Menyongsong Generasi Hybrid 2018


Walaupun tidak banyak di-highlight oleh media massa, tapi tahun lalu perubahan peraturan mengenai mobil hybrid telah diketok palu. Selama ini mobil hybrid belum begitu populer di Indonesia karena harganya yang mahal. Akibatnya antusiasme konsumen tidak begitu tinggi sehingga ATPM juga malas memasukkan mobil jenis ini ke Indonesia. Mengapa mahal ? Jawabannya adalah karena pajak.

Mobil hybrid adalah mobil yang berada diantara mobil bermesin bensin/diesel (konvensional) dengan mobil listrik. Jadi mobil-mobil ini menggunakan dua mesin sekaligus, yaitu konvensional dan listrik. Dulu, peraturan di Indonesia mengatakan bahwa mobil hybrid dihitung memiliki dua buah mesin sehingga pajaknya melambung. Namun beruntung saat ini peraturan sudah diubah dimana mesin listrik tidak lagi dianggap sebagai mesin tambahan jadi pajaknya setara dengan mobil mesin konvensional.

Kebijakan ini memberikan angin segar bagi produsen-produsen mobil terutama pabrikan Jepang. Mereka melihat ada peluang di pasar mobil hybrid karena kesadaran yang mulai meningkat di masyarakat perkotaan Indonesia soal polusi dan lingkungan. Sementara itu, mengingat mayoritas pasokan listrik Indonesia masih dari bahan fosil, menjual mobil full listrik di sini bukanlah ide yang sempurna.

Sistem mobil listrik bermacam-macam walaupun secara umum yang masuk kategori ini adalah mobil bermesin ganda yang tadi sudah dijelaskan. Tapi secara konfigurasi ada beberapa jenis, ada yang bisa di-charge menggunakan listrik rumah ada yang tidak, ada yang mesin bensin dan listrik bekerja sama namun ada juga yang dirangkai seri seperti Nissan Note e-Power dimana mesin bensin hanya mengisi baterai, lalu baterai lah yang menggerakkan motor listrik.

Tahun 2018 ini bisa jadi tahun dimulainya era mobil hybrid di Indonesia karena kemungkinan akan ada banyak mobil hybrid yang masuk. Kita akan bahas beberapa diantaranya :


1. Nissan Note e-Power

Pada tahun 2018 ini Nissan Note e-Power kemungkinan akan benar-benar masuk ke Indonesia karena unitnya sudah mulai diuji di sini. Yang mengejutkan dari mobil ini adalah pada tahun 2017 lalu Nissan Note menjadi mobil paling laris di Jepang, mengalahkan Toyota Prius. Sebagai mobil hybrid, tentu dia sangat efisien. Klaim dari pabrikannya, mobil ini bisa mencatatkan konsumsi bbm sebesar 37 km/liter, setara dengan motor bebek 125 cc wkwk. Mobil ini dulu basisnya dari Grand Livina, jadi harganya mungkin tidak beda jauh, kemungkinan mobil ini akan dijual di harga kurang dari 300 juta.

Nissan Note e-Power   |   image : carmudi


2. Nissan X-Trail Facelift

Masih dari Nissan, dari baca-baca beberapa sumber kabarnya X-Trail hybrid akan masuk ke Indonesia sekalian melakukan facelift untuk menyaingi Honda CRV. Sebenarnya X-Train versi hybrid sudah ada sebelumnya, namun harganya mahal karena alasan peraturan pajak itu tadi. Tahun ini kemungkinan masuk model facelift-nya yang bermesin hybrid dengan harga lebih murah.

Nissan X-Trail Hybrid   |   image : Nissan


3. Honda HR-V Facelift

Honda HR-V sudah menjamur di jalanan Indonesia tapi tahun ini kemungkinan akan masuk versi faceliftnya. HR-V baru akan berubah dari sisi desain maupun performa. Secara desain mobil ini akan lebih dinamis untuk mengimbangi Toyota C-HR. Lebih jauh, performa mobil ini akan meningkat karena mesin 1.8 CVT yang selama ini dipakai akan digantikan mesin hybrid dengan transmisi dual clutch yang lebih powerful.

