Sate Semoga Berkah

Ada satu warung sate yang stands-out di Jakarta. Yaa oke lokasi sebenarnya di Ciputat, tepatnya ada di depan RS Hermina. Menurut saya ini sate paling enak yang pernah saya makan, pun dibandingkan dengan yang di Jogja dan Bandung. Namanya Sate Bang Acong, asli Madura.

Saya tahu tempat ini dari salah satu video YouTube-nya Habib Husein Ja'far. Infonya beliau langganan warung Bang Acong sejak jaman kuliah, lokasinya memang dekat dengan UIN Jakarta. Warungnya tidak terlalu besar, hanya ada beberapa meja kursi di dalamnya. Di dinding terpampang beberapa foto Kyai, sepertinya Bang Acong ini sangat menjunjung tinggi para ulama dan habib. Gerobaknya penuh dan bakarannya tidak pernah nganggur, ketahuan banyak pelanggannya.


Meskipun rame dan enak, harganya masih standar. Satu porsi sate ayam plus satu porsi sate kambing dihargai 60 ribu sudah termasuk lontongnya. Itu juga masih bonus kuah sop yang hangat. Saya baru saja beli dan tidak bisa tidak sangat ingin menulis ini sebagai penghargaan. Kalau google review bisa kasih bintang lebih dari 5 akan saya kasih lebih. Sate Bang Acong masuk tier teratas kuliner saya bersama Mieayam Om Karman dan fire chicken Richeese Factory.

Pastikan nonton ini:

Thanks,
Chandra

Pertemuan Pertama

Foto ini saya ambil tadi pagi saat kesasar sampai Kidzania PP, padahal niatnya ke Ritz-Carlton untuk sebuah seminar. Samar-samar saya masih ingat lift dan lorong menuju Kidzania ini walaupun sudah lama sekali.
Saat SMP dulu saya sempat 'sekolah' sebentar di salah satu sekolah swasta di Jakarta Selatan. Tidak benar-benar sekolah karena setengah agendanya jalan-jalan, salah satunya ya ke Kidzania ini. Tapi masih cukup mengalami karena ikut pelajaran, masuk jam 7 pagi bersama murid lainnya, bawa bekal dari rumah, dan karena host saya tinggal di Bekasi, merasakan berangkat sekolah sehabis subuh dan pulang saat malam. Luar biasa.

Hari pertama saya terlalu lambat siap-siap, padahal itu masih jam 5.15. Akibatnya kami harus naik taksi agar tidak telat sampai sekolah. Normalnya partner saya berangkat paling lambat jam 5.00 lalu naik bus. Hari berikutnya saya sudah tidak telat dan bisa naik bus. Ini bukan bus sekolah ya, melainkan bus umum yang dinaiki bersama para pekerja. Itu pertama kalinya saya merasakan commute di Jakarta. Malam harinya badan dan kaki luar biasa lelah karena setelah turun bus kami masih harus jalan kaki. Sebelum dewasa saya sudah menyimpulkan commute di Jakarta butuh fisik yang kuat. Yah kecuali kamu punya cukup privilege untuk tinggal di Residence 8.

Ada banyak yang memorable dari masa-masa pertukaran pelajar saat itu. Suatu hari saat pulang dari sekolah partner saya masuk ke minimarket untuk beli nori. Ternyata dia berniat membuat sushi roll. Karena itu kali pertama saya berhadapan dengan sushi, saya buka rollnya lalu makan seperti makan nasi biasa wkwk serius bingung saat itu. Host (orang tua partner) saya ini kerja di Hewlett-Packard, beliau memberi saya flashdisk HP custom yang sangat bagus kalau dibandingkan dengan Kingston 2 giga saya.

