Tips Untuk Maba


Kalau ditanya tips untuk masa kuliah dan memulai karir oleh maba, saya sulit juga jawabnya karena merasa tidak maksimal dan sukses-sukses amat juga waktu menjalaninya. Paling salah satu jawaban yang bisa saya kasih adalah perhatikan kakak tingkat yang beda 2-3 tahun di atasmu. Saya berpikir begitu sumbernya dari pengalaman dan pengamatan yang saya lakukan di lingkungan saya.

Saya perhatikan setiap angkatan itu biasanya secara overall satu langkah lebih maju dari angkatan sebelumnya. Bisa dalam hal apapun, mungkin ada sektor yang unda-undi, tapi kalau dilihat secara menyeluruh kecenderungannya begitu. Itu karena adik tingkat bisa melihat peluang yang diambil katingnya lalu jadi lebih siap untuk memanfaatkan peluang yang sama. Mereka juga bisa melihat kesalahan yang pernah dilakukan dan berusaha untuk tidak mengulanginya.

Kenapa 2-3 tahun? Karena selain fakta bahwa sempat bertemu langsung (asumsi kuliah 4 tahun), jika selisihnya hanya segitu relatif lanskapnya belum banyak yang berubah. Sistem penerimaan mahasiswa masih mirip sehingga orang yang masuk kira-kira tipenya sama. Kurikulum, budaya perkuliahan, dan organisasi intra kampus belum banyak berubah. Program luar kampus seperti konferensi, lomba, pemagangan, dan lain sebagainya tidak banyak bertambah dan berkurang. Setelah lulus pun peta lapangan kerja dan peluang beasiswa masih relatif serupa.

Kakak tingkat ikut lomba dan hanya juara 3 misalnya. Adik tingkat yang ingin ikut lomba yang sama bisa persiapan lebih awal dan menerima sharing dari yang sebelumnya ikut, peluang menangnya jadi lebih besar. Di waktu yang lain ketika melihat katingnya lulus dan bekerja, adik tingkat punya gambaran sejak awal tentang peluang kerja dan beasiswa yang bisa diambil setelah lulus, karena itu ia bisa eksplor dan belajar apa yang diperlukan sejak awal perkuliahan. Kumpulan informasi yang didapat dari kakak tingkat bisa jadi head start dan akan sangat menguntungkan bagi adik tingkat. Ini jenis privilege yang bisa diusahakan.

Dengan melihat kakak tingkat, adik tingkat tahu belokan mana yang harus diambil agar peluang mencapai prestasi yang lebih baik lebih besar, dalam hal apapun. Itu juga sebabnya tidak terlalu ideal untuk melihat yang hanya 1 tahun di depan karena walaupun kita dapat informasinya, kadang sudah telat untuk belok. Begitu juga yang 4 tahun ke atas, terlalu jauh jadi tidak kelihatan beloknya kemana.

Faktor X bisa terjadi sih, misal covid kemarin yang membuat cara kuliah angkatan pandemi sangat berbeda. Tapi selain itu biasanya perubahan yang terjadi sifatnya gradual. Di ITB ada update kurikulum 5 tahunan, tapi core-nya masih sama menurut saya. Munculnya kelas internasional dan jalur masuk mandiri sedikit mengubah demografi, tapi mayoritasnya tetap via tes masuk umum nasional.

Untuk prakteknya, memperhatikan lewat pergaulan sudah cukup membantu. Tapi kalau mau lebih baik ada 2 yang dapat dicoba. Pertama kerja bareng kakak tingkat, bisa di organisasi atau laboratorium penelitian. Kedua dengan forum mentoring.


Chandra

0 comments :

Post a Comment