I'm Visiting All States in the US


I haven't been to the US, but as far as I know country is huge geographically. I got most of US impressions through those Hollywood movies. Movies show various setting and landscape: casino in Las Vegas, cowboys in Texas, New Yorker's apartment, or wildlife of Florida. But that's it, only a handful scenery portrayed.

The problem with outsiders like me is that I often see or read US related references from memes and twitter without knowing the context, like this one below. Hmmm, what's that with Mississippi? Is it so 'third world' that people assume Mississippian can't get into Super Bowl?


It looks to me that the US has so many kinds of life. So here's me, out of my curiosity, visiting all states in the US from my desk. I will randomly put the street view pointer and post whatever I saw. Two pics from each state (will be so many bias here, don't take this seriously, I would think Jakarta is heaven if accidentally drop the pins on SCBD and Pondok Indah). States are sorted alphabetically, let's see what we got.

1. Alabama

In southern region of the US, mostly rural area, lots of greens on the map so I guess they got woods there.

 

 

2. Alaska

Not in the mainland and so north, I don't think its easy to live there, I just checked whole Alaska has similar population with Gunungkidul.


 

 

3. Arizona

NBA franchise Phoenix 'Suns' makes home there because it's incredibly hot.



 

4. Arkansas

At a glace looks like a nice place to live, neat and green. Unfortunately, I heard they have low internet penetration.

 

 

5. California

San Fransisco, you know? Los Angeles? All the modernity.



 

6. Colorado

Landscape wise, they are half desert half green.



 

7. Connecticut

Typical New England region: small area, rich people. Family movie vibes.



 

8. Delaware

Seen some YouTube videos about shady bureaucracy and tax haven in this state. My pins both landed in luxurious neighborhood. I don't know if it's related.



 

9. Florida

"Florida man fought 7-ft long alligator"



 

10. Georgia

They hosted Olympics in 1996, cities look decent.



 

11. Hawaii

Would you mind to live in the middle of Pacific Ocean?



 

12. Idaho

Adventurous state, so many mountains, and wildfires..



 

13. Illinois

State of Fox River Penitentiary for you Michael Scofield fans



 

14. Indiana

Does it have something to do with Indiana Jones?


 

15. Iowa

Ruler straight on north and south, more natural border on east and west where Missouri and Mississippi flow. 



 

16. Kansas

Like Colorado: half green half brown. Pict not sponsored by retail store company.



 

17. Kentucky

KFC, what else?



 

18. Lousiana

Its coastline and rivers remind me of North Jakarta, don't know about the flood



 

19. Maine

I reckon you can cross the border to Canada through Maine



 

20. Maryland

It looks like a colorful city..



 

21. Massachusetts

Massachusetts Institute of Technology! Boston Marathon! Place of anythings great!



 

22. Michigan

Surrounded by Lake Michigan, who do not like lake?



 

23. Minnesota

I need to browse to get clues about this state, conclusion: its cold



 

24. Mississippi

State that gives me idea to write this post, and now I found the answer to the tweet above: Mississippi sits on 50th for median household income unfortunately, sorry.



 

25. Missouri

Which one is named first, the state or the river?



 

26. Montana

Montana must have something to do with mountains



 

27. Nebraska

It looks . . flat



 

28. Nevada

Casinos and deserts



 

29. New Hampshire

I'm trying my best to get a description sentence for this state: it has relatively narrow coastline, but it directly faces Atlantic Ocean.



 

30. New Jersey

That guy from Half as Interesting channel always make fun of Newark International Airport in NJ, I don't know why.



 

31. New Mexico

I thought it was in Mexico



 

32. New York

New York that's it. That's the tweet.



 

33. North Carolina

Honestly my first thought: the state's name is so human.



 

34. North Dakota

I catch native American vibes here.



 

35. Ohio

From the street view it looks like average American cities, I don't know why so many roads are wide but empty.



 

36. Oklahoma

Another city in the middle of the US, mixed landscape. 



 

37. Oregon

West coast state facing the Pacific, the green parts looks comfy to visit



 

38. Pennsylvania

Hey Arnold vibes + workshops + roads in the woods.



 

39. Rhode Island

Actually most parts of it are still in the mainland.