Banyak hal untuk pertama kalinya saya alami. Pertama kali naik TransJakarta, saat itu warnanya masih oren. Pertama kali nonton bioskop, 15 tahun kemudian baru saya tahu yang saya kunjungi dulu itu Djakarta Theater. Pertama kali naik pesawat, pertama kali ke Dufan, pertama kali minum 7up, dan lain sebagainya. Sebelum perpisahan ada agenda dinner beach view di Ancol, ternyata disponsori salah satu host yang pejabat. 

That's my first serious encounter dengan Jakarta. You can expect banyak hal yang kami rasakan sebagai murid smp dari Bantul yang dikumpulkan bersama anak-anak Alpust.

Thanks,
Chandra

Danau Abah Suradita

Saya mau mereview sebuah restoran taman yang weekend kemarin saya kunjungi. Sebenarnya tempat ini sudah cukup banyak direview di instagram, tapi karena tidak pandai membuat reels, saya akan buat dalam bentuk tulisan.

Ini dia Danau Abah Suradita, lokasinya di Cisauk, Kab Tangerang. Meski begitu, marketing online sering dengan gagah berani menyebutnya 'di BSD'. Yang menarik dari resto ini adalah selain tempat makan dia juga menyuguhkan ruang terbuka hijau dan danau, sehingga dianggap oase bagi masyarakat kota.

Awalnya saya menemukan tempat ini saat sedang mencari tempat makan yang cocok untuk keluarga. Pasalnya, bapak ibuk saya akan datang ke Jakarta dan mereka jauh lebih suka nuansa tradisional dan alam daripada mall dan restoran tengah kota. Review google untuk Danau Abah Suradita tidaklah cemerlang, hanya 3.8, tapi karena ada teman yang sudah kesana dan menurutnya masuk kriteria, saya memutuskan bolehlah dicoba. Langsung saja, berikut review-nya.

Scenery: 8
Danau Abah Suradita sebenarnya 50 persen leisure park dan 50 persen restoran. Jadi seberapa bagus pemandangannya juga jadi poin penting untuk dilihat. Terus terang tempatnya di atas ekspektasi saya. Saya tidak menyangka ada taman dan danau serapi ini di Cisauk. Kalau dibandingkan dengan destinasi wisata alam di Jogja atau Bali jelas kalah, tapi untuk di sekitar Jakarta ini pretty good. Kekurangannya adalah beberapa oknum pengunjung yang buang sampah di pinggir danau dan tidak dibersihkan, sangat merusak keindahan. Cisauk juga daerah dengan kualitas udara yang buruk saat ini, dan untuk sebuah destinasi outdoor ini mengganggu.

Makanan: 9
Surprisingly untuk standar 'makan di luar' sajian di Danau Abah enak. Menu andalannya ikan bakar dalam bambu yang berupa ikan patin dibungkus daun pisang bersama bumbu-bumbu lalu dimasukkan selongsong bambu dan dibakar. Di samping itu pilihan lauk lainnya banyak dengan berbagai sambal dan lalapan yang meriah. Cara pesannya dengan ambil lauk yang diinginkan kemudian akan digoreng atau dibakar oleh tim masaknya sesuai permintaan. Ada free sayur asem juga yang cukup segar. Kenyang dan no complaint.


Service: 8
Pelayanan adalah salah satu hal yang direview negatif oleh pengunjung sebelumnya. Banyak yang menulis bahwa pelayanannya lama. Saya menduga konsumen yang mengkritik ini datang di jam-jam ramai sehingga makanan lama disajikan. Tempatnya memang luas sehingga makan waktu untuk berjalan mengantar pesanan. Belum lagi sistem mencatat pesanannya dengan nama sehingga pelayannya harus manggil-manggil, dan di lokasi outdoor seluas itu cara ini bukanlah yang terbaik. Tapi untuk saya kemarin, karena datang di saat lengang, pelayanan OK dan nggak lama.

