisinya dan ketika direpair sesuai dengan standar dealer Toyota. Kalau soal desain yang ketinggalan saya nggak masalah wong saya seleranya lawas, mobil tercantik menurut saya BMW E46 dan Civic FD2.

Lack of feature masih bisa saya terima mengingat harganya. Lagipula mobil itu sangat upgradable. Head unit bisa diupgrade dengan yang android, jok bisa dilapis kulit berkualitas agar semakin nyaman, kaki-kaki bisa diganti jika ingin bantingan yang lebih empuk. Pasar aftermarket sangat besar dan banyak bengkel variasi bagus apalagi di Jakarta. Saya senang menyetir tapi tidak hobi kebut-kebutan, jadi mesin standar 1500cc sudah cukup.

Perks lain dari melihara mobil bekas adalah bisa sekalian belajar maintenance basic mobil. Mobil bekas pasti ada saja yang bunyi-bunyi sedikit atau sesuatu yang kendor. Kalau belum bisa repair sendiri minimal bisa diagnosis sehingga kalau ke bengkel gampang menjelaskan dan nggak ketipu. Saya join forum di facebook untuk belajar dan cari info dari sesama pemilik. Overall keputusan ambil Rush 2011 ini saya syukuri, alhamdulillah.

Sejak ada mobil, akses untuk ke berbagai lokasi jadi lebih mudah. Apalagi di Jakarta yang tol ada dimana-mana. Lokasi di luar kota yang lebih jauh juga semakin terjangkau, tidak bergantung pada kereta, bis, atau pesawat. Mobil juga mendukung untuk beberapa keperluan urgen saat malam hari atau hujan. Mobil memberikan ruang privat untuk ngobrol dengan keluarga, ini sih yang seru. Banyak waktu kita habiskan di jalan, menjadi lebih manfaat karena bisa sambil Q-time di mobil. Nyetir nggak bisa sambil main HP, penumpang juga pusing kalau kebanyakan lihat layar, mending ngobrol ya kan.

Tapi yang perlu diperhatikan adalah bahwa memelihara mobil butuh biaya. Seminimal-minimalnya running cost untuk bensin, tol, maintenance rutin, dan pajak. Karena sudah ada biaya-biaya itulah salah satu alasan kami memilih membeli mobil secara cash walaupun bekas sehingga tidak perlu mikir angsuran, dan beberapa alasan lain. Maunya sih mobil baru dan cash, tapi kalau belum cukup dananya ya settle dengan 2nd best choice lah, mobil bekas dan cash. Pemikiran ini saya terinfluence oleh Ridwan Hanif dan Mas Wahid. Semoga kita semua rezekinya dibaikkan sehingga bisa beli mobil baru yang diimpikan secara cash, aamiin.


Memang butuh ketelitian dalam memilih mobil bekas. Tapi sekarang sudah banyak yang menawarkan jasa inspeksi mobil bekas, cari saja di instagram. Kalau merasa ragu untuk inspeksi sendiri bisa pakai jasa mereka, harganya juga terjangkau kok. Kalau ada teman yang mengajak saya untuk menemani cek mobil bekas dengan senang hati saya mau, for free. Cheers.



Chandra



0 comments :

Post a Comment