 

40. South Carolina

Sibling of North Carolina



 

41. South Dakota

Earth is flat.



 

42. Tennessee

I don't know. Pass.



 

43. Texas

Is there real cowboy there?



 

44. Utah

In 2000s Nintendo games, Utah = snowy hills.



 

45. Vermont

I'm digging, but can't see any familiar city in Vermont..



 

46. Virginia

Seen from above, this is the weirdest-shaped state I think.



 

47. Washington

Seattle, home of Boeing and advance tech, dreams. BTW, Washington State is not equal to Washington DC. 



 

48. West Virginia

Those greens for Taman Nasional vibes



 

49. Wisconsin

Another state facing Lake Michigan with Milwaukee as its main city, beautiful scenery.



 

50. Wyoming

Last state alphabetically, perfect rectangular border!



Here you are pics of all states in the US plus my not-so-important thought about it. Sorry if it is not even funny. I mean, see that jungle, savanna, coast, some of them are so good to see, US is not only California, New York, and big cities.


Astro - Groceries in 15 Mins


Saya mau mereview pengalaman belanja melalui Astro Indonesia, sebuah start-up quick-commerce yang memberikan layanan belanja cepat untuk beberapa kawasan di Jakarta dan sekitarnya. Mereka mengklaim bisa men-deliver pesanan groceries dalam 15 menit. Saya mau buktikan apakah iya bisa secepat itu serta bagaimana rasanya menggunakan aplikasi dan layanannya.

Informasi tentang Astro bisa didapat di website atau instagramnya ya. Disana kita bisa lihat daftar kawasan yang sudah tercover layanan Astro. Seiring berjalannya waktu Astro semakin memperluas wilayah operasinya. Jika lokasi kita belum ada dalam daftar, kita bisa mengajukan lokasi yang diinginkan via websitenya.

Aplikasi Astro dapat didownload di Google Play Store maupun Apple App Store. Pertama kali menggunakan aplikasinya ternyata registrasinya mudah, ketika digunakan pun responsif, intuitif, dan sama sekali tidak menemui masalah. Untuk detail fitur dan tampilannya bisa dicoba sendiri dengan download app-nya ya.


Menemukan daftar produk yang dijual di aplikasi Astro gampang dan ternyata variasinya sangat banyak. Astro menyediakan berbagai bahan masakan, sembako, sayur dan buah, daging, bumbu, berbagai snack dan minuman siap konsumsi, obat dan alkes, sabun, alat tulis dan aksesoris, perlengkapan rumah dan elektronik, sampai set produk prokes (masker, sanitizer, dll) dan produk valentine (tematik karena mau valentine mungkin).

Isi produk dari masing-masing kategorinya cukup mewakili kebutuhan konsumen pada umumnya saya rasa, walaupun tentu nggak selengkap toko swalayan konvensional. Ini tentu bisa diterima karena Astro adalah platform belanja instan, cepat, dan mudah, bukan sebuah toserba. 


Harga yang ditawarkan Astro sangat masuk akal, tanpa promo dan diskon pun harganya sebelas duabelas dengan harga swalayan. Kalau pakai promo bahkan harga sayur bisa setara dengan pasar tradisional. Promonya Astro nggak banyak syarat, apalagi untuk pengguna baru. Ada promo gratis ongkir dan diskon harga barang, jumlahnya juga lumayan. 

Ini adalah orderan pertama saya, bisa dilihat sendiri ya harga dan promonya. Pertanyaannya apakah kalau order lagi akan dapat promo yang sama? Setelah saya coba checkout yang kedua kalinya sih ongkir masih tetep gratis, harga barang juga masih diskon walaupun nggak sebanyak sebelumnya. Sayangnya saya tidak ketemu dimana bisa lihat list promo/voucher yang tersedia.

 

Belanja di Astro jadi makin mudah karena tersedia berbagai macam metode pembayaran: ewallet, card, dan VA dari berbagai bank. Saya rasa cukup mengakomodir preferensi semua orang. Harga yang dibayar juga sesuai angka yang ditampilkan (harga barang + ongkir - promo), tidak ada tambahan admin fee atau apapun lagi. Tentunya verifikasi pembayaran sudah otomatis, tidak perlu upload-upload bukti transfer.