Akses & Parkir: 7.5
Untuk parkir tidak ada masalah, tempatnya luas dan gampang keluar masuk. Tapi akses jalan lain cerita. Walaupun bisa keluar tol BSD, tapi jalan dari pintu tol sampai komplek (danaunya ada di dalam komplek btw) semrawut dan macet karena sedang dibangun fly over stasiun Cisauk. Lalu setelah masuk komplek ada 2 pilihan jalan, yang satu via jalan utama komplek yang gronjal-gronjal, lalu ada jalan kedua yang meskipun lebih mulus tapi sempit.

Fasilitas: 8
Sore-sore lesehan di pinggir danau pakai beanbag sepertinya enak. Sayang beanbag-nya sudah kotor yang membuat mau duduk pun males. Jadi kami kemarin lebih pilih duduk di gazebo yang lebih terawat dan bersih. Untuk toilet dan mushola sangat layak, bahkan dari mushola bisa langsung lihat danau. Balik lagi karena tidak sedang ramai jadi fasilitas umum bisa lebih dinikmati.


Kesimpulannya, makan di Danau Abah Suradita menghadirkan pengalaman yang menyenangkan. Kalau mencari alternatif dolan non-mall di sekitar Jakarta ini bisa jadi salah satu pilihan terbaik. Tempatnya luas, cocok untuk keluarga atau kalau mau bikin acara.


Thanks,
Chandra

Salam Panah Hijau

Meskipun pergerakan Liverpool di bursa transfer musim ini seperti siput, tapi saya tetap bersemangat menyambut musim baru liga Inggris yang akan dimulai malam nanti, thanks to FPL. Saya tahu FPL sejak SMA dan sudah main sejak kuliah, itu membuat saya lebih serius mengikuti pertandingan dan info terkait liga Inggris. Kalau bukan karena FPL, untuk alasan apa lagi saya nonton pertandingan Brighton vs Crystal Palace.

Hampir sama seperti Wordle, FPL ini game yang egaliter. Semua orang punya start yang sama, tidak ada pay to win, semua orang bisa membuat liga sendiri untuk berkompetisi dalam komunitasnya, semua informasi sifatnya publik, dan tidak ada batasan ini itu. Walaupun untuk saya sendiri saya punya prinsip untuk tidak memakai pemain emyu dan everton. Ini latest draft saya, 18 jam menjelang deadline gameweek pertama musim 2023/2024


Salah, Haaland, dan Saka wajib ada. Untuk defend saya trust issue dengan bek Liverpool karena kebobolan mulu, tapi saya masukkan Szobo sebagai pembeda. Saya lumayan percaya sama Villa-nya Emery jadi saya mau Watkins dan Emi ada di tim saya. Estu dan Mitoma tahun lalu sangat produktif, harganya juga murah. Stones pilihan standar karena defend City yang you know lah, sementara untuk Eze saya hanya coba ikut-ikutan kata orang-orang twitter.

Seminggu terakhir saya membombardir beberapa grup untuk mengumumkan liga FPL dan meminta teman-teman untuk join. Sudah beberapa tahun berjalan saya ngadmin liga FPL grup angkatan kuliah, angkatan SMA, dan grup kosan di Bandung. Memang di FPL kalau kita tidak ganti akun, liga yang pernah kita buat bisa auto renew. Yang baru, tahun ini saya join liga FPL IAITB, thanks to mas Jati yang ngasih tahu bahwa liga ini ada. Beberapa account yang saya ikuti di twitter juga biasanya create liga FPL. Saya sudah join punya panditfootball dan Jiroluger, tapi entah kenapa hrdbacot dan infomieayamyk kok belum kelihatan hilalnya.

Selain memilih pemain yang akan diturunkan, penentuan nama tim juga jadi sesuatu yang layak dipikirkan. Namanya kalau bisa unik, tapi tidak norak atau terlalu nerd. Tim saya musim ini awalnya mau saya namai Fire Chicken, terpikir dari menu favorit saya di Richeese Factory, tapi saya sudah lama nggak makan. Sempat saya ubah Administrator, tapi kok kaya sok berkuasa. Lalu saya ganti Belanesia, tapi agak kurang. Akhirnya sekarang saya namai A Pit Stop, entah kenapa saya terpikir ini, mungkin karena saya suka F1 atau habis baca entah dimana.