HR-V / Vezel Facelift   |   image : kabaroto


4. Toyota C-HR

Ini adalah mobil yang akan segera masuk ke pasar Indonesia. Walapun belum tentu yang masuk versi hybrid karena mobil ini punya beberapa varian mesin yaitu 2000 cc bensin, 1200 cc turbo, dan 1800 cc hybrid. Semoga saja versi hybrid termasuk yang dijual di Indonesia untuk memanaskan persaingan di segmen ini.

Toyota C-HR   |   image : Autonetmagz


5. Toyota Sienta Hybrid

Saya lupa lihat dimana, tapi ada yang pernah upload foto Sienta hybrid sedang dites di jalanan Jakarta. Biasanya tes semacam ini adalah tanda bahwa mobil akan segera bisa dipesan oleh konsumen. Kita tunggu saja.

Toyota Sienta versi Hybrid   |   image : otonity

6. Toyota Prius

Nah ini adalah mobil yang juga laris di Jepang. Mobil ini kemungkinan akan masuk lagi ke Indonesia setelah perubahan regulasi pajak tadi. Prius sangat menggoda secara desain karena berbeda dengan Toyota-Toyota lainnya. Prius adalah mobil pertama yang menggunakan platform Toyota New Global Architecture (TNGA), platform yang akan digunakan oleh Avanza baru yang bocoran desainnya sangat keren.

Toyota Prius   |    image : Carmudi


Beberapa contoh diatas adalah mobil-mobil hybrid yang kemungkinan akan masuk ke Indonesia pada 2018. Tingkat kemungkinannya beda-beda ya, karena ada yang sudah dites di jalanan, ada yang sampai pada taraf dipamerkan, dan ada yang masih belum pasti varian mesin apa yang masuk. Kalaupun masuk bisa jadi ada fitur yang berbeda antara yang dijual di Indonesia dengan yang dijual di Jepang atau Eropa. Biasanya ini karena peraturan keselamatan kita belum seketat mereka dan juga untuk menghemat biaya produksi.

Atas nama awareness akan kelestarian lingkungan dan pengendalian polusi, saya sih berharap 10 atau 15 tahun lagi hybrid adalah trademark yang bergengsi, bukan lagi alternatif pilihan biasa untuk orang yang peduli lingkungan. Semoga mobil hybrid menjadi simbol kemapanan dan gaya hidup di Indonesia sehingga banyak orang bergeser dari mobil mesin konvensional ke mobil hybrid.


Chandra, 20-03-2018

*diolah dari berbagai sumber


Sepertiga Hidup


Selasa kemarin saya mendapat kesempatan mengambil libur satu hari setelah hari sabtu dan minggunya lembur untuk menyiapkan acara kunjungan Kepala Staf Angkatan Darat. Saya nggak punya agenda khusus atau jani, tapi hari itu sudah saya niatkan untuk main ke kampus dan say hi pada sebanyak mungkin orang. Sejak bekerja saya jadi skip beberapa agenda seperti sidang teman, acara kumpul-kumpul, dll.

Tapi salah satu yang sangat ingin saya temui adalah dosen pembimbing TA kemarin. Beliau termasuk dosen yang gampang ditemui asal tidak sedang di luar kota. Jadi tanpa bikin janji pun bisa ditemui, cukup memastikan beliau ada di kampus saja. Padahal siapa saya, mahasiswa bukan, udah nggak bayar SPP, beberapa bulan ngilang, dan nggak janjian dulu hahaha.

Saya nggak sendiri kemarin, melainkan bersama seorang teman yang belum lama sidang dan akan wisuda April nanti InsyaAllah. Jadi obrolannya nggak jauh soal "mau apa setelah ini ?".