Setelah pesanan terbayar, kita bisa lihat tracking order sudah sampai mana: diproses, dikemas, dikirim, sampai tujuan. Memang tidak ada tampilan peta seperti layanan pesan antar makanan ijo dan oren ya, tapi nggak perlu sih karena Astro menjanjikan barang akan sampai dalam 15 menit jadi ya standby aja kalo pesen, gak akan lama. Oh ya, Astro ini pakai kurir sendiri ya seperti delivery lainnya.

Ternyata benar saya tidak perlu nunggu lama hingga pesanan sampai. Pesanan saya tiba dalam 18 menit, ya memang bukan 15, tapi who cares? Itu juga 2 menitnya karena cari-carian sama kurirnya. Overall ini impresif, no complaint. Tetap termasuk cepat dan bisa diandalkan. Jaminan sampai dalam sekian menit ini lebih menyenangkan daripada mantau peta drivernya sudah sampai mana.




 

Pesanan saya datang lengkap dengan kemasan yang rapi, pesanan jamurnya pun segar dan dingin, good. Pengalaman belanja yang menyenangkan. Memang penilaian ini bisa jadi dipengaruhi promo pengguna baru yang sampai 40%. Tapi kalau sudah tidak promo pun saya tetap ingin pakai, kalau belanjanya banyak ongkirnya worth it kok. 

Berdasarkan pengalaman ini saya menyarankan teman-teman yang tinggal atau beraktivitas di lokasi yang dilayani Astro untuk mencoba. Kalaupun nggak ingin jangka panjang, coba untuk dapat promo awalnya pun saya rasa gapapa. Atau sewaktu-waktu jika hujan atau lagi sulit keluar, punya Astro ini bakal sangat membantu.

Kalau download Astro, waktu registrasi masukkan referral code saya ya: CHA9T3 hehe


Chandra

Ke IKEA

 


IKEA adalah brand yang fenomenal menurut saya. Ketika IKEA membuka store pertamanya di Indonesia pada 2014 lalu, brand asal Swedia ini langsung menjadi standar lifestyle yang baru. Frase 'IKEA Alam Sutera' menjadi sangat catchy karena selama lima tahun mereka bertahan dengan satu cabang ini saja. Saat ini brand ini sudah punya 4 cabang lain: Sentul City (November 2019), Kota Baru Parahyangan (Maret 2021), Jakarta Garden City (September 2021), dan Bali (November 2021).

Setelah sekian lama akhirnya saya berkunjung ke IKEA untuk pertama kalinya. Selama ini saya belum tertarik karena merasa belum perlu beli furnitur disana, alasan yang setelah saya datang sendiri ternyata tidak valid karena IKEA bukan tentang furnitur saja, baca sampai habis untuk tahu maksudnya. Saya datang ke IKEA Alam Sutera tanpa eksplor lebih dulu apa yang ada disana atau tokonya seperti apa.

Ternyata tokonya lebih bagus daripada yang saya kira. Bukan hanya bagus secara fisik bangunan dan produknya ya, tapi juga konsep yang dipresentasikan. Saya menulis ini dengan harapan agar teman-teman yang baca kalau belum tahu jadi tahu, dan kalau sudah tahu jadi semakin ingin datang. Trust me, setidaknya sekali kalian harus kesana. Here we go

Datang ke IKEA seperti jalan-jalan ke museum. Rasanya customer IKEA lebih pas disebut pengunjung daripada pembeli. Begitu masuk toko pengunjung langsung disuguhi peta yang menunjukkan 28 segmen toko yang terbagi dalam 2 lantai. Setiap segmen diberi nomor 1- 28 dan untuk pengalaman yang komplit pengunjung disarankan untuk mendatangi semuanya mengikuti jalur yang disarankan. 


Maaf kawan tulisannya kecil-kecil, I'll explain on the article

Segmen 1 sampai 11 berada di lantai 1 (atas) yang disebut Showroom. Selanjutnya segmen 12 sampai 28 ada di lantai GF yang dinamai Market Hall (bawah). Tentu kalau sudah tahu lokasi barang yang dituju dan tidak ingin mengikuti jalur yang ada juga bisa, ada jalan pintas yang disiapkan. Penunjuk arah dimana-mana, ada panah penunjuk jalur di lantai, setiap segmen punya konsep yang berbeda. Keren sekali.