Chandra

TVRI Sport


Saya akhirnya menyerah dan memutuskan beli Set Top Box agar TV analog saya bisa dipakai lagi. Sebelumnya saya menolak untuk pasang STB karena merasa pemerintah membuat kebijakan yang tidak perlu dengan mematikan jaringan TV analog dan beralih digital only. Lagipula sebelumnya saya jarang nonton TV, tidak banyak tayangan yang saya konsumsi. Jadi ya saya pikir, buat apa STB?

Tapi sekarang saya tarik kata-kata saya. Ternyata setelah pasang STB saya jadi sering menyalakan TV. Selain gambarnya bersih dan HD, dengan masuk ke jaringan digital saya jadi punya dua channel favorit yang dengan senang hati saya tonton yaitu TVRI Sport dan MOJI TV HD. Dua kanal ini tidak ada di jaringan analog, atau setidaknya tidak tertangkap di area saya. Sebagai penggemar tayangan olahraga, saya juggling antara dua kanal ini. Mostly tayangan olahraganya internasional, cabang olahraganya beragam, dan kualitas brodcastingnya bagus.

TVRI Sport punya sajian yang berbeda-beda tiap minggunya tergantung event apa yang sedang berjalan. Kemarin mereka menyiarkan LIVE World Cup of Pool dimana Filipina keluar sebagai juara. Kemudian ada seri golf JLPGA, US Border Patrol Bull Riding, liga sepak takraw Malaysia (STL), IFSC Climbing World Cup, Extreme E, World Surfing League, Mobile Legend Professional, bahkan NBA Play-offs. Tadi malam TVRI Sport menayangkan Fistball, untuk pertama kalinya saya nonton olahraga gabungan dari tenis, voli, dan sepakbola ini. Kalau pagi sampai sore sekarang sedang ada World Aquatics 2023 di Fukuoka dengan bermacam cabor airnya.

MOJI TV satu grup dengan Vidio, sehingga tayangan olahraga yang tayang di Vidio bisa jadi juga ada di MOJI. Mereka beli hak tayang SEA V League, turnamen voli Asia Tenggara yang tadi malam dimenangkan oleh Indonesia untuk cabang Putra. Turnamen pra musim Premier League Series yang diselenggarakan di Amerika juga mereka tayangkan. Agak beda ya jam 6 pagi nonton tim Inggris main. Kemarin Brighton vs Chelsea, sekarang saat tulisan ini dibuat saya sambil nonton Newcastle vs Aston Villa, lumayan untuk scouting pemain FPL.

Dari dua itu saya prefer TVRI Sport karena olahraganya lebih banyak, jarang bisa ditonton di platform lain, dan tanpa iklan. Kalau di satu waktu tayangan MOJI selevel lebih baik baru saya switch. Selagi dua stasiun TV ini masih menyuplai tayangan olahraga berkualitas, rasanya TV berbayar belum perlu-perlu amat. Semoga ini bukan honeymoon period yang nanti kalau sudah berakhir mereka berhenti membeli lisensi tayangan-tayangan ini. 

Thanks,
Chandra

Waspada Penipuan Segitiga


Beberapa kali di timeline saya muncul berita atau obrolan tentang modus penipuan jual beli mobil yang satu ini. Modus ini jadi perhatian karena untuk bisa pull off penipuan model ini pelakunya harus cukup lihai. Penipu jalanan kelas teri saya rasa belum tentu bisa. Untuk bisa menjalankannya perlu kemampuan komunikasi dan timing yang pas. Semoga kita tidak jadi korban, dan dengan memahami cara kerja mereka semoga bisa sedikit membantu. Berikut saya tuliskan step by step modus penipuan jual beli mobil yang sedang marak ini.