Ada sebuah pesan dari beliau yang sangat masuk untuk saya. Menurut beliau sebagai fresh graduate kita harus tahu apa yang kita kejar dalam karir. Bekerja 8 jam sehari bukanlah hal yang kecil, itu adalah sepertiga hidup kita, sepertiga men, it's a big deal. Jangan sampai kita tidak mendapat sesuatu yang signifikan dalam kesempatan itu. Delapan jam di tempat yang tidak tepat adalah sebuah kerugian.

Beliau mencontohkan, jangan sampai dalam ikatan selama 8 jam itu secara finansial kita tidak dibayar dengan baik, tidak menjadi lebih ahli dalam bidang yang dikerjakan, atau secara sosial tidak berkembang karena tidak sesuai dengan lingkungannya. Kalau kita memutuskan untuk bekerja, pastikan kita mendapat setidaknya salah satu dari itu. Kalau tidak, sia-sia lah waktumu.

Beliau cukup senang ketika tahu bahwa walaupun saya bekerja 8 jam sehari tapi punya fleksibilitas untuk mengatur waktu masuk dan pulang. Sebagai anak muda yang masih semangat mencoba banyak hal baru kondisi itu sangat mendukung.

Kalau di-zoom out, bekerja hanyalah salah satu dari beberapa pilihan selepas kuliah. Boleh saja kamu mau langsung sekolah lagi, membuka bisnis, atau menikah. Banyak pertimbangan di dalamnya dan sebenarnya kita tidak perlu meniru orang lain karena setiap orang punya alasannya masing-masing yang belum tentu dibuka. Kamu dan saya juga punya itu.

Ada satu teman saya yang begitu lulus ingin sesegera mungkin bekerja. Tidak soal kerja dimana. Itu karena dia menjadi tulang punggung keluarga membiayai ibu dan adiknya. Ketika belum tahu kondisinya saya termasuk yang menyayangkan keputusannya, tapi setelah tahu pandangan saya berubah.

Katanya rata-rata orang baru benar-benar matang di sekitar usia 40 tahun. Artinya kalau sekarang kita berada di angka 20-an masih banyak persimpangan yang harus dilewati, namun di sisi lain masih banyak pula kesempatan untuk belajar, dimanapun.

Jadi, dimanapun kita berada belajarlah, tapi tetap buka mata pada peluang-peluang baru di depan. Pilih pintumu.



gambar : pixabay









NTMS : SIklus


Saya baru mikir, konsekuensi logis dari kurangnya amal dan banyaknya maksiat adalah rasa tidak pantas mendapat 'pertolongan tidak maksud akal' dari Allah. Akibatnya kita jadi mudah putus asa, sulit melihat kemungkinan baik, dan rentan stres. Padahal harusnya tidak merasa begitu.

Kita tahu kok sebenarnya, kita bisa merasakan ada kalanya iman turun dan merasa jauh dari Allah. Ketika waktu habis untuk itu-itu saja, tidak menjadi lebih baik tiap harinya, pikiran jadi jenuh. Kalau sudah begini, cenderungnya kita bergeser ke arah yang lebih jelek. Layaknya air mengalir ke tempat yang rendah. Butuh energi dari niat yang lebih kuat untuk menggerakkan diri ke arah yang lebih baik.

Akhirnya terbentuklah lingkaran itu. Dimulai dengan amalan yang kurang, maksiat nambah, hati jadi kalut dan pikiran tidak jernih. Lalu merasa diri kotor dan kurang berhak mendapat pertolongan. Masalah yang tak seberapa cukup untuk menjadikan kita stres dan putus asa. Tanpa keinginan untuk berubah, pelampiasannya bisa salah tempat. Mulai lagi siklusnya.

Butuh pemantik untuk memutar lingkaran itu ke arah berlawanan. Kalau bingung mulai darimana, mungkin dengan bangun lebih pagi esok hari.

