Kotak-Kotak Lampu Merah

September 21, 2025 Chandra Nurohman 0 Comments

Saya dulu penasaran dengan kotak-kotak yang ada di depan lampu merah ini. Ketika aspalnya sedang kering terlihat permukaan jalannya seperti diiris. Awalnya saya pikir ini adalah bagian dari proyek galian, mungkin bukaan supaya mudah mengakses sesuatu di bawahnya seperti kabel atau pipa. Tapi saya perhatikan kok ada banyak sekali hampir di setiap traffic light, bentuknya seragam, dan rapi.






Di sisi yang lain, saat mulai menyetir saya menangkap indikasi bahwa lampu lalu lintas di sini bekerja secara adaptif. Saat berkendara larut malam atau pagi hari ketika jalan masih sepi, saya sering mendapat lampu hijau berturut-turut. Bahkan kadang meskipun saat approach masih merah, beberapa meter menjelang persimpangan tiba-tiba lampu berubah jadi hijau semua seolah tahu ada yang datang. Awalnya saya pikir ini kebetulan belaka. Tapi setelah terjadi berulang kali saya yakin ada sistem yang bekerja. Saya coba cari barangkali ada kamera yang melihat dari mana mobil datang atau bagian mana yang antrenya sudah panjang sehingga komputernya dapat mengatur mana yang harus dikasih hijau. Tapi kamera itu tidak saya temukan.

Akhirnya saya menyadari bahwa dua hal di atas berhubungan. Cara sistem traffic light mengetahui adanya kendaraan adalah dengan alat yang ditanam menjadi kotak-kotak tadi. Saya baru tahu yang namanya inductive loop. Jadi di permukaan jalan itu ditanam sebuah rangkaian yang menghasilkan medan induksi. Ketika ada obyek di atasnya berupa kendaraan, medan induksi ini akan terganggu dan gejala ini ditangkap oleh sensor. Dengan begitu secara akurat, reliable, dan tidak perlu banyak maintenance sistem tahu di mana ada kendaraan. Sistem ini tampak jauh lebih sederhana dan robust daripada kamera dengan image processing.

Gambar di bawah adalah ilustrasi komponen inductive loop. Sumbernya dari karya ilmiah berikut: Researchgate

Setelah tahu cara kerjanya, saya menyadari bahwa keberadaan kotak-kotak ini lebih banyak dari yang saya kira sebelumnya. Semakin besar dan rumit persimpangannya, biasanya semakin banyak pula kotaknya. Di sebagian traffic light kotaknya memanjang ke belakang, saya duga ini untuk mengetahui berapa banyak kendaraan yang antre. Kadang di highway juga ada, kemungkinan untuk menghitung jumlah kendaraan yang lewat. Frekuensi gangguan medan induksi = debit kendaraan, simpel dan akurat. Inductive loop juga bisa dipakai untuk mengetahui panjang kendaraan dan sebagai sensor kecepatan.

Teknologi ini efektif digunakan di tempat yang mayoritas pengguna jalannya adalah kendaraan roda empat atau lebih. Dengan begitu disrupsinya lebih bisa diprediksi dan tidak terlalu random. Meski begitu tidak jarang jalur sepeda juga dipasang sistem ini. Memadukan informasi dari jalur utama, lijn bus, jalur sepeda, dan pelican crossing untuk pedestrian, inductive loop mengambil keputusan mana yang dikasih jalan duluan.


Sistem ini menjadikan pengendara tidak banyak membuang waktu menunggu lampu merah berganti hijau. Prinsipnya kalau sudah aman untuk jalan silakan jalan. Bahkan jika memang tidak ada kendaraan yang menunggu di salah satu sisi, tidak perlu memberi giliran hijau untuk sisi tersebut. Lampu lalu lintas yang berdekatan juga jadi bisa diprogram sehingga kalau dapat hijau di lampu pertama, lampu kedua dan seterusnya juga akan hijau untuk meminimalkan stop and go. Berkendara jadi lebih efisien dan intuitif.

Karena sistemnya adaptif, lampu lalu lintas tidak lagi perlu dilengkapi papan LED hitung mundur.  Rotasi giliran jalan pun tidak tentu, tidak melulu counter-clockwise misalnya. Walaupun di sisi lain ini menuntut driver untuk selalu siap jalan, apalagi dengan kebiasaan menyetir orang sini yang kalau hijau harus maju sesegera mungkin, kalau perlu saat berhenti siap di gigi satu. 


Karena sistemnya tahu ada berapa kendaraan yang antre, lampu hijau biasanya hanya akan diberikan secukupnya sampai antrean habis, tanpa menunggu ada kendaraan lain datang (kecuali di perempatan besar yang mestinya ada durasi minimal). Jadi kalau kita berada di posisi paling belakang, sebelum melewati garis kadang lampu sudah berubah jadi kuning (karena sesegera mungkin di-merah-kan, biar yang lain bisa segera jalan, eficiency). Was-was juga jika dapat lampu kuning seperti ini karena takut tiba-tiba jadi merah sebelum kita selesai lewat.


Untuk membayangkan seberapa ekstensif teknologi ini diterapkan, semua foto di atas kecuali satu yang terakhir, saya ambil hanya dari satu lokasi. Sistem inductive loop ini adalah satu dari banyak teknologi yang ada di jalan raya. Pada akhirnya tujuan utamanya adalah memaksimalkan flow dengan tetap menjaga keselamatan. Teknologi seperti ini membantu mengurangi hambatan sehingga waktu tempuh bisa cepat tanpa perlu ngebut. 

Chandra

0 comments: