Review Film Single 2


Raditya Dika bilang film Single 2 ini adalah film terakhirnya yang mengangkat tema Jomblo, mengingat sekarang dia sudah menikah dan punya anak. Film ini sekaligus kelanjutan dari sekuel pertamanya yang rilis akhir 2015 lalu.

Beberapa pemerannya masih sama kecuali dua kawan Ebi yang dulu di Single 1 namanya Wawan (Pandji) dan Victor (Babe Cabita) digantikan oleh Johan (Yoga Arizona) dan Nardi (Ridwan Remin). Sayangnya dua orang ini seolah tiba-tiba muncul seperti meminta penonton untuk memaklumi, "FYI, ini temen Ebi, dia butuh temen biar ceritanya bisa dikembangin, terima aja ya".

Tik-tok antara Johan dan Nardi juga belum se-klop Wawan-Victor. Sebagian jokes-nya gagal membuat penghuni bioskop ketawa. Untuk Arya yang menggantikan Joe (Chandra Liow) okelah nggak jatuh. Menggunakan template penokohan yang sama dengan Single 1 sah-sah aja asal pemainnya bisa masuk ke template itu, dan sepertinya ini jadi dosa terbesar Single 2.

Hal yang saya kurang suka lainnya adalah lambatnya pace pada sejam pertama film. Rasanya ini film lama banget mau mengenalkan tokoh baru dan merecall background cerita Single 1, dan masih kurang kena juga. Lepas itu keadaan membaik karena sebenarnya plot yang dibangun Radit bagus terutama kesuksesannya memanfaatkan premis ibunya Angel yang pikun. Ceritanya bagus, tapi humornya kurang lucu.

Sebagai film komedi, kalau jokesnya nggak pecah jadi terasa nanggung banget. Apalagi ketika kursi bioskop terisi penuh tapi cuma satu dua orang yang ketawa, krik-kriknya berasa. Film ini juga menyajikan beberapa adegan french kiss yang membuatnya jadi kurang friendly untuk anak-anak. Dua hal ini sampai membuat saya gak enak sama orang yang saya ajak nonton, berasa salah milih film.

Netizen twitter membandingkan film Single 2 dan Target, film Radit lainnya. Sayangnya perbandingan ini bukan ke arah yang positif, melainkan mana yang lebih jelek dari dua film ini, sadis emang warganet. Saya curiga kesibukan Radit sebagai standup comedian dan youtuber membuatnya nggak punya cukup waktu untuk membuat karya yang baik dalam bentuk film. Bisa dimaklumi sih.

Kesimpulannya, master cerita film ini bagus, dengan plot twist yang lumayan berkualitas. Sayang jokes-nya tidak selucu yang saya bayangkan membuat saya jadi beberapa kali tengok jam, masih berapa menit lagi ini. Ada beberapa alasan yang membuat kamu sebaiknya nonton Single 2:

1. Kamu fans berat Raditya Dika dan gak mau ketinggalan satupun karyanya.
2. Mau nonton Ghost Writer tapi kamu alergi hantu, walaupun udah dikemas dalam bentuk film lucu.
3. Kamu udah nonton film lebaran lainnya.

Tetap, ini sebuah karya yang patut dihargai. Apalagi posternya, bagus, jadi ingin makan mie!




Skor dari saya yang awam ini: 6/10


0 comments :

Post a Comment