Intinya, jangan berputus asa atas rahmat Allah.



gambar : pixabay

Film : Jamaica We Have A Bobsled Team



Judul Film : Cool Runnings
Tahun : 1993
Sutradare : Jon Turteltaub
Aktor : Leon Robinson, John Candy, Doug E. Doug, Malik Yoda, Rawle D. Lewis, etc

Enough people say they know they can't believe. Jamaica we have a bobsled team. Jamaica we have a bobsled team.
Ada beberapa hal yang membuat saya suka menonton tayangan olimpiade. Pertama, ini adalah event yang mempertandingkan banyak cabang olahraga dalam satu tempat dan waktu. Dua, pesertanya datang dari seluruh penjuru dunia. Ketiga, Olimpiade memiliki sejarah penjang dan banyak cerita di balik penyelenggaraannya. Tidak terkecuali pada Olimpiade Calgary 1988 saat empat orang Jamaica yang sama sekali belum pernah melihat salju mengajukan diri sebagai peserta cabang olahraga Bobsleigh (Bobsled) di Winter Olympics.

Bicara soal Olimpiade, di Indonesia Olimpiade Musim Panas jauh lebih populer dibandingkan Olimpiade Musim Dingin. Bahkan sebutan "Olimpiade" disini otomatis diasosiasikan dengan Olimpiade Musim Panas. Maklum, Indonesia sejauh ini hanya mengikuti Summer Olympics saja, Winter tidak. Summer dan Winter Olympics sama-sama diadakan 4 tahun sekali, berganti-gantian tiap dua tahun.

Lalu, Bobsled adalah salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Winter Olympics. Mau tahu seperti apa bobsled ? silakan YouTube aja ya hehehe

Film Cool Runnings adalah film yang berdasarkan kisah nyata pemuda-pemuda Jamaica ini dalam perjalanannya menuju Olimpiade Calgary 1988. Sebagai satu-satunya peserta dari negara Tropis, jelas mereka menjadi underdog. Tapi justru spirit perjuangan mereka yang menjadi nyawa di film ini. Yah, walaupun mereka tidak dapat medali sih.

Cool Runnings diambil dari nama kereta yang mereka gunakan pada kejuaraan itu. Kereta yang walaupun tidak mengantarkan mereka ke atas podium tetapi telah menjadikan mereka disambut sebagai pahlawan ketika kembali ke negaranya. Jamaica punya reputasi dalam cabang olahraga atletik Olimpiade Musim Panas bahkan sampai saat ini, siapa tidak kenal Usain Bolt, manusia tercepat di dunia ? Tapi ketika Jamaica mengirimkan tim Bobslednya, tidak ada lain orang-orang ini benar-benar pantas disebut pendobrak.

Film ini sangat layak tonton sebagai penumbuh inspirasi yang sarat humor. Serius, ini film bersemangat tapi lucu. Tapi karena ini buatan tahun 1993 (25 tahun yang lalu bro), tidak perlu mengharapkan kualitas visual yang sebagus film-film sekarang, apalagi cuma nonton di LK21 wkwkw...

Olimpiade dan event olahraga di seluruh dunia punya banyak cerita menarik, misalnya Denmark Euro 1992, andai lebih banyak yang difilmkan pasti akan jadi pelajaran bagi atlet-atlet masa depan khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya.

Review film kurang lengkap tanpa quote :

Feel the rhythm! Feel the rhyme! Get on up, it's bobsled time! Cool Runnings - Sanka

Jamaica bukan negara pertama yang mengirimkan atletnya ke winter olympic (yang pertama adalah Filipina di Sapporo 1972). Tim Bobsleigh mereka juga belum pernah meraih medali walaupun cukup rutin mengikuti event ini. Tapi kisah Cool Runnings telah membangkitkan spirit negara-negara 'hangat' untuk mengikuti Olimpiade Musim Dingin. Sampai sekarang tercatat sudah 37 negara tropis yang mengikuti ajang ini. Yang terbaru, di Pyeongchang 2018 Singapura dan Malaysia ikut serta. Indonesia bagaimana ?


Chandra - Maret 2018


gambar : YouTube 

Perpanjang SIM Luar Daerah, Bisa, Tapi ?


