Fenomena Six Degrees of Separation : "Loh kalian saling kenal ?"




Pagi ini buka hp dan ada chat :

Kenal ***** ?

Pertanyaan itu membuat saya ingin membuka draft dalam kepala ini tentang six degrees of separation.

Six degrees of separation adalah kenyataan bahwa kita bisa terhubung dengan semua orang di dunia melalui 6 langkah atau kurang. Langkah-langkah itu adalah hubungan saling kenal orang per orang. Gagasan mengenai konsep ini sudah lahir sejak tahun 1930. Dengan berkembangnya teknologi komunikasi dan hilangnya masalah jarak dalam hubungan personal suatu saat kondisinya mungkin akan berubah menjadi hanya 5 langkah.

Kita sering mendengar :
"Kata temannya temanku . . . "
"Anaknya temannya orang tuaku . . . "
"Oh ternyata kalian saling kenal! "
"Dunia sempit ya "

Ungkapan-ungkapan di atas muncul karena adanya fenomena six degrees of separation dimana semua orang sebenarnya terhubung - hanya kadang belum disadari. Orang dalam satu negara, satu pulau, satu provinsi akan memiliki langkah yang secara rata-rata lebih kecil. Penetrasi internet, tata kota, dan lalu lintas juga memengaruhi jumlah langkah ini.

Saya beri contoh mengenai six degree of separation :

Saya mempunyai teman yang jadi panitia suatu acara, di jadi LO-nya Mas Sabrang a.k.a Noe Letto. Maka saya terhubung dengan Noe Letto dalam 2 langkah. Saya pernah menulis tentang beliau di sini : Sabrang Mowo Damar Panuluh

Saya dan Pak B.J. Habibie terpisah 2 langkah melalui dosen-dosen saya, semoga segara mengecil menjadi 1 langkah.

Semua mahasiswa AE 2013 berjarak 3 langkah dari Chelsea Islan karena ada di antara kamu yang temannya berteman dengan dia. What an example...

Saat ini kebetulan kapolres Bantul dijabat oleh om saya. Artinya saya hanya butuh 2 langkah untuk sampai ke pejabat Bantul (Bupati, Dandim, dll).

Dengan adanya penerimaan terhadap fenomena six degrees of separation maka seharusnya pertanyaan "kenal (sebut nama) ?" menjadi kurang relevan. Pertanyaan itu menjadi tidak perlu ditanyakan karena dalam era saat ini sangat mudah untuk mencari benang merah antara 2 orang.

Tapi tidak masalah karena pertanyaan tersebut akan diikuti dengan "kok bisa kenal ?" atau "kenal dari mana ?". Nah kalau ini pertanyaan bagus karena sama saja menanyakan jalur separation yang digunakan yang mana.

Untuk saya, jalur-jalur itu mungkin saja karena sama-sama suka dunia aerospace, fans Liverpool, aktivis robotika dan pernah bertemu di KRI, teman SD SMP SMA, ketemu pas lomba, kenalan dari salah satu anggota keluarga, dll.

Konsep six degrees of separation digunakan oleh sosial media seperti Linked In dan Research Gate. Kedua sosmed tersebut meminta usernya untuk memasukkan interest atau expertisenya. Dengan mengetahui hal tersebut maka mesin akan menghubungkan kita dengan "People You May Know". 

Teman-teman yang menekuni bidang sosial humaniora jelas akan lebih paham daripada saya dalam hal ini. Tapi dari yang saya pahami, saya simpulkan bahwa six degrees of separation artinya kita bisa terhubung 'kenal' atau friend chains dengan seluruh individu melalui 6 langkah atau kurang.

Sekian


Salam, selamat hari Jumat
Chandra

0 comments :

Post a Comment