Pada Showroom lantai 1, setiap segmen mewakili dekorasi satu jenis ruangan seperti ruang keluarga, kamar tidur, ruang kerja, ruang makan, dapur, dll. Produk-produk IKEA ditampilkan dalam set ruangan sebagaimana produk itu akan diaplikasikan. Displaynya sangat nyata. IKEA pun tidak melarang pengunjung untuk duduk pada kursi yang didisplay atau membuka lemari yang ada disana.

Barang display ini tidak untuk diambil. Jika pengunjung ingin membeli, yang perlu dilakukan adalah mem-foto tag produk karena disana ada direktori dimana produk tersebut bisa ditemukan di bagian Market Hall. Ini semacam katalog store, tapi instead of katalog dalam bentuk kertas, ini katalognya tiga dimensi dan bisa disentuh.

IKEA sudah mengantisipasi jika pengunjung lelah berjalan menyusuri ruang-ruang display tersebut. Pada segmen 11 mereka memiliki restoran yang menjual berbagai jenis makanan yang dinamai Swedish Restaurant & Cafe. Menu andalannya adalah Bola Daging Swedia, kalau kesini wajib coba. Selain yang ini, di lantai GF juga ada counter snack yang mereka sebut Swedish Bistro. Serba Swedia.

Oh ya, kita boleh lho datang ke IKEA cuma untuk makan, bahkan mereka punya layanan Drive-thru. Restorannya proper dan fully restaurant gitu, bukan hanya pelengkap sebuah toko furnitur. Rasa enak, tempat bersih, layanan baik terpenuhi semua. IKEA sangat serius dengan bisnis makanannya.

IKEA date
 

Saatnya melanjutkan berbelanja ke lantai GF. Sebagai market hall, disini konsepnya lebih normal seperti toko furnitur pada umumnya. Tentu dengan penataan dan desain interior yang tetap ciamik. Dari segmen 12 sampai 20 pengkategorian dilakukan berdasarkan jenis barang: pecah belah, tekstil, peralatan kamar mandi, lampu, dekorasi, and so on. 

Segmen 21 adalah yang ikonik dan biasa jadi tempat pengunjung foto-foto dengan tema gudang. Segmen ini disebut Self-serve furniture area, pengunjung bisa mengambil furnitur dalam kemasan datar langsung dari rak-raknya (ingat barang yang diincar dari showroom tadi, ini salah satu tempat ambilnya). Selanjutnya segmen 22 adalah As-Is dimana barang-barang obral ditaruh, biasanya karena cacat atau ex-display. Segmen 23 adalah kasir, tentu IKEA menerima segala jenis pembayaran.

 

Sebelum keluar, segmen 24 adalah yang saya bilang Swedish Bistro tadi. Lalu segmen 25 sampai 28 adalah layanan pelengkap. Pengunjung tidak perlu khawatir dengan ketersediaan toilet, mushola, ATM serta fasilitas lain ya, semua ada dan lokasinya ditunjukkan secara jelas di peta. Walaupun sejujurnya jumlah toiletnya agak minim untuk toko sebesar itu.

Jika berbelanja furnitur, trolley bisa dibawa sampai parkiran. IKEA juga sudah menyediakan loading dock di parkiran sehingga belanjaan bisa langsung dimasukkan ke bagasi mobil. Oh ya, parkir di IKEA gratis untuk mobil dan motor. Kalau datang tidak bawa mobil bagaimana, misal pakai taksi atau motor, apakah bisa beli furnitur? Bisa, karena IKEA menyediakan layanan pengiriman. Untuk IKEA Alam Sutera, mereka bisa kirim-kirim se-Jabodetabek.



IKEA juga sangat ramah anak. Mereka menyediakan taman bermain dan tempat penitipan anak yang disebut Smaland, anak-anak bisa bermain disana sementara orang tuanya berbelanja. Tapi tentu kalau anak ingin diajak keliling boleh juga. Di restorannya pun IKEA menyediakan menu kids meal.