Kali ini saya mau berbagi pengalaman soal mengurus perpanjangan SIM di luar daerah. Kalau domisili sama dengan KTP dan SIM sebelumnya sih simpel, tinggal datang ke Polres, SIM Outlet, atau SIM keliling pasti dilayani. Tapi bagaimana kalau tinggal di luar daerah ? Seperti saya yang KTP Bantul, D.I. Yogyakarta tapi tinggal di Bandung. Lebih lagi sekarang perpanjang SIM nggak boleh telat barang sehari. Telat sehari saja artinya harus pengajuan SIM baru.

Saya jelaskan dulu ya bahwa kondisinya saya pemegang KTP luar kota (Bantul) dan ingin memperpanjang SIM A di Bandung. Jadi mungkin bisa ada perbedaan minor dengan di daerah lain, misal biaya cek kesehatan atau mekanisme antrian. Kalau syarat umum sih sama harusnya se-Indonesia.

Oke, kita mulai dengan syarat-syarat yang diperlukan untuk memperpanjang SIM A dan C (SIM Keliling hanya melayani perpanjangan SIM A dan C) :
1. Fotokopi KTP (KTP asli dibawa saja)
2. SIM asli yang akan diperpanjang, A dan/atau C
3. Surat keterangan dokter (di Polres, SIM Outlet, atau SIM keliling ada tempat pemeriksaannya).
4. Uang

Berapa biaya/uang yang harus disiapkan ? Kalau saya di Bandung, perpanjangan SIM A : 130.000, perpanjangan SIM C : 125.000, cek kesehatan : 40.000. Karena saya memperpanjang SIM A saja maka biayanya 170.000.

Masuk ke cerita proses perpanjangan SIM-nya ya. Hari Sabtu pagi saya pergi ke SIM Corner BTC Pasteur. Letaknya di dekat parkiran motor dan mobil. Saya langsung menuju ke bagian pemeriksaan kesehatan. Disitu saya baru tahu kalau SIM Corner hanya menerima perpanjangan untuk yang ber-KTP Kota Bandung, sementara yang dari luar tidak bisa diproses. Saya (lebih tepatnya kami, karena saya mengurus berdua dengan teman) diminta untuk ke SIM keliling di CFD Dago Minggu paginya. Okelah, tapi karena terlanjur kesana saya tetap cek kesehatan, biar nanti gak perlu cek lagi.

Karena belum puas, kami coba ke Polrestabes Bandung di Jalan Merdeka, tapi ternyata di sana juga tidak melayani KTP luar daerah. Kami diminta ke SIM keliling CFD Dago (sama seperti yang tadi) atau kalau mau hari itu juga bisa coba ke SIM keliling yang hari itu ada di daerah Burangrang. Karena tidak terlalu jauh dari Polrestabes kami memutuskan kesana, sayangnya waktu kami sampai formulir sudah habis. Akhirnya kami memutuskan pulang.

Minggu paginya kami ke CFD Dago, mendatangi SIM keliling. Mobil SIM keliling mangkal di sekitar moneychanger Dolarindo, Kartika Sari ke bawah dikit. Kami datang jam 6 pagi agak tidak kehabisan formulir. Tapi waktu itu bahkan pendaftaran belum buka. Kami siapkan syarat-syaratnya dulu. 

Karena hari sebelumnya sudah cek kesehatan, kami tidak perlu antri pemeriksaan lagi. Ternyata ini sangat menguntungkan karena begitu loket dibuka kami bisa langsung memasukkan berkas, sementara kebanyakan masih antri cek kesehatan. Saya mungkin urutan 6 atau 7. Sebagai catatan, tadi jam 7.30 formulir sudah habis, jadi memang harus datang pagi-pagi.

Setelah memasukkan berkas-berkas saya menunggu dipanggil. Ini agak lama karena datanya harus diinput dulu, mungkin menunggu sekitar 30 menit. Setelah dipanggil saya merapat ke loket dan membayar biaya perpanjangan SIM A, 130.000. Setelah itu menunggu sebentar, mungkin sekitar 10 menit untuk kemudian foto. Selesai foto, kami menunggu lagi cukup lama, 45 menit mungkin, untuk mengambil SIM yang sudah jadi. 

