Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan Modern



Manusia dilahirkan ke dunia dalam kondisi suci tanpa dose. Di sisi lain, selain tidak memiliki dosa bayi yang baru lahir juga belum mengetahui apapun. Seiring berjalannya waktu manusia mendewasa dan belajar banyak hal melalui orang tua, keluarga, sekolah, dan lingkungannya. Manusia belajar dimulai dari mengenal diri dan keluarganya, cara berhubungan dengan orang lain, hingga ilmu pengetahuan dan teknologi.

Manusia ditakdirkan memiliki ilmu yang terbatas. Setinggi apapun pendidikannya, masih ada banyak hal yang tidak bisa dijangkau akal manusia. Allah SWT telah menurunkan Al-Quran sebagai kitab yang benar untuk menjadi pedoman bagi umat Islam. Al-Quran tidak hanya memberikan tuntunan agama saja namun juga berisi ilmu-ilmu praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan manusia.

Banyak hal yang diberitahukan Allah SWT secara langsung kepada manusia melalui Al-Quran sehingga manusia dapat menjalankan perannya sebagai khalifah di bumi. Firman Allah SWT dan ciptaannya di bumi menginspirasi manusia untuk memperdalam ilmu dan mengembangkannya untuk kemaslahatan umat. Belakangan sains modern telah membuktikan banyaknya kecocokan antara ayat-ayat Al-Quran dengan fenomena alam fisik. Hal ini menjadi alasan bahwa perkembangan peradaban manusia dan karakternya dapat diawali dengan informasi yang diberikan Allah SWT melalui firman dan ciptaannya.


Perintah Mempelajari Alam
AL-Quran diturunkan oleh Allah untuk menjadi panduan dan tuntunan bagi manusia. Kandungan Al-Quran dijamin kebenaran dan kesuciannya. Oleh karena itu segala hal yang bersumber dari Al-Quran dan ditafsirkan secara benar wajib untuk diterapkan dalam kehidupan.

Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur dan surat yang pertama kali diturunkan adalah QS AL-Alaq ayat 1-5 yang artinya :

1.     Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah mencipta.
2.     Menciptakan manusia dari segumpal darah
3.     Bacalah! Dan Tuhan Engkau adalah Yang Maha Mulia
4.     Dia yang mengajarkan dengan qalam
5.     Mengajari Manusia yang apa-apa tidak tahu

Dari ayat-ayat tersebut jelas bahwa manusia ditakdirkan untuk tidak mengetahui apa-apa. Segala ilmu bersumber dari Allah SWT yang dijelaskan-Nya melalui firman dan ciptaannya. Ketidaktahuan manusia tidak bisa dibiarkan begitu saja karena manusia digariskan untuk menjadi khalifah di bumi. Oleh karena itu, Allah SWT pada awal firmannya meminta manusia untuk membaca (Iqra).

Dalam hal ini perintah bacalah (Iqra) memiliki arti yang luas. Perintah ini bukan hanya perintah untuk membaca Al-Quran. Secara luas Allah SWT memerintahkan manusia untuk mempelajari segala hal yang ada di dunia.

Syaikh Muhammad Abduh dalam tafsirnya: “Tidak didapat kata-kata yang lebih mendalam dan alasan yang lebih sempurna daripada ayat ini di dalam menyatakan kepentingan membaca dan menulis ilmu pengetahuan dalam segala cabang dan bahagianya. Dengan itu mula dibuka segala wahyu yang akan turun di belakang.”

Dari 5 ayat pertama yang diturunkan Allah SWT kepada manusia ini, dapat diambil hikmah bahwa banyak sekali hal yang perlu dipelajari oleh manusia. Allah SWT telah menurunkan firmannya berupa Al-Quran dan menghamparkan alam semesta sebagai bahan renungan dan pelajaran bagi manusia.


Hubungan Sains Modern dan Al-Quran
Sains modern telah membuktikan kebenaran ayat-ayat Al-Quran. Al-Quran diturunkan berabad-abad yang lalu dan beberapa kandungan di dalamnya berhasil dibuktikan oleh manusia jauh setelah itu. Beberapa kesesuaian antara ayat Al-Quran adalah sebagai berikut :
1.     Garis edar tata surya
Beberapa ayat Al-Quran menjelaskan tentang system edar tata surya, diantaranya adalah

“Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS Yaa Siin: 38)

“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS Al Anbiya:33)

“Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.” (QS Yaa Siin: 39)

“Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS Yaa Siin: 40)

Sains modern membuktikan bahwa planet, satelit, dan benda langit lain beredar menurut garis edarnya masing-masing. Peredaran ini mengakibatkan adanya siang dan malam serta menjadi acuan penentuan durasi waktu hari, bulan, dan tahun. Saat ilmu pengetahuan belum berkembang seperti sekarang, tentu sangat sulit untuk memahami sistem edar tata surya ini. Namun Al-Quran sudah menuliskannya sehingga tidak mungkin ini merupakan karangan manusia.