Step 1: Pelaku, sebut saja Barong, mencari iklan mobil bekas di internet. Selanjutnya dia akan mencuri iklan itu dengan cara menyalin detail produknya, mengambil fotonya, lalu diupload ulang olehnya. Untuk menarik calon korban, dia akan pasang harga yang jauh lebih murah. Ambil contoh misalnya mobil Avanza yang oleh pemilik asli bernama Bara diiklankan 180 juta, dia repost dengan harga 120 juta. Mungkin juga Barong sudah minta foto STNK dan BPKB untuk membuat tawarannya tampak lebih legit.

Step 2: Calon korban, sebut saja Badu, melihat iklan itu dan tertarik karena harganya murah. Badu menghubungi Barong untuk janjian survey, jadilah mereka janjian hari Minggu jam 10 pagi. Untuk tempatnya, Barong memberikan alamat Bara karena memang mobilnya ada di Bara, bukan di Barong. Barong juga bilang semacam "nanti lihat mobilnya dibantu adik saya ya, tapi jangan ngomongin harga sama dia soalnya dia nggak tahu, kalau sudah cocok dananya ditransfer saja ke rek 01234xxxx a.n. Barong, kalau sudah nanti silakan mobilnya dibawa".

Step 3: Barong akan ngomong ke Bara bahwa ada orang saya mau survey mobilnya pada hari Minggu jam 10 pagi. Kepada Bara, Barong bilang semacam "nanti orang saya akan survey ya, tapi dia ngecek kondisi mobilnya aja, masalah harga dan dana nanti transfernya dari saya".

Step 4 (*hari Minggu jam 10 pagi*): Badu datang ke rumah Bara untuk cek mobil. Bara mengira yang datang adalah orang suruhan yang hanya akan cek kondisi, Badu mengira yang menemuinya adalah adik penjual. Kedua sisi berpikir bahwa yang penting cek kondisi, masalah harga nggak perlu dibahas, sesuai skenario Barong.

Step 5 (*hari Minggu jam 10.45 pagi*): Badu selesai memeriksa mobilnya, semua sesuai, dan dia makin bersemangat karena setahu dia harganya jauh di bawah pasaran, logika makin lepas. Badu transfer ke rekening yang diberikan Barong, mengira itu rekening yang benar milik penjual. 

Step 6 (*hari Minggu jam 10.50 pagi): Kepada Bara, Badu menunjukkan bukti transfer dan minta untuk diberikan surat-surat dan kunci mobil terkait. Tapi tentu di rekening Bara tidak ada uang masuk, karena transfernya ke rekening Barong. Barong pergi dengan transferan yang dia dapat dan segera mem-block kontak Badu dan Bara. Badu kehilangan uang dan Bara tidak mau menyerahkan mobilnya. 

Upaya penipuan ini sebenarnya akan gagal kalau dari awal Bara dan Badu saling mengkonfirmasi identitas sehingga impostornya ketahuan, atau Bara casually menyebut harga asli penawarannya yang berbeda dengan yang dilihat Badu. Saat akan transfer, andai Badu mengonfirmasi rekeningnya lebih dulu ke Bara, penipuan ini juga akan gagal. Sebenarnya contoh-contoh yang lewat di timeline saya kebanyakan juga survivor yang berhasil selamat dari upaya tipu-tipu ini, dalam banyak kasus antara penjual atau pembeli ada yang sadar duluan bahwa ada yang salah.

Success ratenya mungkin tidak banyak, tapi karena angka uangnya besar jadi modus ini tidak boleh diremehkan. Semoga kita terhindar dari orang-orang jahat seperti ini. Ada beberapa hal yang jika dilakukan akan memperbesar peluang kita selamat dari modus serupa:

- Saat mendapat kontak orang yang akan bertransaksi, lakukan background check dulu secara menyeluruh. Lanjutkan transaksi jika dan hanya jika nomor kontaknya valid dan sudah dipakai lama (see app GetContact), lalu nama orangnya jelas dan bisa dicari sosmednya, ketahuan kuliah/kerja dimana (researchgate, linkedin, blogs, etc), syukur-syukur kalau ada fotonya di google. Profiling lah pada intinya, makin lengkap makin baik karena jadi tahu siapa yang akan ditemui. Untuk transaksi besar ya terutama, kalau COD jual lepas barang-barang kecil ya disesuaikan aja.