Secara keseluruhan saya datang jam 6 pagi dan pulang jam 8.30. Yaa 2.5 jam untuk keperluan 5 tahunan oke lah. Apalagi di CFD juga banyak tontonan. Kondisi di SIM keliling juga kondusif, tidak ada antrian yang chaos atau saling serobot. Kurangnya hanya kursi yang disediakan untuk antrian kurang, sehingga harus mencari tempat sendiri.

Begitulah cerita pengalaman saya memperpanjang SIM A di luar kota asal. Agak sedikit rumit karena harus bolak-balik, Semoga informasi ini bermanfaat, silakan dishare kalau ada yang membutuhkan, dan kalau ada pertanyaan silakan taruh di comment. Terima kasih :)

Salam,

Blackberry Aurora, BB Android Pertama di Indonesia



Seterpuruk-terpuruknya BB beberapa tahun terakhir, Blackberry tetap saja menjadi salah satu brand yang reputable. Setelah beberapa tahun tenggelam, tahun 2017 Blackberry mencoba comeback. Strategi yang diambil tentu dengan mengadopsi sistem operasi Android, langkah yang telat diambil karena dulu terkesan terlalu gengsi untuk berpindah dari OS BB ke Android.

Salah satu varian middle class Blackberry Android sekaligus yang pertama masuk Indonesia adalah Blackberry Aurora. Ponsel yang dirilis pada Maret 2017 ini dibekali RAM 4 GB dan memori internal 32 GB plus microSD slot sampai 256 GB serta OS Android 7.0 Nougat dari sananya. Sayangnya prosesor yang dibawa masih Snapdragon 425 yang notabene sebuah prosesor entry level.

karena masih langka, belum banyak tempered glass yang proper, tapi saya pasang aja biar gak kotor layarnya
warna depan hitam semua, tapi warna belakang ada pilihan : hitam, putih, gold

Pada awal kemunculannya, BB Aurora menerima banyak kritik karena dianggap terlalu mahal. Setahun yang lalu ponsel ini dibanderol sekitar 3,4 atau 3,5 juta. Banyak yang bilang BB terlalu ambisius, ingin kembali merebut pasar Indonesia dengan menciptakan citra 'mahal', strategi yang salah katanya.

Mungkin petinggi Blackberry mendengar keluhan itu dan mengevaluasi lagi harga BB Aurora. Harga ponsel ini turun drastis menjadi 2,6-2,7jt bahkan kini di kisaran 2,3-2,4. Saya sendiri ambil HP ini di harga 2,499k, sepaket dengan smart flipcase original Blackberry. Flipcase-nya bagus, bahannya soft touch halus, pembuatannya rapi, dan karena ini bawaan jadi cocok dengan settingan screensaver. Setiap ditutup, ponsel langsung masuk screensaver dengan tampilan jam dan badge notifikasi. Grip-nya sangat enak baik dengan atau tanpa case. Walaupun bahan casingnya masih plastik, tapi sama sekali nggak tampak murahan.

Harga awal dilepas 3.5, sekarang tinggal 2.4 brooo, gimana gak worth it gitu!!

Walaupun kelasnya middle-end, tapi tampilan ponsel ini sangat appealing. Thanks to layarnya yang 5,5inch punya warna hitam pekat sewarna bezel ketika dalam posisi terkunci, kesannya jadi seperti full view display. Layarnya juga sudah curved 2.5D dan dilapisi Gorilla Glass, tampak lebih mewah. Sayangnya karena masih anti mainstream, susah untuk cari aksesoris macam case atau tempered glass. Kalaupun ada masih belum proper karena meninggalkan bubble di sepanjang tepi layar. Tapi ya biar nggak kotor dan lebih terlindungi ya sementara dipakai dulu.