2.     Fakta tentang relativitas waktu
Ilmuwan Albert Einstein mengemukaan teori relativitas dan terjadinya dilatasi waktu (pemampatan waktu). Kondisi perbedaan dalam dimensi waktu ini telah tercantum dalam Al-Quran

“Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS Al Hajj: 47)

“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS As Sajdah:5)

“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.” (QS Al Ma’arij:4)


3.     Sidik jari manusia
Menurut biro sensus Amerika Serikat, pada tahun 26 Februari 2006 jumlah penduduk dunia mencapai 6,5 milyar jiwa. Dari jumlah ini terdapat ciri khusus yang membedakan setiap orang yaitu sidik jari. Tidak ada 2 orang di dunia yang memiliki sidik jari yang sama. Oleh karena itu, sidik jari kerap dijadikan sarana identifikasi individu yang akurat.

Al-Quran telah memuat tentang kesempurnaan ini pada QS Al Qiyamah ayat 3-4:
“Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?”
“Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.”


4.     Penciptaan manusia
Tahapan-tahapan penciptaan manusia telah tercantum di Al-Quran pada QS Al-Mu’minun ayat 12-14.
“Dan, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian, Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan segumpal darah. Lalu, segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus daging. Kemudian, Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain ….” (QS Almu’minun: 12-14).

Kebenaran ayat ini terbukti setelah ilmu biologi berkembang. Fakta menunjukkan bahwa tahapan perkembangan embrio hingga terlahir seorang bayi sesuai dengan yang dituliskan pada ayat tersebut. Ayat itu bahkan menjelaskan prosesnya dengan rinci dan runtut.


5.     Pesawat Terbang dan Kapal Selam
Pesawat terbang dan Kapal Selam adalah produk ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Kedua teknologi tersebut sangat membantu kehidupan manusia saat ini. Pesawat terbang memenuhi kebutuhan manusia di bidang transportasi, militer, dan pemantauan. Kapal selam juga berperan sebagai perangkat alutsista.

Pesawat terbang memiliki sejarah yang panjang dalam penemuan dan pengembangannya. Inspirasi untuk terbang didapatkan manusia dari burung. Burung memiliki massa jenis yang lebih besar dari udara namun dapat terangkat. Konsep-konsep terbang burung diambil dan diterapkan pada teknologi pesawat terbang. Kapal selam juga terinspirasi dari ciptaan Allah SWT. Konsep yang digunakan pada kapal selam menyerupai cara ikan berenang. Teknologi-teknologi tersebut merupakan karya cipta manusia yang terinspirasi dari ciptaan Allah.


Pemisahan Urusan Dunia dan Agama
Faktanya, ada pandangan di masyarakat bahwa urusan dunia dan akhirat adalah dua hal yang tidak berhubungan. Pemikiran seperti ini mengakibatkan seseorang menganggap bahwa untuk mencapai sesuatu di dunia maka yang perlu dilakukan hanya memperbaiki urusan dunianya. Padahal telah terbukti bahwa kandungan Al-Quran meliputi segala perkara dunia dan akhirat.

Segala masalah yang ada di dunia pasti ada yurisprudensinya dengan ajaran Al-Quran dan Hadits. Dalam Al-Quran juga dikisahkan kehidupan para nabi dan rasul. Kisah-kisah tersebut dapat ditarik ke masa sekarang dan dijadikan dasar dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi. Al-Quran memberikan solusi bagi segala permasalahan kehidupan.



Kesimpulan

AL-Quran adalah kitab yang dijamin kebenaran dan kesuciannya. Di dalamnya Allah memerintahkan manusia untuk mempelajari alam. Ilmu pengetahuan modern telah membuktikan kebenaran-kebenaran ayat Al-Quran. Firman dan ciptaan Allah adalah panduan yang shahih untuk menjadi dasar pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemaslahatan umat manusia.

Kesadaran bahwa kehidupan dunia dan akhirat tidak bisa dipisahkan dan Al-Quran adalah pedoman yang kuat akan menjadikan seseorang memiliki pedoman yang kuat dalam mengembangkan dirinya. Secara kolektif hal ini akan mendorong majunya peradaban manusia yang baldatun thayyibatun warabbunghoffur.




*pernah diikutkan lomba esai agama, tapi belum berhasil

0 comments :

Post a Comment