Itu tadi catatan perjalanan saya di IKEA Alam Sutera. Menurut saya IKEA menjual 3 hal: furnitur, makanan, dan pengalaman. Store IKEA sangat well-thought dari konsep dasar hingga detail-detailnya. Komplit tapi simpel, ramah bagi semua orang. IKEA menyebut pegawainya dengan istilah co-worker, dan menganggap pengunjungnya sebagai teman.

Saya di IKEA dari jam 13.30 sampai 19.00 dan sama sekali tidak merasa bosan. 

Alhamdulillah..


Chandra


Amigos

Sebuah sisi lain yang jarang diketahui dari bekerja di segitiga emas adalah kebiasaan makan siangnya. Dulu sebelum disini saya pikir orang-orang yang bekerja di kawasan ini lunch-nya di kalau tidak di kafe ya di mall. Nyatanya, sebagian besar pekerja tidak melakukan itu. Justru spot paling ramai di jam istirahat siang jauh dari kesan blink-blink yang banyak diduga orang.

Spot paling ramai itu ada di belakang deretan gedung-gedung Sudirman Thamrin Kuningan, kawasan kampung kota dimana banyak buka warung-warung dan pedagang kaki lima. Disanalah epicentrum pekerja yang menghabiskan waktu istirahat sambil makan siang.

Namanya juga kampung kota, tempatnya memang tidak rapi apalagi nyaman. Tidak heran sebutan prokem-nya tempat makan seperti ini adalah Amigos alias Agak Minggir Got Sedikit. Ada beberapa alasan warung-warung ini ramai didatangi.

 
Pertama tentu saja karena murah. Dengan uang 15-25 ribu saja kita sudah bisa kenyang, bandingkan dengan lunch di tempat fancy yang bisa sampai 100 ribu sekali duduk. Memang beda di sisi instagramable-nya sih, tapi kalau menyangkut rutinitas harian ya motif ekonomi lebih penting. Makan mahal sesekali, hari lain ya ke belakang gedung. Faktanya, beberapa makanan amigos ini genuinely enak, bukan cuma asal jualan.

Kedua, bisa ngudud. Saya bukan perokok, tapi biasanya kalau makan di belakang kantor nongkrongnya jadi lama karena beberapa teman sebat atau nge-vape dulu. Setelah beberapa jam di ruangan ber-AC, orang yang terbiasa merokok biasanya craving tempat terbuka seperti ini. Saya juga beberapa kali jumpa pegawai level bos (yang gak masalah dengan harga) memilih makan di amigos karena bisa ngrokok.


Ketiga karena dekat, tidak perlu pesen ojek online untuk menuju lokasi, dan tidak menghabiskan waktu di jalan. Beberapa kantor punya waktu istirahat yang ketat jadi masalah jarak ini jadi penting. Kalaupun tidak nyaman makan di tempat bisa dibungkus lalu makan di dalam gedung. Simpel, cepet, nyaris tanpa nunggu.

Keempat, variasi makanannya sangat banyak. Warung standar makan siang seperti masakan padang, warteg, dan warung nasi asgar jelas ada. Gerobak mie ayam, bakso malang, siomay batagor, ketoprak, gado-gado, soto mie bogor, sampai sate ada. Cemilan tahu bulat, cimol, kentang goreng, pukis, gorengan, dan berbagai jenis es ada. Ayam bebek goreng dengan macam-macam varian sambalnya juga tersedia. Selain itu biasanya tidak jauh dari sana berdiri Indomaret, Alfamart, dan Circle K kalau perlu sekalian beli sesuatu.



Pandemi membuat warung-warung belakang gedung berkurang pendapatannya karena berkurangnya jumlah orang yang berangkat kerja. Tapi saya cukup yakin komunitas ini akan tetap ada. Sejak awal bekerja disini saya tahu bahwa istirahat siang di belakang kantor adalah opsi paling make sense. Selain alasan-alasan di atas, warung amigos memberi ruang bagi pekerja untuk berkoneksi secara bebas dan non formal antara satu dengan yang lainnya. Obrolan di warung sambil ngopi lebih berbahaya daripada di dalam ruangan kantor.


Chandra