Hal yang keren dari ponsel ini adalah tetap dipertahankannya beberapa ciri khas Blackberry mulai dari LED Notification, Hub, swipe shortcut, dan DTEK. Kalau masih ingat, Hub adalah aplikasi yang menyatukan berbagai jenis pesan mulai SMS, email, telepon masuk, dll. Swipe shortcut juga sangat identik dengan BB, yaitu fitur untuk membuka aplikasi tertentu dengan cepat cukup dengan men-swipe home-button di layar. Oh ya, home dan back button ditaruh di layar ya karena tidak ada apa-apa di bawah layar kecuali logo dan tulisan Blackberry. Terakhir, DTEK berkaitan dengan keamanan. Nostalgic ni hape..

Fitur-fitur lain di ponsel ini diantaranya kamera 13MP/8MP, USB OTG, Bluetooth 4.0, layar IPS LCD, Dual Sim (BB dual sim pertama nih), baterai Li-ion 3000 mAh, dan fitur-fitur standar smartphone lain.

Sayangnya kamera BB Aurora bisa dibilang sangat pas-pasan, apalagi kamera depannya. Banyak HP lebih murah yang kameranya lebih bagus. Speaker ponsel ini juga cukup saja, nggak jelek tapi juga nggak bagus-bagus amat. Yaa memang jati diri Blackberry bukan hp untuk selfie atau youtube-an, ini ponsel bisnis. Terasa banget fitur-fiturnya banyak yang mengarah ke penggunaan bisnis.

hasil kamera outdoor
hasil kamera indoor


Kalau lihat review Aurora yang dibuat setahun yang lalu ketika ponsel ini keluar pasti kebanyakan mengeluhkan harganya yang kemahalan. Tapi setelah turun di kisaran 2,5 jt ke bawah rasanya ponsel ini jadi sangat menggiurkan.

Buat kamu kamu yang lagi cari hp baru dengan budget di bawah 3 jt, ini adalah salah satu pilihan yang tepat. Dibandingkan kompetitor di kisaran harga itu fiturnya cukup lengkap dan yang pasti anti mainstream.

Serius lebih cantik kalau dilihat langsung daripada di foto

Sekian dan terima kasih sudah membaca. Btw, ada yang masih pakai BBM gak ya ?

Chandra


sumber gambar :
pinterest.com (foto 1)
beritateknologi.com (foto 4)
sisanya dokumentasi pribadi...

Accelerate


Obyek yang diam akan tetap diam dan obyek yang bergerak akan bergerak dengan kecepatan konstan sampai ada gaya yang mengenainya
Flowing nicely dari hari ke hari bagus untuk jangka pendek tapi tidak untuk jangka panjang. Kita perlu tetap sehat, ceria, dan kalau bisa awet muda dengan hari-hari yang minim tekanan serta malam yang damai. Tapi kalau begitu terus, kapan akselerasinya ? Karena percepatan bisa lebih penting dari kecepatan.

Saya menemukan manfaat baru dari punya blog pribadi dan rutin mengisinya seperti ini. Membuka-buka tulisan lama memang kadang bikin malu sendiri. "Wew dulu kok bisa nulis begini yak, so alay". Tapi di sisi lain blog ini mencatat fluktuasi kecepatan dan percepatanku. Kalau kamu punya banyak waktu luang (dan kepo), jelajahilah blog ini dan kamu akan menemukan naik turunnya excitement saya layaknya lingkaran tahun pada batang pohon.

Blog ini di-istiqomah-i sejak 2 tahun yang lalu. Belum lama-lama amat memang, tapi itulah masa dimana saya menemukan inspirasi untuk menseriusi ini. Itu peak yang pertama tercatat. Seperti hal-hal lainnya, seiring berjalannya waktu interest berkurang dan melandai sampai muncul inspirasi berikutnya.

Naik, turun, naik, turun lagi. Flashback membuatku sadar bahwa ada beberapa momen yang sangat pantas disyukuri karena itulah momen-momen booster yang membuatku belajar. Jadi ingin berterima kasih pada orang-orang yang terlibat di dalamnya.

Tapi kini kok kayaknya udah lama kering inspirasi. Mungkin aku kurang bergaul atau terjebak rutinitas. Let's accelerate

The more forces, the more accelerations


gambar : SBS