- Saat akan transfer, pastikan barangnya ada dan lengkap beserta surat-surat, orangnya ada di tempat, dan nama yang tertera di rekening sama dengan orang yang ada di sana. 

- Sebagai pembeli, jangan tergiur harga super murah

- Sebagai penjual, kalau ada orang mau beli barang besar tapi nggak nego itu malah aneh, pastikan konfirmasi atau malah batalkan sekalian. 

Sekian, semoga bermanfaat, dan semoga kita terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.



Terimakasih

Crime-y

Salah satu film favorit saya sepanjang masa adalah The Shawshank Redemption. Bercerita tentang mengapa dan bagaimana seorang narapidana kabur dari penjara dengan cara yang sangat brilian dan tak diduga oleh siapapun. Kisah Andy (diperankan Tim Robbins) dan Red (diperankan Morgan Freeman) selama di penjara sangat menguras emosi. Sudah itu lalu ditutup dengan ending yang menurut saya salah satu terbaik yang pernah saya tonton dari sebuah film.


Untuk serial, beberapa yang saya ikuti seperti White Collar, Prison Break, OMITB, dan Suits. Beberapa season atau episode bahkan saya tonton berulang. Not necessarily saya suka atau terinspirasi dengan sosok yang terlibat kejahatan. Yang membuat saya tertarik adalah trik-trik cerdik yang dilakukan oleh pemainnya, siapapun itu dan apapun posisinya. Tokoh yang paling moncer pikirannya dan paling luas wawasannya biasanya yang jadi favorit saya. Misal Mozzie di White Collar yang menurut saya sama pentingnya dengan Neal, meskipun kocak dan lebih sering di belakang layar, tapi terobosan-terobosannya sering jadi kunci pemecahan kasus. Scofield di Prison Break dengan masterplan-nya yang sangat rapi juga dapat dua jempol dari saya.

Baca juga: Crime Series XI

Sebenarnya sejak kecil saya sudah suka tokoh detektif, dimulai dengan Conan, sudah mengoleksi komiknya sejak SMP. Kini saya juga baca beberapa buku bertema crime. Tahun ini saya sudah baca The Bomber Mafia dan Heist. Yang pertama itu lebih tentang sejarah, tapi juga ada cerita soal perangnya, a kind of violence. Heist itu ditulis berdasarkan kisah nyata perampokan perusahaan pengirim uang di Amerika. Terbaru kemarin saya ke BBW Bandung beli Bit of a Stretch: The Diaries of a Prisoner.


Kalau di YouTube ada channel yang saya sangat suka tapi lama tidak upload, kabarnya karena creatornya sakit, nama channelnya Kento Bento. Saya juga ikuti channel The Infographic Show, terutama bahasan soal crime atau heist. Film adaptasi novel Agatha Christie? mainkan. I saw Hercule Poirot then I clicked. Knives Out dan Glass Onion juga saya kasih nilai tinggi. 

Membaca atau menyimak cerita-cerita detektif atau kriminal membuat saya merasa berperan menjadi tokohnya. Walking on their shoes. Bisa sebagai pahlawannya, bisa sebagai villainnya. Seperti anak kecil yang berpikir berurusan sama penculik seru gara-gara nonton film Sherina, tapi tahu bahwa akan repot kalau mengalaminya di dunia nyata.

Jadi yok kalau ada tontonan atau bacaan serupa dengan any yang saya sebutkan di atas, tolong beri tahu saya.

Chandra

pict: 
1. themoviedb.org
2. instagram @chandranrhmn