Bagaimana Cara Menyerahkan CV Agar Stand-Out?



Kemarin saya terlibat diskusi menarik soal lowongan kerja dan CV. Selama ini orang selalu bicara soal bagaimana membuat CV yang bagus, apa saja yang harus di tulis, dan desainnya harus seperti apa. Tapi sebenarnya lebih dari itu ada hal yang juga penting, yaitu gimana kita menyerahkan CV yang udah bagus itu tadi.

Tips ini berlaku lebih ketika datang ke pameran lapangan kerja alias job fair ya. Karena di sana banyak perusahaan menerima drop CV. Walaupun sekarang banyak yang menerima pengumpulan secara online.

Tips pertama adalah membuat CV yang menarik. Orang sering mensalahartikan menarik berarti desainnya harus bagus. Sampai-sampai habis dua jam hanya untuk memilih templat CV di internet. Tapi selain desain, isi juga harus menarik, dan isi tidak bisa dipisahkan dari desain.

Maksudnya begini, setiap orang mestinya punya sesuatu yang diunggulkan, bisa jadi riwayat pendidikan atau pengalaman kerja sebelumnya. Manfaatkan proses desain untuk meng-emphasize keunggulan ini. Misal yang diunggulkan adalah universitas tempat kuliah, maka tulislah nama universitas dan fakultasnya dengan lebih mencolok, bisa dengan cara memainkan size, font, color, dll.

Jangan malu-malu menunjukkan apa yang jadi poin plus kita. Karena justru itu yang calon perusahaan ingin tahu. Jadi kalaupun minta didesainkan oleh orang lain jangan dilepas begitu saja, pantau agar informasi yang jadi prioritas lebih ditampakkan.

Seorang lulusan MIT tidak perlu desain yang menarik penuh warna, dengan lihat tulisan Massachusetts Institute of Technology saja orang langsung kepincut.

Setelah CV-nya menarik, jangan lupa diprint. Lalu tips selanjutnya menurut saya lebih penting. Ketika datang ke jobfair keliling dulu lihat-lihat dan menentukan mana perusahaan yang akan didaftari. Perhatikan apakah perusahaan tujuan itu menerima CV dalam bentuk hardcopy atau tidak. Kalau tidak, segera akses website pendaftarannya saja dan tips di tulisan ini sudah tidak usah dipikirkan.

Tapi kalau mereka menerima hardcopy, begini triknya. Datanglah ke booth perusahaan tersebut ketika sedang sepi sehingga kita punya kesempatan ngobrol dengan orang yang bertugas menerima CV. Tujuannya agar jangan sampai kita hanya literally naruh CV. CV yang sudah menarik itu akan bergabung dengan puluhan bahkan ratusan CV lain dalam tumpukan. Bisa jadi diantaranya ada yang desainnya bagus dan diprint di kertas tebal. Sulit untuk stand-out.

Usahakan ketika menyerahkan CV sambil membuka obrolan, contohnya

Pelamar: Mas, ini ada lowongan untuk bagian hukum ya saya lihat
Penjaga Stand: Iya, Mas
Pelamar: Ini mas, boleh tolong dilihat CV saya. (sambil menyerahkan CV)

Karena dituntut untuk ramah, penjaga stand hampir pasti akan melihat CV kita. Melihat sih iya, tapi belum tentu membaca, maka ada langkah selanjutnya. Ketika sedang lihat-lihat, kalau tidak ada komentar darinya kita tambahkan kalimat-kalimat basa-basi macam ini:

"Saya udah pernah kerja di bagian law sih setahun"
"Pas kuliah saya pernah magang di perusahaan ... , Mas"
"Sekarang saya kerja di Bandung itu saya tulis disitu, tapi pengen pindah ke Jakarta"
"Alhamdulillah kemarin dapat LPDP sih, ini baru pulang langsung cari kerja"

Kalimat nyrempet-nyrempet gitu, paham lah ya haha. Tujuannya:
1. Biar ada alasan untuk berlama-lama di booth itu biar diingat, makanya lebih enak pas sepi.
2. Punya kesempatan menjelaskan apa yang ada di CV.
3. Memastikan CV kita dibaca.
4. Memancing pertanyaan dari orang yang lihat CV.

Perpanjang obrolan selama mungkin. Kalau bisa sampai penjaga stand menanyakan hal-hal di luar yang ada di CV atau membuat catatan di CV itu. Kalau skripsi dicoret bikin sedih, kalau CV dicoret bikin happy, percayalah. Bersyukurlah kalau akhirnya CV kita ditandai atau diletakkan di tumpukan khusus.

Sebelum pergi, tutup dengan kalimat ini:

"Itu nomor WA saya ada disitu bisa dihubungi kok, terima kasih Mas"

Penjaga stand biasanya orang HR, jadi tidak perlu memperpanjang obrolan sampai hal-hal yang menyangkut teknis pekerjaan. Tapi dalam pameran-pameran biasanya ada satu dua orang manajer atau bos yang datang melihat. Kalau beruntung dari obrolan tadi bisa diarahkan ke "bicara sama user-nya aja"

Biasanya panitia jobfair menyediakan ruangan-ruangan untuk wawancara. Kalau bisa sampai diajak wawancara di ruangan ini ya berarti sebuah bonus. Tapi kalaupun tidak, CV ditandai atau dipisahkan itu sudah jadi sebuah keuntungan dalam melamar kerja. Kita bisa berharap CV kita ditinjau lebih awal. Stand-out.

Proses selanjutnya tergantung perusahaan tempat kita melamar kerja. Saya tidak ingin membahas itu karena obrolan kami kemarin cuma sebatas cara menyerahkan CV agar langsung unggul saat itu juga dibanding pelamar lainnya.

Namanya tips belum tentu berhasil ya. Tapi kalau dieksekusi dengan baik mulai dari membuat CV yang menarik sampai lobi-lobi penjaga stand insyaAllah sasarannya kena. Kalau sampai diminta wawancara di tempat ya itu ibaratnya dapat bullseye, alhamdulillah.

Trik ini jadi susah dipakai untuk penyedia lowongan yang minta CV dikirim secara online atau menerima hardcopy tapi keukeuh bilang "taruh situ aja". Kalau seperti itu berdoa saja ketika screening CV kita tampak lebih sedap dibanding yang lainnya.

Sekian sebagian hasil obrolan kami tadi sore. Saya bagikan karena sepertinya sedikit-sedikit ada faedahnya. Kalau yang cuma obrolan nggak jelas nggak perlu saya post ya. Saya juga masih hijau dalam dunia lamar-melamar kerja. Jadi ini kumpulan wawasan orang-orang yang menurut saya layak dibagikan. Thank you


@chandranrhmn

0 comments :

Post a Comment